Haii...
welcome to my home
You can call me "ayy"
Aku mempersilahkan kalian masuk kedalam rumah ini dengan suka cita, entah kopi pahit atau teh manis yang tersedia dimejaku mohon dinikmati ya. Kalau kalian tidak menyukainya biarkan saja ditempatnya, jangan merusak rumah ini karena suguhannya tidak cocok dengan seleramu. Angkat kaki dan pergi saja lebih baik dari pada mengotori lantai rumahku dengan ludahmu yang belum tentu suci itu.
_______
Lavanya Qinata, gadis itu tidak mengira jika kedatangan seseorang yang tidak ia kenal kedalam rumahnya membuat hidupnya yang bebas itu berubah drastis.
Lava menghampiri sang ayah yang tengah duduk dikursi roda dengan seseorang yang tidak ia kenal disampingnya.
"Yah dia siapa?" Tentu saja pertanyaan itu tak terjawab, karena sudah hampir 8 tahun ayahnya terkena sroke berat dan hanya bisa duduk dikursi rodanya.
"Perkenalkan nama saya Reygatha," pria yang bersetelan jas licin itu mengulurkan tangannya kepada Lava, gadis itu terdiam sejenak seperti mengamati pria itu dari atas sampai bawah.
"Lava," balas nya tanpa menyambut uluran tangan pria tersebut.
Lava sangat tidak suka saat ada orang asing datang kerumahnya. Bukan apa, tapi rumahnya cukup berantakan dan banyak debu, seperti rumah yang tidak ditinggali. Setiap hari gerbang hitam rumahnya tidak pernah ia buka jika tidak hendak pergi keluar.
"Saya salah satu murid ayahmu disekolah saat beliau menjabat sebagai kepala sekolah di SMA Harapan."
Pernyataan pria tersebut seolah menjawab tatapan menyelidik dan penuh curiga dari Lava.
''Lalu ada maksud apa datang kesini?" Tanya Lava to the point.
Pria itu membalas tatapan tidak suka Lava dengan senyum hangat dan mengatakan, "saya hanya datang berkunjung kemari untuk menjenguk Pak Arkan."
Jawaban Rey sangat tidak bisa diterima oleh logika Lava. Bertahun-tahun Ayahnya duduk tak berdaya dikursi roda, dan baru kali ini ada muridnya yang datang untuk menjenguk ayahnya
"Ayah ini sudah waktunya makan malam, Lava udah beli makanan buat ayah." ucap Lava kepada ayahnya dam dibalas sedikit anggukan yang kaku dari pria yang menginjakkan usia 59 tahun itu.
Lava pun pergi ke dapur menyiapkan makanan untuk ayahnya.
***
"Menikahlah dengan saya,"
"Lo gila?!"
"Saya serius."
"Saya berhutang budi dengan ayahmu."
"Lalu kenapa? Lo punya hutang budi sama ayah tapi kenapa harus nikah sama gue?"
"Karena itu permintaannya."
"Gak! Gue gak mau nikah. Lo mau balas budi kan? Kirim aja doa padanya biar dia masuk syurga, gak perlu dengan nikahin gue."
"Kalau kamu anak yang baik pasti kamu akan menuruti permintaan ayahmu."
"Gue gak suka sama lo."
"Saya tahu kamu kesulitan membayar biaya kuliah mu, dengan uang pensiunan ayahmu yang tidak seberapa pasti kamu kesulitan untuk hidup. Apa lagi semua aset keluargamu sudah kamu jual kan? Kamu mau bergantung kepada kakak perempuanmu yang sebentar lagi melahirkan anak keduanya? Yakin kamu tega?"
Benar, semua yang dikatakan Reygata tidak meleset. Tapi tahu darimana pria ini? Pria yang muncul di hidup Lava belum genap sebulan ini hampir mengetahui semua masalahnya.
Lalu bagaimana, apa Lava harus menerima Pria ini menjadi suaminya? Ah.... menikah? Bullshit!
Jangan lupa tinggalkan jejak manismu🌷
Tolong tandai kalau rumahku
ada yang kotor biar segera aku sapu agar kalian nyaman berada didalamnya[typo]
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVANYA
Romance"Ketika cinta dipercaya, melahirkan kecewa belaka yang menjadikannya luka dan menyalakan semesta." Lavanya Qinata Mahasiwa tahun kedua yang hidup dengan ayah yang mengidap Stroke, dan memiliki kehidupan yang sangat bebas sejak bangku SMP. Trauma ya...