Adel-chika

417 33 2
                                    

Chika POV

Malam ini aku sedang berada dibalkon kamarku,sudah hampir 3 jam aku berada disini.Dinginnya angin malam tak membuatku berpikir untuk masuk kedalam.

Aku kembali mengingat ingat kenangan kenangan ku bersama kekasihku dulu, sungguh aku sangat merindukannya.

"Chika, masuk kamar nak,angin malam gak bagus buat kesehatan" ucap mamaku yang tiba tiba saja ada didalam kamarku.

"Chika rindu Adel ma" balasku yang sudah hampir menjatuhkan air mata ke pipiku.

"Sampai kapan kamu terus begini nak,kejadian itu udah hampir 2 tahun,kamu harus move on chik" ucap mamaku.

"Sampai kapanpun Chika gabakalan lupain adel,Chika sangat mencintai Adel,kenapa ma,kenapa harus Adel yang pergi" balasku yang kini sudah menangis.

"Ini semua sudah takdir tuhan,tuhan lebih sayang sama Adel,tuhan gamau liat Adel nahan sakit lebih lama,iklhaskan Adel nak,dia udah bahagia disana,mama yakin dia pasti sedih ngeliat kamu kaya gini,ngeliat kamu yang setiap hari selalu murung,gamau bersosialisasi,Adel bahagia diatas,kamu juga harus bahagia disini,mama mohon ikhlaskan Adel,coba buka mata dan hati kamu untuk orang baru,masa depan kamu masih panjang nak,jangan seperti ini" perkataan mama ku  membuat ku terdiam,kejadian dimana Adel menghembuskan nafas terakhirnya karna penyakit yang diderita membuat ku benar benar berubah,aku jadi pendiam dan sangat membenci jika harus bersosialisasi kepergian Adel benar benar memberikan pengaruh besar untuk ku.

"Chika mau sendiri dulu mah,tolong keluar" balas ku dengan air mata yang masih tersisa dipipiku.

"Oke kalo gitu,mama keluar dulu,kamu segera masuk ke kamar ya"

"Iya" ucapku

Aku masuk kekamar dan memandang bingkai foto ku dan Adel dulu,Oh tuhan aku benar benar merindukan gadis itu.

"Aku rindu kamu Adel,sangat rindu" Ucapku yang kembali menangis.

Jika saja ada hal mustahil namun bisa diwujudkan,aku ingin Adel kembali bersama ku.Namun dalam pertanyaan itu aku sudah ditampar oleh fakta dalam kata "jika saja ada hal mustahil".


















MAAF GA NYAMBUNG

OS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang