2.

1K 58 0
                                    

Hari ini Yeon Joo mengambil cuti. Kini ia tengah duduk di taman pinggir kota. Disampingnya ada taman bermain dekat dengan Sekolah Taman Kanak-Kanak. Cahaya temaram langit sore yang menyambut malam yang akan datang.

Duduk dibangku panjang sambil memegang Americano hangat. Matanya tertuju pada gadis kecil yang bermain ayunan dengan anak laki-laki yang lebih besar darinya.

Mungkin itu kakaknya. Gumamnya Yeon Joo menggosok lengannya. Senyum ceria kedua anak itu membuatnya tersenyum. Ia menyesap kopinya tanpa sadar mengusap perutnya.

Siang tadi Yeon Joo pergi menemui dokter kandungan di rumah sakit ditengah kota dengan menyamarkan identitasnya.

" Nona Lee silahkan berbaring". Yeon Joo hanya mengubah marganya.  Selebihnya informasi tentang dirinya adalah asli.

Dokter Kim, dokter perempuan spesialis kandungan yang mungkin beberapa tahun lebih tua darinya. Ia memberi senyum hangat, setelah mengecek tekanan darah dan beberapa pertanyaan soal kapan terakhir mendapatkan menstruasi.

Tentu saja Yeon Joo mengatakan semuanya, bagaimana mualnya benar-benar membuat harinya berantakan, rasa sedih yang tiba-tiba menyerang. Dokter itu hanya menanggapi dengan senyuman bahwa hormon ibu hamil memang berbeda-beda.

Yeon Joo membuka blusnya memperlihatkan perutnya yang masih rata. Dokter Kim sedikit mengerutkan alisnya karena ada beberapa bekas luka dan bekas luka jahit sepanjang 2cm. Yeon Joo yang sadar menjawab bahwa itu luka karena kecelakaan. Menyembunyikan itu adalah luka tusukan saat ia masih aktif di NIS.

" Mari kita mulai"
Dokter Kim melumuri perut Yeon Joo dengan cairan bening lalu meletakkan alat yang menurutnya mirip Barcode scanner yang ada dimini market. Didepan dokter Kim ada layar untuknya dan untuk Yeon Joo ada layar sebesar TV tepat diujung tempat tidurnya.

Mata Yeon Joo menatap layar yang masih berwarna hitam. Saat alat itu menempel diperutnya Yeon Joo sedikir tersentak dengan rasa dingin dari gel yang ditekan dengan alat USG.

Layar yang berwarna hitam berubah menjadi bayangan putih seperti lingkaran. Semburat itu muncul dan menghilang. Dokter Kim kembali menggerakkan alat itu lebih kebawah. Yeon Joo dapat melihat lingkaran yang lebih kecil.

" Wah selamat sepertinya ini benar-benar kehamilan".

"Sial!".

Dokter Kim melirik kearah Yeon Joo, alisnya terangkat dengan mendengar umpatannya. Mungkin ini kehamilan yang tidak direncanakan. Dengan kondisi tubuh sang ibu. Apa dia mengalami pelecehan. Dokter Kim juga sempat melirik luka seperti luka bakar di atas pinggul kirinya. Seperti luka penghapusan tatto. Tapi sebelum menyimpulkan itu semua Dokter Kim dengan ramah menjelaskan isi gambar dalam layar USG.

"Kau bisa lihat nona Lee, ini adalah janinnya. Jika diukur dari ukurannya dan masa terakhir anda,  janin ini berusia 7 minggu".

Yeon Joo menutup mata sambil mengingat yang terjadi 7 minggu yang lalu. Zhenya kembali ke Rusia sekitar sebulan yang lalu dan tentu saja seks secara intens tidak pernah dia tinggalkan. Dan dia yakin dia tidak pernah lupa untuk meminum pil pencegahnya.

"Apa kemungkinan KB hipoteks dan hubungan seks secara intens bisa menyebabkan kehamilan?.

Dokter Kim memandang Yeon Joo dengan tatapan ramahnya.
" KB hipoteks mencegah diatas 90%, dan jika terjadi kehamilan mungkin anda pernah melewatkannya".

Yeon Joo mendesah tidak percaya. Ia kembali teringat beberapa bulan lalu saat Zhenya melihatnya meminum pil dipagi hari.

" Apa kau merasa lebih baik saat meminumnya?".
Zegna menatapnya saat menenggak pil dengan segelas air.

Koschei Kiss  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang