139

345 42 9
                                        

=====

"Paman Shukaku"panggil Naruko kecil.  Saat ini sedang di warung Akimichi, membantu ibunya Chouji yg sering mengajari Naruko memasak ketika Naruto main dengan Chouji dan Shikamaru,  yeah..orang dewasa didesa dari klan ninja hanya orang tua Chouji dan Shikamaru yg baik pada sikembar Uzumaki.

Dulu..sebelum mengetahui tentang orang tuanya,  kedua orang tua Choji dan Shikamaru adalah orang aneh dan ajaib baginya. Kini dia sedang bermain catur dengan Shukaku sementara kembarannya entah kemana dengan Chouji dan Shikamaru.

"Ya, Naruko-chan"

"Kenapa bunshin tidak bisa membuat bunshinnya sendiri?"

Shukaku tidak bisa menahan tawanya  pertanyaan polos Naruko,anak ini memang cerdas..tapi tak merubah fakta ini anak kecil.

"Kenapa tertawa? Jangan tertawa. aku serius ttebana!"

"Iya-iya,maaf Naruko". Balas Shukaku. " mudah saja jawabannya. Bayangan tidak memiliki bayangan lagi Naruko".

====

'Itu dia!' pikir Naruko, akhirnya tau caranya. 'Terimakasih paman Shukaku, setelah ini aku akan berpura-pura kalah catur! 'Batin Naruko.

Disaat bersamaan kepala klan Nara tiba-tiba bersih ketika membantu istri nya, menyebabkan piring jatuh dan pecah yg berakhir Shukaku di omelin seharian oleh istrinya.

'Kaa-chan.. Tolong bantu aku' batin Naruko, dengan harapan dalam hatinya.

=====

"Kwaaa!!!" "Aghh..!! " "Aaaghh!! "

   Sayangnya tak berjalan semulus perkiraan Naruko,  tapi Naruko tak menyerah meski kelelahan, kewalahan dan sedikit terkendala akibat serangan jarum yg meski sudah beberapa Naruko hindari dengan baik tetap ada sebagian yg mengenai dirinya.

"Sial... Naruko..." desis Sasuke dengan frustrasi, merasa tak berguna di tengah kekacauan. Genggaman tangannya gemetar, mencerminkan kecemasan yang mendalam. Kepalanya penuh dengan gelombang kemarahan terhadap dirinya sendiri, dan Sasuke tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran yang merayap dalam dirinya karena si rambut merah saat ini, yang tak bisa dimengerti oleh Uchiha.

"Sasuke-kun" bisik sakura..yg berada di dekat Sasuke, sangat dekat sehingga Haruno bisa melihat semua dengan jelas, terutama mata Uchiha yg merah dan aneh, seperti mata Kakashi. 'Sharing-an.. Kah..?' pikirnya.

"Sasuke-kun! " Panggil sakura yg merasa tak nyaman karena Sasuke-nya yg selalu keren dengan wajah datar yg hampa, kini terlihat jelas kekhawatiran untuk si rambut merah, Haruno cemburu sekali..sangat cemburu dengan kepedulian Sasuke kepada Naruko,  Haruno sama sekali tak bisa terima dan sangat tak suka!

Naruko tidak pernah melakukan apapun untuk menarik perhatian Sasuke,  sejak dulu perempuan barbar seenaknya itu..seperti tak pernah---memang tak ada yg mengajari si merah karena tak memiliki orang tua.., *btw ada Shukaku kepala klan Nara dan kepala klan Akimichi bersama istri mereka yg ngajarin Naruko*

dan selalu meremehkan bahkan beberapa kali menghajar, membully Sasuke*wajar lah dihajar, wong lagi kelas taijutsu*. Tapi kenapa...? 'Sasuke-kun.. Mungkin dia.. Menyukai Naruko..!?' pikir Haruno, tersentak, matanya besar, tertegun tak percaya,  'tidak!  Jelas tidak mungkin!  Jika itu ino aku masih mengerti,  tapi.. Dengan Naruko... Itu tidak mungkin, tidak masuk akal, apa yg menarik dari gadis yg di benci seluruh desa! Perempuan barbar tanpa orang tua, dan anak jelmaan monster dengan saudara idiot nya'. Batin innernya meluap-luap marah benci dan cemburu.

'Apa Hanya karena dia tiba-tiba bisa seheb---seperti ini.. Sasuke-kun jadi... Tapi bagaimana?' pikir haruno.
Sejak kapan dia bisa seperti ini.. Jadi benar kata penduduk desa... Naruko adalah jelmaan monster,  jadi begitu.. Aku hanya perlu menyadarkan Sasuke kun tentang Naruko, pasti nanti Sasuke-kun akan sangat berterima kasih dan menyukai ku lalu kami.... Kyaaa~!' batin haruno yg halu nya kambuh.  'Tapi.. Tidak sekarang.  Ini bukan waktu yg bagus.  Sasuke-kun, tunggu ya aku akan menyelamatkan mu dari salah satu kemampuan jelmaan monster Naruko itu,  aku menyadarkanmu, tunggu aku Sasuke-kun~! Shanaro(cha)!' menatap Sasuke dengan kesungguhan,  cinta dan kekaguman.

Namun, Sasuke terlalu terperangkap dalam kecemasannya sendiri, seperti badai yang tak bisa dihentikan. Hingga tak menyadari panggilan Haruno dan hancur bya ekpresi datar nya juga mata merah nya. Jantungnya terasa dingin, dipenuhi kegelisahan akan nasib Naruko.

'Bagaimana kalau... Naruko...'pikir Sasuke dengan pelan, namun kata-katanya terputus dalam keheningan, ketakutannya mmenghantuinya.  Matanya memejam dalam keputusasaan. 'Tidak! Dia tidak akan mati seperti mereka! Tidak boleh!' pikirnya lagi dengan keras kepala, menolak untuk menerima kenyataan yang menakutkan.

====

"Ini Uchiha? " Ujar Naruko kecil, 7 tahun yg sudah yang ke... Eum... 186 kali ngalahin Uchiha muda dalam pelajaran taijutsu. 

Sasuke yg berusaha bangun, terkapar terbang melewati batas lingkaran setelah di tendang Naruko, dalam sekali tendangan.

"Harus berapa kali ku bilang... Hanya karena kau berasal dari klan elit,Uchiha-sama... Bukan berarti kau yg paling hebat, dasar usuratonkachi"

Sasuke kecil hanya bisa menggerakkan gigi, malu dan kesal.  Malu karena kalah dari anak perempuan,  dan kesal oleh fakta itu juga ucapan Naruko.  "Aku tidak bodoh".

"Ya-ya-ya...~, Kau tak bodoh..." Naruko dengan malas,  sebelum tersenyum licik lengkap dengan lirikan matanya licik dan sedikit sombong,  "kau bodoh dalam  taijutsu" Lanjut si rambut merah.  "Lihatlah itu, chikkibatto-Uchiha-chama kalah dari anak perempuan.. Tatihan~~". serius ni bocah Naruko nyebelin banget.

Naruko melakukan itu sebagai pembalasan untuk saudara nya yg sering dipermalukan akibat--secara tidak langsung oleh--- Uchiha.

=====

"Jangan sombong U.chi.ha! Diluar sana masih ada yg lebih hebat dari mu dan klan kipas angin plastik mu"  Itu hari lain di Academy ketika klan Uchiha masih ada,  Naruko berujar dengan cuek malasnya,  ketika Sasuke mengalahkan Naruto yg menantang Uchiha.

Sementara anak perempuan lain--- minus Hinata Hyuuga---,  menjerit-jerit tidak jelas dengan.. Entah centil, karena hebatnya Sasuke atau keren nya Sasuke.

Bukan maksud merendahkan atau meremehkan Naruto tapi... Apa hebatnya menang dari Naruto yg bahkan Kiba dan Shikamaru saja bisa mengalahkan Naruto, jangan kan mereka berdua.. Chouji saja dua kali mengalahkan Naruto dengan badan gembul nya. Harus nya mereka bertiga..juga dirinya, mendapatkan teriakan kekaguman gitu dong, terutama Naruko yg lebih sering ngalahin Sasuke di taijutsu.

====

"Oi, chikkibatto" Panggil Naruko, ketika pas ruang kelas kosong. Tapi Sasuke tak menghiraukan dan malah mau keluar kelas, anak-anak lain sudah terlebih dahulu keluar kelas karena jam istirahat. "Ck... Dasar anak mami." Desis Naruko,terdengar jelas dalam ruang kelas yg sepi. "oi, uchiha!" Panggilnya sedikit berseru dengan kesal.

Sasuke berhenti, dengan malas menoleh. " Nani?"

Bukannya menjawab pertanyaan Sasuke, Naruko langsung melempar buku tulis ditangan nya ke Sasuke, seperti melempar shuriken.  Yg ditangkap dengan baik oleh Uchiha yg sudah terlatih lebih dulu. biasa lah, keturunan ninja klan elite,  emang khusus.

Uchiha menatap heran sekilas, buku ditangan nya, sebelum beralih ke gadis kecil Uzumaki yg kini membuka jendela tanpa melihat ke jendela,  *mau ngapain neng? *.

Naruko memutar matanya malas,seperti berhadapan dengan orang bodoh melebihi kembaran nya. "Tugas kelompok" Jawab Naruko seadanya, seolah menjelaskan sesuatu yg sudah jelas.  "Mau kau tambahkan namaku atau tidak,dan mau kau rubah ke tulisan atau apalah, terserah lah ya. Yg penting aku sudah" Lanjut nya. Lalu dengan santainya melompat dari jendela kelas, di lantai dua! diusianya yg masih 7 tahun! "Bye, chikkibatto anak mami! ".

=====

Naruko Uzumaki_ [slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang