6.

576 34 15
                                    

Sudah hampir 2 minggu saat Yeon Joo mengetahui dirinya hamil. Kini waktu Yeon Joo lebih banyak ia habiskan dirumah Zhenya. Sedikit menggelitik sarafnya karena mereka sepakat membesarkannya bersama. Namun hal itu membuat hati Yeon Joo bergetar senang karena ayah dari bayinya mau mengakui keberadaannya. Namun kini kecenderungan untuk selalu menempel disisi Zhenya semakin menguat, adalah hal yang ia merasa aneh saat pulang bekerja secara naluriah kakinya selalu menyuruhnya untuk kembali kerumah ini.

Seperti saat ini ia berbaring di sofa setelah pulang bekerja, tanpa melepas sepatu dan mantelnya. Yeon Joo menatap kosong langit-langit dengan hiasan lampu gantung berwarna abu-abu putih. Rasa kantuk mulai menyerang. Hormon kehamilan ini membuatnya sering merasakan kantuk. Saat mual pagi menyerang dan ia merasa perutnya sedikit lebih baik ia lebih suka merebahkan diri dikasur atau sofa dan akan tertidur setelahnya. Membuat pekerjaannya sedikit kurang produktif.

Bahkan Direktur Kwak menyadari perubahan diri pada Yeon Joo, seperti tadi secara pribadi Direktur memanggilnya.

" Apa kau sudah bulat dengan keputusanmu?". Mata Direktur Kwak menatap Yeon Joo yang sedikit pucat. Ia merasa Yeon Joo memang sedikit berubah, antusiasme pekerjaan seperti yang ada dilaporan seakan menurun. Apa ini salah satu dari trauma karena penyekapan beberapa tahun lalu.

" Benar Pak, saya akan mengajukan cuti setelah 3 bulan perpindahan saya, demi kesehatan saya dan saya ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan ibu saya".

Tentu saja Yeon Joo menyembunyikan kehamilannya dari Direktur Kwak. Meskipun beliaulah orang pertama yang mempertanyakan kedekatannya dengan Zhenya. Direktur Kwak menyunggingkan senyum.

" Yah aku tidak bisa memaksamu, dengan yang terjadi denganmu akhir-akhir ini". Direktur Kwak menegapkan badan menyilangkan kaki dan meletakkan tangan diatas pangkuannya.

" Lalu apa rencanamu setelahnya, beri tahu aku jika kau butuh bantuan Yeon Joo". Direktur Kwak tersenyum ramah. Bukan rahasia umum Direktur Kwak sedikit mengistimewakan Yeon Joo. Selain karena wanita ini mampu membongkar kebusukan Direktur sebelumnya yang membuatnya berada dalam situasi sulit, tapi fakta bahwa ayah Yeon Joo adalah seniornya dulu dalam militer. Senior yang sangat ia hormati. Dan seperti panggilan hati bahwa ia ingin melindungi putri rekannya setelah gagal melindungi kakak Yeon Joo.

Yeon Joo membalas senyuman Direktur Kwak dengan mengangguk hormat. Pertama kali bertemu Direktur Kwak adalah saat ia berusia 7tahun. Saat itu mereka tengah berlibur ditaman dan Direktur Kwak yang masih muda saat itu menyapa ayahnya. Senyum yang sama setelah 20tahun lebih telah berlalu.

"Saya masih memikirkannya, tentu saja anda mengenal ibu saya dan tanggapan ibu saya soal pekerjaan saya, menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota NIS memang berat untuk saya lakukan tapi berkat anda saya masih bekerja disini meski harus merelakan pangkat saya ". Setidaknya Yeon Joo berharap tanpa menjelaskan panjang lebar dan alasan, Direktur Kwak dapat memahami maksud Yeon Joo karena dia sendiri tidak yakin apa yang akan ia lakukan setelah anak ini lahir.

Meskipun Zhenya pernah memintanya untuk berhenti dan fokus dengan kehamilannya dan tentu saja Yeon Joo menolak karena dia tidak bisa membayangkan dia hanya sendiri tidak melakukan apapun dan itu terlihat mengerikan namun sekarang sepertinya masuk akal.

Direktur Kwak mengangguk. Yeon Joo adalah perempuan tangguh yang mampu menyelesaikan masalah tersulit manapun. Keberhasilan dalam menyelesaikan semua tugas patut dipertimbangkan untuk naik pangkat namun permainan kotor pimpinan yang korup membuat Yeon Joo mengalami kesulitan didalam kesulitan.

Laporan dari Agen Rusia Salman tentang kondisi Yeon Joo membuatnya mencari cara untuk menjemput Yeon Joo tapi setelah itu berita datang saat Yeon Joo menerobos Kedutaan Besar Korea di Rusia dan hilang kontak setelahnya. Selama seminggu penuh Direktur Kwak yang saat itu masih menjabat sebagai Mayor mencoba segala cara untuk mencari Yeon Joo. Bahkan laporan keadaan Yeon Joo saat dirawat dirumah sakit setelah di temukan Agen Salman sempat membuatnya putus harapan. Tapi Yeon Joo kembali, keributan dikantor kejaksaan mencuri perhatiaan semua pimpinan dan mengungkap fakta bahwa Yeon Joo hanyalah korban. Dan tentu saja yang sangat menarik perhatian Direktur Kwak adalah Zhenya. Salah satu anggota FSB, dan satu-satunya anggota Unit Alpha 1, salah satu keluarga oligarki di Rusia. Laki-laki yang menyekap Yeon Joo dan juga membantu Yeon Joo.

Koschei Kiss  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang