Enam

1.6K 129 8
                                    

Typo bertebaran banyak kata baku dan non baku harap maklum

Pagi ini empat sekawan tengah asik berendam di tempat pemandian air panas yang letaknya tak jauh dari Villa yang mereka sewa, Diajeng hanya asik duduk ditempat yang memang disediakan dengan buku ditangannya.

Terdengar samar-samar suara mereka tengah bergosip ria dengan topik terhangat pagi ini.

"Eh kalian tau gak sih gue dapet info dari pak RT di komplek gue ada janda baru aja cerai! Gue liat di foto sih bening banget tuh janda!" celetuk Arsya dengan wajah penuh semangat.

"Serius Sya?! Dia tinggal deket rumah lo gak? Dia udah punya anak belum?" Tanya Ali yang tak kalah semangat.

"Setau gue sih anaknya udah usia 5 thn, eh tapi lo yakin mau pacari janda lagi?"

"Lo kan tau sendiri gue suka yang dewasa Sya"

"Ya iya gue tau lo suka sama yang lebih dewasa, tapi lo yakin mau pepet itu janda?" Tanya Arsya memastikan.

"Yeee gak percaya amat sih lo Sya sama gue!"

"Ya siapa tau lo cuma main-main kan...jangan sampe lo main-main sama itu janda ntar kualat lo!"

"Dukung gue kek biar nanti resmi sama janda itu, tapi ngomong-ngomong nih namanya siapa sih?"

"Kepo lo!!"

"Semprul!!"

Arsya hanya tertawa menanggapi kekesalan Ali yang berujung saling mencipratkan air, sementara Banyu dan Aji asik dengan pikiran masing-masing, saat sedang asik dengan lamunan keduanya tersadar saat suara Arsya membawa keduanya kembali ke dunia nyata.

"Oy...kalian berdua ngelamunin apaan sih? Utang? Apa tagihan? Diajak ngobrol malah diem aja".

"Sorry Sya emang kalian ngobrol apaan tadi?" Tanya Banyu.

"Itu soal janda baru yang pindah di komplek rumah Arsya!" Jelas Ali menjawab pertanyaan Banyu.

"Gue gak terlalu tertarik sama janda, gue lebih tertarik sama perempuan yang kaya Arsya yang mandiri, pemberani---"

Celetukan Aji di potong oleh Banyu yang dengan tampang tengil menatap Aji.

"Dan galak macam kak Ros hahahaha!"

Banyu tertawa begitu keras sampai membuat Aji menatap sengit Banyu sedangkan Arsya hanya bersikap santai ikut tertawa dengan Ali dan Banyu.

Diajeng yang sedari tadi membaca fokusnya teralihkan oleh suara tawa 4 sekawan yang asik dengan obrolan mereka, Diajeng meletakkan buku yang dia baca lalu melangkah menghampiri mereka dan duduk ditepi kolam.

Diajeng merapatkan jaket milik Arsya yang dipinjamkan kepadanya, dengan posisi duduk yang memang di sebelah Arsya.

"Kalian lagi ngobrol apa kayaknya seru banget?" Tanya Diajeng dengan penasaran.

"Ini loh Diajeng kita lagi bahas Janda komplek rumah Arsya itu!" Jelas Banyu yang malah dipelototi oleh Arsya.

Diajeng hanya mengangguk tanda mengerti. Mereka kembali mengobrol sampai Ali menanyakan sesuatu hal yang mana membuat 3 sekawannya memasang ekspresi penasaran.

"Eh Diajeng gue boleh nanya gak?"

"Boleh..."

"Tipe calon pacar atau suami idaman mu kaya apa sih Diajeng? Secara nih Mas Lintang yang spek suami idaman aja kamu lebih milih kabur"

Ucapan Ali mengingatkan kejadian dirinya kabur dari pernikahannya membuat Diajeng terdiam sejenak, Arsya menatap tak suka ke arah Ali tapi orang yang ditatap sama sekali tak peduli.

Madaharsa Untuk Diajeng (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang