Typo bertebaran banyak kata baku dan non baku, harap maklum;)
Malam yang dingin dengan suara jangkrik yang menemani disebuah rumah sederhana terdengar gelak tawa sebuah keluarga dengan satu anggota baru yang ikut tersenyum melihat tingkah perempuan didepannya.
"Hahahaha kamu loh nduk dari dulu gak berubah pasti mainnya sama mereka bertiga"
"Ya gimana pak cocoknya sama mereka"
"Hahahaha Oya gimana kabar mas Aji? Dia kan dari dulu suka ngintilin kamu kemana-mana" timpal Sasmita.
"Aji baik kok Mak, begitu juga sama Ali dan Banyu" jawab Arsya sembari meminum kopi milik bapaknya.
Saputra yang melihat kopi digelasnya abis di minum anaknya hanya bisa menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah putri semata wayangnya.
"Nduk...nduk kopi bapakmu aja di sruput sampe abis"
"Heheh maklum pak biar mata melek abis ini mau ngajak Si Ajeng ke pasar malam"
Diajeng yang mendengar penuturan Arsya hanya bisa menatap Arsya tak terima karena dia paling anti keluar rumah malam-malam.
"Nah bagus itu mumpung kalian masih disini besok kan kalian balik ke kota lagi" ujar Sasmita tanda setuju.
"Emm...tapi Bu Sasmita saya gak bis--".
Belum selesai Diajeng berbicara Sasmita langsung memasuki kamarnya dan keluar membawa sebuah jaket tebal.
"Arsya kamu siap-siap dulu sana pake jaket!"
"Loh aku kira itu buat aku Mak" ucap Arsya dengan wajah cemberut.
"Ini buat dipake sama Ndoro Ayu, udah sana kamu ambil punyamu sendiri!"
Dengan langkah gontai Arsya berjalan menuju kamarnya untuk siap-siap yang memang tidak membutuhkan waktu lama.
Arsya keluar dengan jaket serta setelan santainya, sejujurnya Diajeng sedikit terpesona ya memang semua yang dikenakan oleh Arsya terlihat bagus dan pas membuat siapapun yang memandangnya ikut terpana.
Saputra yang sedari tadi memperhatikan mantan majikannya hanya terkekeh karena ekspresi wajah Diajeng yang terkesan lebay menatap putrinya.
"Kalian udah siap? Mau bapak antar sampe depan pos ronda?"
"Nggak usah pak kita mau jalan aja iyakan Ajeng" jawab Arsya yang langsung menatap mata Diajeng yang mana hal tersebut membuatnya gugup.
"Hah? Eh? Umm..iya pak kita mau jalan aja"
Mendengar jawaban tersebut Saputra hanya mengangguk dan mulai beranjak dari duduknya.
Dirasa sudah tidak ada hal lain Arsya menghampiri Diajeng dan mengambil alih jaket tebal yang sejak tadi masih tersampir ditangan Sasmita. Keduanya keluar rumah diikuti Sasmita dan Saputra dibelakangnya.
"Kamu yakin Nduk gak mau bapak antar? Kalian kan perempuan emang gak takut keluar malem-malem?"
Diajeng hendak menyahut pertanyaan Saputra tapi dengan segera Arsya menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madaharsa Untuk Diajeng (Slow Up)
Fiksi RemajaApa yang akan kamu lakukan jika di dalam rumah mu ada perempuan asing dengan pakaian pengantin adat jawa? Itulah yang dirasakan oleh Arsyana Madaharsa saat pulang dari kantor dia malah mendapati orang asing yang sudah masuk ke dalam rumahnya yang le...