" Kenapa kau lakukan ini padaku?".
Yeon Joo memandang Zhenya tidak percaya. Dia sudah dibuat ketakutan karena kehamilannya. Khawatir bagaimana dia harus memberitahu soal kehamilannya. Dan ternyata seperti yang ia duga semua hal yang terjadi pada Yeon Joo adalah ulah Zhenya sendiri. Seolah dia sedang menari ditelapak tangannya.Zhenya terkikik, dia mengangkat kepala dan kembali memandang Yeon Joo.
" Jika aku memberitahumu apa kau bersedia?". Zhenya kembali memberi kecupan - kecupan sensual dileher jenjang Yeon Joo.
" Bagaimana jika aku tak menginginkanmu untuk ikut andil dalam membesarkannya?". Kini Yeon Joo kembali mendapatkan keberaniaanya dan mencoba menggeliat melepaskan cengkraman Zhenya.
Zhenya menyeringai. Dengan lembut meniup telinga Yeon Joo. Bulu kuduk langsung berdiri dan telingan Yeon Joo menjadi merah, menjalar hingga leher dan bahu. Membuat Zhenya semakin terkikik.
" Coba saja, kau bisa lari kemanapun kau ingin".
Zhenya melepas Yeon Joo, dia menegakkan punggung tapi kedua pahanya masih mengangkangi Yeon Joo. Yeon Joo berusaha bangkit tapi dua tangan besar mencengkeram bahunya sehingga membuatnya sedikit meringis karena beban itu.
"Karena kemanapun kamu pergi aku akan selalu menemukanmu". Zhenya meraih dagu Yeon Joo lalu menunduk kewajahnya, Yeon Joo dapat merasakan hembusan nafas Zhenya dihidungnya.
"Aku akan menggunakan anak ini Yeon Joo, untuk mengikatmu hingga kau tak punya alasan untuk lari dariku".
Zhenya mendekatkan bibirnya lalu mencium Yeon Joo dengan hasrat yang memburu. Tangan Zhenya mencengkeram wajah Yeon Joo dengan kuat. Zhenya sedikit terkejut saat Yeon Joo tidak melawannya sama sekali. Wanita ini malah melingkarkan tangannya dileher Zhenya, membuka mulutnya dengan suka rela dan memperdalam ciuman mereka." Kau memang bajingan gila". Ucap Yeon Joo ditengah erangannya saat Zhenya tengah asik mencumbu leher dan dadanya.
" Aku tak akan membiarkanmu membesarkan anak ini sendirian".
Zhenya berhenti dari aktifitasnya lalu kembali menatap Yeon Joo yang berkabut karena nafsu. Yeon Joo menelan ludah. Semua kenyataan ini jauh dari apa yang ia perkirakan. Karena dalam hatinya menyuruhnya untuk pergi jauh sejauh mungkin. Tapi kini Zhenya kembali menariknya,dalam sangat dalam bahkan tidak mungkin untuk mencari jalan keluar.
Tapi kembali keingatan bagaimana Zhenya selalu ada disisinya, bagaimana dia membantunya. Laki-laki yang menyebabkan ia selalu bermimpi buruk setiap malam, namun juga didalam pelukannya-lah Yeon Joo merasa aman bahkan mimpi buruk itu tidak muncul lagi.
" Aku seharusnya lari darimu, lari sejauh mungkin. Itu yang terbaik untuk kami bukan?".
Yeon Joo kembali melenguh saat kedua tangan Zhenya meraih payudaranya dan meremasnya dengan sensual.
" Lalu kenapa kau tidak lari?". Bibir Zhenya menunduk, menjilat tulang selangka hingga leher lalu berlama-lama mencium luka yang pernah ia tancapkan dileher Yeon Joo, menghisapnya dengan sensual.
" Tidak, karena aku ahh....". Tangan Zhenya terus memainkan puting Yeon Joo yang mengeras. Menyentuhnya hingga otak Yeon Joo terasa kosong.
Yeon Joo tidak bisa lari dari Zhenya karena dia sudah terperosok terlalu dalam. Siapapun jika ada yang bisa menolongnya dia akan berterima kasih tapi kembali dia hanya bisa pasrah dan mengerang dibawah kungkungan Zhenya. Dan tidak ada niatan sedikitpun untuk lepas darinya saat ini.
" Zhenya aku bersumpah jika kau berani menghancurkanku lagi aku akan membunuh...
Zhenya mencium Yeon Joo dengan keras. Menghalangi segala ucapan yang akan keluar dari mulut manisnya. Lalu dengan gerakan cepat ia merobek blouse Yeon Joo lalu membuangnya. Tanpa basa basi kembali menyerang Yeon Joo
KAMU SEDANG MEMBACA
Koschei Kiss
FanfictionCodename Anastasia Fanfic Zegna x OC girl Codename Anastasia belong to Boy Season