Tujuh

1.3K 112 2
                                    

Typo bertebaran banyak kata baku dan non baku harap maklum

Dua hari berlalu Suryo beserta anak buahnya masih mengintai kost Banyu tapi tidak didapati sang empu, beberapa kali juga Suryo bertanya beberapa warga terdekat mengenai Diajeng tapi hasilnya nihil.

"Bagaimana ini Suryo? Ndoro Ayu belum juga ditemukan...kalo sampai besok gak ketemu juga bisa abis keluarga ku ditangan Juragan" keluh salah satu anak buah Suryo.

"Sabarlah dulu...aku sedang mengusahakan mencari ditempat lain, aku baru ingat kali Den Banyu punya beberapa teman mungkin saja Den Banyu mengetahui akan kedatangan kita"

Ketiga anak buah Suryo mengangguk dan kembali bertanya soal teman-teman Banyu.

"Kalau kau tau kenapa kita tidak bagi tugas saja? Bukannya Den Banyu punya 3 teman lainnya?"

"Benar juga! Kalau begitu kita bagi tugas saja! Aku mengawasi tempat Den Banyu dan kalian awasi ketiga temannya!"

"Tapi kita tidak tau rumah atau tempat tinggal mereka!"

"Apa kalian lupa...kita punya seseorang"

Suryo tersenyum miring lalu mengajak ketiga anak buahnya ke sebuah rumah kosong yang sengaja mereka tempati selama pencarian Diajeng.

Keempatnya memasuki ruangan gelap yang mana terdapat seorang laki-laki yang sudah terikat. Dengan kondisi yang cukup mengenaskan luka lebam dimana-mana dan kelaparan.

Brak

"Ini makanan untuk mu!! Cahyo buka ikatan tangannya biarkan dia memakan makanannya!!" Titah Suryo kepada anak buahnya.

Dengan segera Cahyo melepaskan ikatan tangan laki-laki tersebut. Setelah ikatan tangannya terlepas laki-laki itu buru-buru memakan makanan yang dibawakan oleh Suryo dengan rakus.

"Hahahahahaha!!!"

"Hahahahahaha!!!"

Tawa saling bersahutan Suryo langsung menghampiri laki-laki tersebut dan menarik paksa rambutnya.

"Dimana tempat tinggal tempat tinggal teman-teman Den Banyu!! Cepat katakan!!"

Bukannya mendapatkan jawaban Suryo malah di sembur oleh laki-laki tersebut dengan makanan yang dia makan tadi.

"Sontoloyo...malah disembur!!! Sudah baik aku beri makan tapi kau dengan kurang ajar membuangnya kepadaku!!"

Buk

Buk

Buk

Pukulan bertubi-tubi dilayangkan kepada laki-laki tersebut tapi tak mendapatkan respon, laki-laki itu hanya diam menatap tajam Suryo.

"Sampai mati aku tidak akan buka mulut soal mereka!! Lebih baik aku mati daripada berkhianat!!!"

Cuih

Suryo tersenyum kearah laki-laki itu dan mencengkeram kuat rahangnya tapi tak ada ekspresi kesakitan dari tatapan matanya.

"Masih berani kau berbicara hah!! Aku pastikan kau akan buka mulut!!"

Madaharsa Untuk Diajeng (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang