Kyuhyun membaringkan Ryeowook dikasur putih. Namja mungil itu masih diam dengan pandangan kosong. Kyuhyun menatap nanar keadaan Ryeowook yang seperti tubuh tanpa roh.
"Sebenarnya apa yang dia lakukan padamu Ryeowook?"
Perlahan jemari Kyuhyun menyentuh pipi tirus itu. Menyusuri hingga menyentuh bibir tipis pucat. Mata berhiaskan manik caramel masih enggan untuk berkedip dan betah menatap kosong. Sepasang tangan memeluk posesif pinggang kecil si mungil. Kyuhyun berbaring tepat disamping kanan Ryeowook. Segaris air mengalir dari pelupuk mata Ryeowook. Kyuhyun melihat tangisnya dan menghapus jejak air mata itu dengan jarinya.
"Katakan padaku apa yang terjadi?" Kata Kyuhyun. Tangannya masih setia memeluk pinggang si mungil
"Baik. Mungkin kau belum bisa cerita padaku" kata Kyuhyun saat Ryeowook tak mau mengatakan apapun.
"Aku.... aku membunuh"
"Apa? Kau membunuh siapa?" Kyuhyun mencoba bertanya setenang mungkin
"Rusa... Rusa itu mati ditanganku. Dan... darah.. darah dimana-mana" Ryeowook terisak. Tangis sejak diamnya.
"Sstt... tenanglah. Sekarang kau harus tidur" Kyuhyun menyelimuti si mungil yang mulai terlelap.
Pagi datang menjemput sang malam. Bulan pun berganti mentari yang bersinar terik. Kyuhyun terbangun sejak tertidur sekitar pukul tiga pagi. Ia masih mengumpulkan kesadarannya dan menghilangkan rasa kantuk yang masih terasa. Dilihatnya sisi tempat tidur lain kosong. Itu berarti yang Kyuhyun cari sudah bangun.
"Sudah bangun?" Tanya dari suara tenor. Kyuhyun tersenyum bangkit dari kasur kemudian menerjang si mungil. Hingga tubuh yang lebih kecil itu sedikit terhuyung kebelakang. Memeluk tubuh mungil itu erat.
"Yak, apa yang kau lakukan?" Teriak Ryeowook yang terkejut
"Aku pikir terjadi sesuatu padamu, Ryeowook"
Krieett... Kyuhyun dan Ryeowook terkejut melihat Leeteuk di ambang pintu. Menyadari datang disaat yang tidak tepat membuat Leeteuk tidak enak hati.
"Oh, sepertinya aku mengganggu kalian"
Menyadari posisi mereka yang berpelukkan buru-buru mereka memisahkan diri. Berdehem dan salah tingkah.
"Hyung, ada apa?" Tanya Kyuhyun
"Aku datang karna Donghae bilang keadaan Ryeowook tidak baik" Kata Leeteuk melirik Ryeowook. Yang dilirik hanya menunduk
"Tapi... sepertinya keadaan Ryeowook sangat baik" Leeteuk menggoda dengan senyum
"Ya.. bagaimana keadaan hyung?" Tanya Kyuhyun
"Aku berhutang nyawa pada mu Ryeowook. Berkat dirimu aku terbebas dari penyakit itu"
"Tidak. Hyung sembuh karna keinginan hyung sendirilah yang memberi kekuatan sehingga hyung bisa sembuh" kata Ryeowook
"Kau terlalu merendah. Kami semua tahu kekuatanmu. Tidak ada yang meragukan kekuatan penyembuhmu" Kata Leeteuk
"Begitukah?" Tanya Ryeowook. Sebenarnya ia tidak yakin apakah ia benar memiliki kekuatan penyembuh sehebat itu
"Baiklah karna Ryeowook baik-baik saja maka aku permisi"
"Hati-hati hyung" teriak Ryeowook setelah Leeteuk menghilang dibalik pintu
~~~~~
Juniel berhasil menyusup kedalam kastil kawanan Draicon. Dengan hati-hati ia melangkah menyusuri lorong gelap. Suara seseorang mendekat membuatnya segera bersembunyi dibalik tirai. Ia menghela nafas sedikit lega karna tidak tertangkap dua orang Draicon yang baru saja melewatinya. Juniel terus melangkah pelan hingga tiba disebuah kamar. Menatap berkeliling sepertinya ia tidak asing dengan kamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empath
FanfictionCerita ini karya dari Bonnie Vanak saya mendaur ulang cerita dan merubah pemeran didalamnya. Cerita ini mengandung unsur Yaoi. bagi yang tidak suka lebih baik jangan baca. "Bagaimana rasanya di asingkan dari keluarga dan teman-teman? kesepian itu pa...