CHAPTER 01

141 76 29
                                    

Rumah sakit adalah tempat terkelam dalam hidup milea, kenapa demikian? Sekitar lima tahun lalu ibu nya mengalami depresi berat dan berakhir di tempat itu.

Kini hanya memiliki nenek nya sebagai keluarga, tapi sang nenek sudah dalam kondisi yang buruk, beliau hanya dapat berbaring tak berdaya di rumah dan itu cukup membuat hidup milea lebih sulit.

Hari ini sama seperti hari- hari sebelumnya milea berkunjung ke rumah sakit untuk menemui ibu nya. Saat ini milea tengah berada di ruang piket rumah sakit untuk mengambil kunci kamar ibunya.

"Sore.." sapa milea singkat, kepada suster yang sedang berjaga.

"Sore, mau bertamu?" Tanya petugas.

milea mengangguk.

"Baik.., ini kunci kamar nya, jangan lupa di kembalikan setelah berkunjung.."

"Baik terimakasih sus"

"Sama-sama"

Setelah mendapatkan kunci milea segera melangkahkan kaki nya menuju kamar sang ibu, sesampainya di depan kamar milea menghela nafas sejenak kemudian masuk.

Ceklek...

"Assalamualaikum.." ucap milea begitu dia membuka pintu.

Tak ada yang menjawab nya, milea masuk dengan hari hati-hati kemudian duduk di kursi yang ada di pinggir ranjang, mata nya menangkap sosok cantik yang tengah tertidur.

"Cantik..." Gumam milea sambil mengusap kepala ibu nya sayang.

Setelah cukup puas memandangi wajah ibu nya, milea beralih ke kantung plastik yang ia bawa, di dalam kantung itu terdapat buah mangga yang baru saja ia beli, lali dengan hati-hati milea mengupas buah tersebut.

Tak lama kemudian ibu nya bangun, dia langsung menanyakan keberadaan suster yang biasa mengurus nya. Mungkin hari ini suster itu sedang tidak bekerja, milea tak melihat nya sama sekali.

"Apa itu?" Tanya nya sambil menunjuk buah mangga yang sedang milea kupas.

"Mangga, mamah suka kan?" Tanya milea dan di jawab anggukan oleh sang ibu.

Hari ini milea cukup lelah di sekolah mau pun di tempat kerja, tanpa sadar mata nya berair, tapi dengan cepat ia menghapus air mata nya.

"Tolong cepat sembuh, milea cape..." lirih nya.




*****



Milea tidak bisa berkunjung terlalu lama, dia harus segera pulang untuk mengurus nenek nya di rumah, seperti yang tertulis sebelum nya milea masih memiliki nenek yang tengah sakit.

Angkutan umum yang membawa milea untuk pulang hanya dapat mengantarnya sampai di depan gang, dan untuk sampai ke rumah Milea harus berjalan sekitar sepuluh menit.

Tapi entah kenapa malam ini terasa janggal, dan benar saja di pertengahan gang menuju rumah ada seorang laki-laki yang tengah berlarian menuju ke arah milea.

"Tolongin gue!" Pinta cowok itu di hadapan milea.

"Tolong apa?!" Tanya milea.

"Gue di kejar anak geng motor!"

Milea yang mendengar itu seketika panik dan juga bingung, kenapa ada geng motor di sekitaran sini? Apa cowok ini mencoba menipu milea?

"Ikut gue!" Kayanya sambil menarik tangan milea untuk bersembunyi di balik sebuah toren besar milik warga.

Hanya selang beberapa detik setelah milea dan cowok itu bersembunyi, baru lah terdengar langkah kaki mendekat. Saat milea mengintip di balik toren dia bisa melihat ada segerombolan anak geng motor.

"Kenapa kamu bisa berurusan sama mereka?" Tanya milea panik, ayolah jangan sampai ia terbawa-bawa.

"Gue gak sengaja ngebut pas depan mereka, kaya nya mereka salah paham gue udah mau coba jelasin tapi mereka malah mau mukulin gue" ucap cowok itu menjelaskan.

Keduanya sudah menunggu lebih dari setengah jam, dan entah kenapa anak anak geng motor itu masih di sana, Sekarang kedua nya bingung apa yang harus mereka lakukan? Seketika ide

"Kamu bawa motor kan?" Tanya milea dan cowok itu mengangguk.

"Aku bakal alihin perhatian mereka, kamu secepat mungkin pergi dari sini ya!"

"Hah? Jangan gila, Lo sendirian gitu?"

"Terus kamu nya gimana? Diam di sini sampai pagi?" Tanya milea kesal.

Tanpa menunggu persetujuan dari cowok tersebut milea keluar dari tempat persembunyian dan langsung menuju ke arah mereka( anak geng motor).

"Eh neng sendirian aja! Pulang nya kemana, biar Abang temenin"

Sesuai dengan dugaan milea akan menarik perhatian mereka, milea pun berhenti sejenak di dekat mereka, lalu mengacungkan jari tengah nya.

"Apa-apaan nih?! Apa maksud Lo begitu!"

Salah satu nya mulai terpancing emosi.

"Kenapa gak suka?" Tanya milea dengan nada mengejek.

"Kurang ajar ni betina satu!"

Setelah itu milea kabur berlari menuju rumah nya di ikuti oleh belasan orang di belakang nya, seperti rencananya berhasil, orang orang itu meninggalkan tempat itu dan milea harap cowok itu baik baik saja.

Dan Sekarang saat nya dia menghawatirkan diri nya sendiri, rumah nya masih cukup jauh, dan dia sudah keburu tertangkap oleh salah satu dari mereka.

"Hayoo, ketangkep juga haha"

"Emang kalo udah ke tangkap kalian mau apa?!" Ucap milea, mata nya melirik tajam ke setiap cowok yang ada di sana.

Plakk

Perih dan ngilu adalah hal yang milea rasakan ketika pipi nya di tampar, tapi tenang meskipun milea seorang perempuan dia tau cara bela diri.

"Aaaa!!!" Teriak pemuda yang memegangi tangan milea, karena milea meng-gigit tangan pemuda itu hingga milea dapat merasakan anyir di mulut nya.

Setelah terlepas dari cengkraman cowok itu milea secepat mungkin berlari ke arah rumah da cepat cepat masuk ke dalam rumah.

"Hah...hah... Hah..." Nafas milea terengah-engah.

Setalah mengunci pintu milea dengan segera melihat keadaan nenek nya terlebih dahulu, dan nenek nya te gah berbaring seperti biasa sambil menonton televisi.

"Assalamualaikum..." Ucap milea.

"Waalaikumsalam.."

"Nenek makan dulu ya" ucap milea.

Milea pun menyiapkan makan man untuk nenek nya, dan dengan telaten pula menyuapi nenek itu.

"Nenek, tadi ada cowok yang lagi di kejar kejar orang jahat, terus milea bantuin, i'm good girl, right?"

Nenek nya tersenyum, mengangguk mengiyakan perkataan cucu nya.



MILEA GADIS BAIK (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang