Koschei Kiss

9.

Yeonjoo menghela nafas panjang. Malam ini ia benar-benar gugup. Tangannya dengan erat mencengkeram lengan Zhenya. Mereka memasuki mansion dan berjalan menuju ruang makan. Mansion Bogdanov sama persis seperti yang ia ingat saat pertama kali menginjakkan kaki disini beberapa tahun lalu saat penyelidikan Anastasia. Aula utama mewah dan megah serta ruangan yang sangat luas dihiasi patung elang simbol keluarga, tempat keluarga ini mengadakan pertemuan dan pesta.

Yeonjoo dan Zhenya mengikuti pelayan yang berjalan memandu mereka. Jika dulu Yeonjoo datang menjadi supir kini ia kembali sebagai kekasih Zhenya. Yeonjoo sedikit tergelitik dulu Zhenya pernah mengatakan cara memasuki mansion Bogdanov adalah dengan pura-pura menjadi sopir atau menjadi pasangan. Meskipun ia sedikit membanggakam diri pernah menyusup dan berhasil membuat kekacauan di rumah ini.

Pelayan menaiki tangga, tangga yang sama saat Yeonjoo melihat Vladimir turun untuk menyambut para tamu 2 tahun silam. Tangga itu menuju sebuah ruangan yang sama luasnya kini penuh dengan lukisan kepala keluarga. Keluarga yang sudah ada sejak masa kerajaan dan masih berdiri hingga sekarang. Hanya satu diujung tepat sebelum ruang makan adalah lukisan Vissarion. Pelayan berhenti tepat sebelum menuju pintu ruang makan. Undur diri lalu meninggalkan mereka. Jantung Yeonjoo berdegub keras. Berulang-ulang ia mengatur nafas.

" Kau takut Zainka". Goda Zhenya sambil tersenyum. Ia sangat paham Yeonjoo gugup dan takut. Tentu saja kedatangan Vladimir yang tiba-tiba dan menemui Yeonjoo secara pribadi adalah hal yang tidak Zhenya duga sebelumnya. Harinya semakin sibuk dengan kompensasi yang harus ia berikan kepada keluarga Ivanov. Namun kini masalah itu sudah benar-benar selesai dan pengiriman kembali normal dan hubungan bisnis antar keluarga itu tetap terjalin dengan baik.

Jika bukan karena Yeonjoo, pertunangan itu pasti akan terjadi. Dan Zhenya adalah orang yang akan menerima tanpa bertanya. Ia paham tradisi keluarga. Hanya saja pertemuannya dengan Yeonjoo adalah pengecualian dia tidak pernah menginginkan seseorang untuk selalu ada disisinya selama ini. Dan dia siap berjuang untuk itu.

Zhenya membuka pintu, ruang makan yang besar dan megah terpampang didepannya. Meja makan panjang yang berwarna emas dan hitam dan kursi yang berderet rapi dan sudah diisi oleh keluarga inti. Diujung Vissarion sudah duduk dengan tenang menunggu mereka. Lalu ada Vladimir disisi kanan dan sampingnya adalah Vassim. Disisi kiri Vissarion duduk wanita cantik yang sudah berumur setengah abad dengan rambut merah yang menawan itu pasti ibu dari Olga, istri terakhir Vissarion. Dan terakhir Olga yang langsung berdiri menyambut mereka.

" Kalian sudah sampai?". Olga menghampiri Yeonjoo lalu memeluknya. Senyum terpampang diwajahnya yang cantik. Meskipun Olga dan Zhenya berbeda ibu mereka sangat mirip saat tersenyum bahkan bentuk wajah mereka juga mirip. Yeonjoo pernah mengatakan bahwa Olga adalah Zhenya versi perempuan tapi lebih lembut.

Yeonjoo membalas pelukan Olga, hatinya sedikit menghangat karena kehadirannya. Setidaknya ada satu orang dirumah ini yang ia kenal baik.

Olga menuntun Yeonjoo untuk duduk disampingnya. Ibu Olga ikut berdiri lalu menyambut Yeonjoo dengan ramah. Saat Yeonjoo duduk dimana Zhenya membantu menarikkan kursi. Mata Yeonjoo melihat sekilas kearah Vissarion, Vladimir lalu Vassim yang hanya diam dengan tatapan dingin. Zhenya lalu duduk disamping Yeonjoo dengan tatapan yang tak kalah dingin. Bulu kuduk Yeonjoo berdiri dan ia benar-benar tidak nyaman bahkan perutnya kembali mual.

Perbedaan atsmosphere yang begitu kentara antara keluarganya dan Zhenya. Keluarga Zhenya adalah keluarga besar tapi tidak ada kehangatan didalamnya. Yeonjoo dan Zhenya sepakat untuk menjawab undangan makan malam Vissarion. Yeonjoo hanya ingin tau kenapa Vissarion mengajak mereka makan malam meskipun kenyataan kini ia hamil anak Zhenya tapi ia hanya berjaga apa yang akan terjadi selanjutnya mengingat perkataan Vladimir tentang asal usul sebenarnya Zhenya.