Chapter 9

265 24 7
                                    

Rey merebahkan tubuh Lava dikasurnya, gadis itu kini benar-benar tidak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rey merebahkan tubuh Lava dikasurnya, gadis itu kini benar-benar tidak sadarkan diri. Dengan telaten Rey melepas satu persatu sepatu Lava yang masih terpakai, lalu tangannya terulur menyelimuti tubuh kecil itu agar tidak kedinginan.

Mereka berdua berakhir tidur satu ranjang, dan entah apa yang akan terjadi esok pagi saat mereka berdua terbangun.

***

Lava terbangun dengan kepala yang pening, dunia terasa berputar dan bertumpu dikepalanya sehingga terasa berat.

"Kenapa aku bisa tidur disini?" Lava bertanya kepada dirinya sendiri, lalu ia bangkit dari kasur.

Tidak ada seorang pun disana, tapi Lava melihat sticky note hijau yang tertempel didepan pintu kamarnya.

Saya harus keluar kota dua hari, kamu baik-baik disini dan jangan membuat ulah. Saya tidak sempat memasak sarapan untukmu, tapi ada roti dan selai kacang dilaci dapur, mungkin itu bisa mengganjal perutmu saat bangun;))

Lava membaca tulisan tangan Rey dengan seksama, ada sedikit rasa lega saat mengetahui Rey tidak ada disini, karena jika ada mungkin sekarang Lava sedang mendengar ceramah Rey yang tak berujung.

Dua hari, itu waktu untuk Lava bisa bebas melakukan apapun disini tanpa ada yang akan melarang dan menasehatinya. Lava pergi mencari benda kesukaannya, ia ingat masih memiliki simpanan rokok disalah satu saku jaketnya.

Saat menemukannya Lava tersenyum, ia pun meletakkan benda itu ditengah bibirnya lalu tangan kanannya memegang pematik sedangkan tangan kirinya menutupi bagian ujung rokok agar udara tidak membuat mati api kecil itu.

Saat menemukannya Lava tersenyum, ia pun meletakkan benda itu ditengah bibirnya lalu tangan kanannya memegang pematik sedangkan tangan kirinya menutupi bagian ujung rokok agar udara tidak membuat mati api kecil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh ini adalah kenikmatan, Lava menghirup dalam asap rokok itu hingga ke dasar paru-parunya. kenikmatan itu tidak berlangsung lama, detik kemuian terdengar suara bel pintu.

"Ck!" Lava berdecak malas.

Saat melihat siapa yang dibalik pintu, Lava semakin malas menyambut orang itu, rupanya kedatangan laki-laki ini membuat Lava bad mood.

LAVANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang