Perjalanan kerumah Yeonjoo memerlukan waktu 45menit berkendara dari rumah Zhenya. Zhenya membeli rumah setelah beberapa hari kembali dari Rusia, tentu saja ia mengatakan bahwa rumah lebih efisien membesarkan anak daripada apartemen karena menurutnya anak membutuhkan ruang lingkup yang luas. Yeonjoo lumayan tertegun dengan pernyataan Zhenya. Apa benar seorang seperti Zhenya benar-benar menyiapkan diri sebagai seorang ayah.
Namun minggu-minggu awal kehamilannya, Zhenya menunjukkan sikap kooperatif dan lumayan sangat membantu. Perlakuannya yang manis membuat pipi Yeonjoo memanas, seperti membuatkannya susu sebelum tidur, sarapan hal yang sebenarnya sudah sering ia lakukan dan harus Yeonjoo akui masakan Zhenya sangat enak meskipun dia tidak terlalu menyukai makanan Korea. Bahkan memberinya pijitan-pijitan lembut karena ia sering mengeluh mudah lelah dan tentu saja berakhir dengan hubungan sex yang intens.
Yeonjoo tidak menolaknya, karena ia juga menyukainya. Lebih tepatnya karena dorongan kehamilan yang membuatnya selalu ingin berada didekatnya. Ia membenci fakta bahwa Zhenya menyadarinya. Bagaimana ia menggoda Zhenya atau bahkan tubuhnya yang bereaksi berlebihan saat Zhenya menyentuhnya. Bahkan ketika morning sickness kembali menyerang dan makanan apapun tidak masuk dimulutnya, entah kenapa makanan yang dimakan Zhenya selalu nampak menggiurkan. Bahkan makanan Rusia yang sangat tidak cocok dilidahnya terasa sangat enak. Dan dengan segala suka rela Zhenya selalu memberikan sisa untuk Yeonjoo, kadang dengan sengaja Zhenya menyuap satu sendok dan memperhatikan Yeonjoo menginginkan makanannya atau tidak.
Zhenya berkendara dengan kecepatan normal, hening sesaat dan Yeonjoo diam-diam meliriknya. Entah kenapa ia merasa gugup, rasanya aneh. Beberapa bulan yang lalu saat terakhir kali Zhenya mengunjungi ibunya dan tidak ada apa-apa yang terjadi, mereka masih dengan obrolan absurb Korea - Rusia yang selalu menggelitik telinganya. Bahkan ia terang-terangan menolak saat sang ibu memintanya beberapa kata Rusia. Namun kali ini apa suasana akan menjadi serius?
Yeonjoo belum pernah mengajak laki-laki ke rumah sebelumnya, bahkan ia adalah pribadi yang jarang bergaul dengan teman-temannya. Yeonjoo bukanlah seorang introvert tapi dia hanya senang mengamati dan akan memutuskan dengan siapa dia akan berteman. Dan dia memiliki beberapa bahkan dia tidak terlalu tertarik dengan romansa bahkan sex pertamanya yang menurutnya aneh tidak nyaman dan sangat cepat. Jadi dia membuang jauh-jauh yang namanya berkencan.
" Apa kau gugup?" Zhenya memecah keheningan. Matanya tetap fokus dijalan.
" Sedikit, kau tahu kehamilan ini sedikit membuatku merasa sensitif". Yeonjoo mengusap perutnya. Rasa tidak nyaman diperut kembali menyerangnya.
" Apa kau pernah berencana memiliki seorang anak sebelumnya? kau tau saat kau merasa pernah bertemu dengan wanita yang tepat?". Yeonjoo memandang Zhenya serius. Entahlah selama ini ia merasa Zhenya terlalu banyak mengetahui sisi tentang dirinya. Sedangkan Yeonjoo meski dia tau siapa Zhenya, keluarganya tapi dia tidak menggali terlalu dalam, bahkan fakta pertunangam Zhenya beberapa minggu lalu sedikit membuat hatinya tidak nyaman.
"Tidak".
Yeonjoo mendengus karena jawaban Zhenya diluar ekspektasinya.
" Aku memang tidak pernah memiliki rencana memiliki anak". Zhenya memelankan mobil saat memasuki basement parkir, mencari tempat sedikit kosong dan berhenti. Tangannya dengan lihai mematikan mobil membuka sabuk pengaman. Ia menatap Yeonjoo dengan tatapan misterius.
"Sampai aku bertemu kamu".Yeonjoo sedikit terkesiap dengan Zhenya yang tiba-tiba mendekatkan tubuhnya. Wajahnya memerah dan matanya melebar. Pipinya menjadi merah dan pemandangan itu membuat Zhenya terkikik.
Zhenya membukakan pintu untuk Yeonjoo, mereka lalu berjalam menuju lift. Biasanya Yeonjoo lebih senang menggunakan tangga karena rumah ibunya hanya berada dilantai 4. Ia meraih lengan Zhenya, biasanya Zhenya yang selalu menempel padanya entah tiba-tiba menggandengnya, melingkarkan tangan di bahunya atau bahkan menyandarkan kepalanya dipundaknya. Yang kadang membuat Yeonjoo malu karena dilihat banyak orang, protes jangan lakukan didepan umum hanya diabaikan. Tapi sekarang dialah yang secara naluri ingin selalu bersamanya. Meski ia masih malu mengakui dan sepertinya dia tidak keberatan. Itu bisa dilihat. Zhenya bahkan tak perlu repot-repot menarik Yeonjoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koschei Kiss
FanfictionCodename Anastasia Fanfic Zegna x OC girl Codename Anastasia belong to Boy Season