CHAPTER 2

472 25 0
                                    

Halo halo semuanya.

Tandai typo.

Happy Reading 🌱

Kriingggg...kringgg

Suara berisik alarm mengganggu tidur remaja yang masih terlelap. Dengan kondisi mata masih tertutup,dia mematikan alarmnya dengan melemparnya kebawah. Alhasil alarm itu rusak dengan baterai yang meloncat keluar.

Poor alarm

Gadis itu membuka mata dan merasa silau dengan sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamarnya. Mengucek mata pelan gadis itu kemudian duduk dan meregangkan otot tubuhnya.

Membuka matanya menatap sekitar,kamar bercat krem dengan beberapa hiasan tertempel didinding kamar itu. Serta wangi kamar yang lembut memasuki lubang hidungnya.

Gadis itu merasa bingung,ia sangat asing dengan kamar ini. Kamarnya tidak seperti ini,yang ia ingat kamarnya mempunyai rak berisi novel dan jejeran album kpop. Lalu kemana rak itu?

Gadis itu bangkit dari kasur dan berjalan mengelilingi kamar. Ia tersentak pelan ketika melewati kaca lemarinya. Memundurkan langkahnya pelan melihat dirinya di kaca tersebut.

Gadis dengan rambut panjang yang indah,bola mata besar,dan wajah yang cantik. Tunggu,itu bukan dirinya. Wajah itu seperti gadis remaja,sedangkan dia wanita dewasa.

'Cklekk'

Pintu terbuka menampilkan sosok wanita berumur 40 tahunan dengan dress rumahan yang elegan. Wanita itu tersenyum hangat dan melambai kan tangan pelan.

"Selamat pagi putri bunda."

Gadis itu masih cengo menatap wanita didepannya. Sejak kapan bundanya kalem begini?

"P-pagi." balasnya pelan.

"Bersiap-siap untuk sekolah ya sayang,lalu turun untuk sarapan." titah wanita itu.

Setelah keluar,gadis itu menatap depan dengan pandangan rumit. Tunggu,sepertinya ia mulai paham situasi ini. Apa dirinya transmigrasi?

Ya,gadis itu Amara yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis remaja berusia 17 tahun. Amara masih ingat betul bahwa ia meninggal karena tersedak cilok dan berakhir jatuh mengenaskan.

Sumpah tidak masuk akal sama sekali,mengapa dia bisa mengalami hal itu?

Amara kemudian mencari seragamnya,mungkin dia bisa tau nama raga ini dengan seragamnya.

Ia kemudian berjalan ke walking closet dan mencari baju seragamnya. Ia menemukan seragam sekolah gadis itu dan melihatnya.

CHAYLA MANDARI ALEXI

'Degg'

Nama itu seperti familiar diingatan Amara. Seperti nama tokoh utama protagonis wanita di novel yang pernah ia baca saat malam minggu.

Amara menggeleng ribut. Tidak,tidak mungkin kan ia memasuki novel yang jelas karangan manusia. Tapi buktinya ia bisa memasuki novel tersebut.

Mau tidak mau Amara harus menerima ini. Karena Amara meyakini satu hal.

Walaupun mustahil,tidak ada yang tidak mungkin.

Amara mulai bersiap untuk sekolah, walau tak terima dia mengulang masa sekolah lagi. Tapi mau tak mau dia harus melakukannya.

Amara memakai seragam yang pas untuk tubuhnya. Mengucir rambut panjangnya dengan gaya ponytail. Dan memakai pelembab muka tak lupa juga lipgloss di bibirnya.

Setelah siap gadis itu turun menggunakan tangga. Dalam hati menggerutu kesal karena ternyata rumahnya tak ada lift yang memudahkannya.

Amara berjalan keruang makan,untung saja dia tau karena sang author menulis dengan lengkap letak rumah tokoh. Dapat dilihat disana,sudah ada pria paruh baya dan seorang laki-laki dewasa yang duduk dikursi. Serta wanita yang tadi memasuki kamarnya yang sedang meletakkan makanannya dimeja.

Bunda Chayla memang lebih suka memasak sendiri daripada dimasakkan oleh para koki rumah. Itu sebabnya dia menyiapkan sarapannya sendiri.

Mendengar suara langkah kaki mendekat,ketiga orang tersebut menoleh ke arah Chayla. Entah mengapa mereka merasa Chayla tambah cantik ditambah dengan kunciran rambutnya yang menambahkan kesan menarik.

"Pagi semuaa"sapa Amara ceria.

Sebisa mungkin ia bersikap seperti Chayla yang sebenarnya,yaitu manja dan childis. Tak tau dia bisa melakukannya atau tidak.

"Pagi princess" balas mereka bertiga.

Amara mendudukkan dirinya disamping kakak Chayla,ZAYN DARIAN ALEXI. Ia memiliki sifat yang humoris kepada keluarganya,tapi jika dengan orang luar dia terkesan cuek. Wajahnya tampan dan mirip dengan ayahnya waktu muda. Zayn baru saja lulus kuliah setelah menamatkan S1 nya diluar negeri. Dan satu bulan lagi umurnya 25 tahun.

Sedangkan sang ayah bernama ROBERTO ANDREAN ALEXI,memiliki struktur wajah yang tegas dan terkesan dingin. Tapi walau begitu diumurnya yang sudah mencapai 46 tahun itu masih terlihat tampan.

"Mari kita makan."

Dan yang terakhir adalah bundanya,bernama SANDRA APRISKA ALEXI. Memiliki wajah cantik dan penampilan yang anggun. Usianya 45 tahun namun dia masih terlihat muda.

Keluarga ini benar-benar memiliki bibit unggul.

Setelah selesai sarapan,keluarga itu melanjutkan kegiatanny masing-masing. Amara berangkat sekolah di antar dengan sang kakak,karena pintaan Zayn. Dalam perjalanan mereka berdua hanya diam,tak ada yang berniat memulai percakapan.

Zayn melirik kearah adiknya yang sedang memandang kedepan dengan pandangan kosong. Tidak biasanya Chayla hanya diam saja,gadis itu selalu mengoceh dimana pun berada. Tapi sekarang seperti ada yang berbeda dengan adiknya itu.

"Sudah sampai Acha." ucap Zayn setelah memasuki kawasan sekolah.

Amara memandang sekolah didepannya,benar-benar sekolah elit yang isinya orang kaya dan pintar. Gadis itu kemudian meraih pintu mobil untuk keluar. Namun,tangannya ditahan oleh seseorang. Amara melupakan kehadiran Zayn.

"Acha,apa kamu baik-baik saja?" tanya Zayn.

"Aku baik kok bang." jawab Amara.

"Yasudah,hati-hati ya. Semangat sekolahnya kalo ada apa-apa bilang sama abang. Nanti pulangnya abang jemput." pesan Zayn dengan mengusap kepala adiknya pelan.

"Oke abang." jawab Chayla tersenyum.

"Bentar masih ada lagi." sambung Zayn.

Amara mengerjap pelan,menunggu abangnya bicara.

Cupp

Mata Amara membola kaget saat pipi kanannya dikecup lembut Zayn. Tak sadar pipi Amora merona tipis. Dia malu karena tak terbiasa sentuhan seperti ini,apalagi dengan pria asing.

Zayn yang melihat itu tertawa pelan,mengapa adiknya malu. Padahal ia sering melakukan itu saat mengantarnya sekolah.

Buru-buru Chayla keluar dari mobil dengan menutup pintu dengan keras dan berlari pelan memasuki sekolah.

Zayn hanya menggeleng pelan "lucu sekali." setelah itu dia melajukan mobilnya.





__________

Gimana part ini?

Jangan lupa vote and coment.

See you...

TRANSMIGRASI PROTAGONIS (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang