7_Kunjungan Ratu

867 77 0
                                    

Kabar rencana pernikahan
Putra Mahkota Richard Frederick dengan Lady Elmira telah menyebar, awalnya bangsawan menolak karena Elmira adalah rakyat biasa, tetapi Richard menampar mereka dengan kekuasaannya.

Richard langsung membeli gelar Countess, dan memberikannya pada Elmira. Elmira juga agak tidak berdaya dengan tingkah Richard, padahal Elmira sudah cukup dengan gelar Baroness, tetapi Richard ingin memperlakukannya dengan baik.

Siapa yang bisa menolak cinta yang begitu tulus?

Hati Elmira terasa hangat saat memikirkan Richard. Meskipun dunia Elmira semanis madu sekarang, tentunya ada beberapa hal yang tidak menyenangkan terjadi disaat-saat tertentu. Misalnya saja kunjungan mendadak Ratu. Elmira tidak tau apa yang di inginkan wanita paruh baya yang masih mempertahankan kecantikannya ini, wanita paruh baya ini atau lebih tepatnya Ratu Kekaisaran ini telah duduk di hadapannya sambil minum teh.

"..."Elmira hanya mengeluh diam-diam. Perilaku orang bangsawan sangat merepotkan.

Apa mereka tidak bisa berkata langsung pada inti maksud kedatangannya?

Kenapa harus repot-repot perang psikologi?

Sangat melelahkan~

Sudah setengah jam Ratu duduk didepannya dan meminum secangkir teh yang tidak habis-habis sedari tadi. Elmira berpikir jika Ratu mungkin meminum satu tetes setiap dia mengangkat cangkir kebibirnya. Karena hanya itulah alasan masuk akal yang di pikirkannya.

"Countess Elmira Agatta, saya dengar anda awalnya dari rakyat biasa"ucap Ratu dengan senyum sopannya, tetapi nadanya tidak menutupi jejak ejekan.

"..."Elmira sangat letih, apa dia datang kesini hanya untuk bertengkar? Elmira ingin mengeluh.

"Saya tidak tau apa yang di inginkan Ratu, tidak perlu basa-basi"ucap Elmira berterus-terang.

"Menyerahlah!"ucap Ratu pada Elmira.

"Oh~ kenapa aku harus menyerah?"tanya Elmira tertarik, dalam novel aslinya Ratu adalah musuh dari protagonis pria. Alasannya adalah karena awalnya posisi Putra Mahkota seharusnya menjadi milik putranya yaitu Pangeran Pertama, tetapi karena alasan tidak diketahui Pangeran Pertama tiba-tiba jatuh koma dan tidak sadar sampai sekarang.

"Lancang!"geram Ratu tak terima karena Elmira yang asal-usulnya tidak jelas malah berbicara tidak sopan.

"Jelas kamu pertama yang mengejek ku. Lalu kenapa kamu malah marah?"Elmira tidak optimis jika percakapannya akan berjalan baik dengan Ratu.

"Kamu benar-benar cocok dengan anak haram itu! Kalian sama-sama kurang ajar dan tidak sopan!"murka Ratu.

"Oh"

"Kamu?!"

"Padahal pertanyaan ku sangat sederhana, kenapa kamu ingun aku menyerah"keluh Elmira dengan malas.

"Huft"Ratu menghembuskan napas kasar, mencoba mendapatkan ketenangannya. Setelah beberapa detik, Ratu kembali menjadi mode dingin.

"Kamu hanya akan rugi jika tinggal di istana. Bayangkan saja bahwa tidur pun kamu tidak tenang, musuh berada di bayang-bayang. Sangat tidak nyaman"jelas Ratu dengan nada membujuk.

"Kamu benar"ucap Elmira dengan anggukan setuju.

"Bagus, apa kamu menyerah?"tanya Ratu.

"Karena itulah aku tidak tertarik pada posisi Putri Mahkota, Aku hanya akan menjadi istri Richard"jelas Elmira.

"Apa maksud mu?!"tanya Ratu bingung.

"Richard akan mengundurkan diri dari posisi Putra Mahkota dan hanya menjadi Pangeran Kedua"jelas Elmira tenang.

"Sungguh?!"seru Ratu bahagia.

"Iya"

"Bagus, aku ada urusan. Aku akan pergi dulu Countess. Semoga hari mu menyenangkan, jika aku ada waktu maka aku akan berkunjung lagi"ucap Ratu dengan tergesa-gesa dan meninggalkan Elmira sendiri, sudut mulut Elmira berkedut mendengar keinginannya untuk berkunjung lain kali.

Tolong jangan berkunjung lagi!!

"Apa sudah selesai?"tanya Richard pada Elmira. Richard sedari tadi bersembunyi dan mendengar percakapan mereka. Saat Ratu dan Elmira bercakap tentang menyerah pada pernikahannya, detak jantung Richard berdetak sangat cepat. Richard sangat gugup setengah mati, untuk saja tidak terjadi kekacauan.

"Iya"

"Bagus"ucap Richard dengan senyum tipisnya dan memeluk Elmira. Elmira mengelus rambut Richard yang disandarkan dibahunya.

"Aku meminta mu berhenti pada Posisi Putra Mahkota. Kamu langsung menurut tanpa peduli apakah aku memiliki maksud buruk atau tidak. Kamu tidak takut aku adalah mata-mata musuh mu?"tanya Elmira serius. Elmira agak takut saat dia mengusulkan berhenti posisi Putra Mahkota dan Richard langsung setuju bahkan tanpa menunggu penjelasannya. Elmira merasa jika Richard adalah otak cinta yang bisa saja ditipu oleh orang dengan mudah.   

"Kenapa aku harus takut? Jika kamu mata-mata maka itu akan semakin mudah. Aku hanya perlu memberi mu semua yang kamu inginkan dan kamu akan disisi ku. Aku tidak kekurangan apa pun"bisik Richard.

"..."otak cinta yang menakutkan? Elmira berharap anak mereka berdua nanti tidak memiliki sifat otak cinta dari ayahnya.

"Dengarkan aku, dan berhenti menggoda"Elmira agak tidak berdaya.

"Aku meminta mu turun posisi karena suatu hal besar akan terjadi. Lalu kamu akan dilempar kemedan perang yang penuh monster lagi oleh mereka, jika kamu memiliki posisi itu. Selain itu, selama ini posisi Putra Mahkota mu hanya sekedar nama. Kekuasaan mu saat ini diterima dari usaha mu sendiri. Jadi bahkan jika kamu bukan bergelar Putra Mahkota, maka kamu tidak akan rugi. Lalu yang paling terpenting, apakah menjadi Putra Mahkota, Ratu atau Raja sangat menyenangkan? Setiap gelar memiliki tanggung jawab besar dan sangat melelahkan. Jika kamu Putra Mahkota maka aku akan menjadi Putri Mahkota, sungguh sangat merepotkan"jelas Elmira dengan satu tarikan napas.

"Oke, berhenti menjelaskan. Aku ingin kamu melihat ku dan memperhatikan ku saja"ucap Richard tidak peduli dengan penjelasan Elmira.

"..."Elmira yang letih menjelaskan sangat kesal. Kenapa bajingan ini tidak memperhatikan penjelasannya dan semakin berani mencium lehernya!

"Hei!"

"Jangan ganggu aku. Aku lapar"goda Richard.

"Berhenti menjilat, apa kamu anjing?!"geram Elmira mendorong Richard, Richard terkekeh saat melihat kekasihnya sangat ganas dan memukuli pundaknya. Meskipun tidak teras sakit sama sekali.

"Imut sekali"bisik Richard sambil mengigit telinga Elmira, lalu melapaskan pelukannya. Elmira sangat malu dan seluruh wjaah telah berubah warna semerah tomat yang telah matang.

"Jangan mengganggu!"ancam Elmira sambil menenangkan napasnya yang sedang maraton.

"Aku hanya memeluk istri ku, kenapa kamu marah"goda Richard.

Tok

Tok

"Ck... Siapa lagi ini?!"Richard sangat kesal. Tadi ada Ratu, setelah Ratu pulang, ada lagi tamu lainnya.

"Masuk"ucap Elmira mempersilakan masuk. Pintu terbuka dan memperlihatkan sosok pria tampan yang agak mirip dengan Richard. Pria itu adalah Raja Kekaisaran ini.

"Saya memberi salam pada..."Elmira baru saja berdiri dan ingin memberi salam, tetapi tubuhnya ditarik untuk duduk disofa oleh Richard.

"Tidak perlu"ucap Richard acuh. Richard tidak suka Elmira tunduk pada seseorang, bahkan jika orang itu adalah Raja.

"Hmph! Seperti biasa, kamu anak angkuh"ucap Raja dengan dingin.

"Ada urusan apa kamu kesini?!"Richard menatap Raja dengan dingin.

💐💐💐

Aku terlalu malas untuk buat nama Raja dan Ratu, toh mereka bukan karakter yang penting-penting amat. Jadi aku akan panggil Raja dan Ratu aja, oke.

Selain itu aku mau ingetin vote untuk vitamin penyemangat.

See you Pembaca Setia ku

Menghalangi Cinta Protagonis (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang