7.🦋Kamu lagi ?🦋

82 30 136
                                    

Haiiiiiii guyyys 👋😀
Gimana nih sama kabar kalian?
Jumpa lagi sama cerita aku
Semoga kalian suka ya
Babayyyy👋🦋

...........
✧happy reading✧
.............
.
.
.

Setalah pulang dari sekolah tadi, Lyana langsung saja mengantarkan Salsa pulang kerumahnya. Berhubung Lyana tidak lagi menginap di rumah mereka.

Kini mobil sport putih itu berhenti dirumah megah bernuansa putih.

Langsung saja Salsa turun dari mobil tersebut dengan raut wajah sedih "Jadi Lo beneran ngak nginap lagi Ly?"

"Iya sa, gue ngak enak ninggalin bibi sendiri dirumah."

"Ahh, Lo mah gitu. Bibi aja udah biasa palingan kalau Lo tinggal sendiri." balasnya.

"Ya tapikan gue ngak enak sama bibi sa."

"Jadi serius nih mau pulang?" Tanyanya lagi dengan bersungut.

Lyana tidak menjawab nya, melainkan menganggukkan kepalanya pertanda mengatakan iya

"Ya udah deh kalau gitu, hati-hati lo ya. Jangan ngebut."

Mobil itu langsung saja melintas tak lupa terdengar suara klakson dari mobil itu.

Saat di perjalanan, tiba-tiba saja Lyana teringat bahwa earphone nya tertinggal di laci meja nya.

check

Suara decakan Lyana terdengar jelas di tengah keheningan mobil sport tersebut.

"Masa iya sih gue harus jemput kesekolah lagi?" Tanya nya entah pada siapa.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi oleh nya, ia pun memutuskan untuk menjemput earphone tersebut. Bukan apa, hanya saja earphone itu ialah pemberian kakek nya saat masih hidup. Jadi bagi Lyana earphone itu sangat berharga baginya.

- flashback -

Kini Lyana sedang berada di desa yang terletak di Brastagi.
Lyana berniat berlibur dirumah kakak nya ini, alasan nya sama seperti alasan kakeknya saat akan memutuskan untuk menetap di desa ini.
'desa ini sejuk, pemandangan didaerah ini indah, juga pemukimannya yang bersih membuat kakek senang untuk tinggal di sini' begitu lah ucap kakeknya saat menyerahkan seluruh aset perusahaan yang saat ini di pegang oleh menantu nya itu, yang tak lain ialah Ayah Lyana.

Ya!
Karena alasan itu lah Lyana berada di desa ini. Bersama kakeknya.

"Kamu kenapa sayang?"
Ucap kakek karena melihat cucunya sedari tadi memandang jalan dengan tatapan kosong.

"Lyli ngak papa kok kek." sahutnya.

"Kalau ada masalah bilang sama kakek aja oke, jangan pernah mendam sendiri. Selagi masih ada kakek, kakek siap kok dengar keluh kesah cucu kakek ini." ucap kakek sembari mengelus lembut rambut Lyana.

"Iya kek, lagian aku ngak kenapa-kenapa kok."bohongnya.

Huuff
Hembusan nafas kakek terdengar.

Tanpa berkata apa pun dia langsung masuk kedalam, tak berselang lama ia datang kembali membawa sesuatu di genggamannya.

"Ini milik Tante mu sebelum meninggal, dia sangat suka memakai headhone ini saat dia memiliki beban berat." ujarnya sembari menyodorkan tangannya yang menggenggam sebuah earphone yang disebut milik Tante Lyana.

Memang kata keluarganya, ia memiliki Tante yang tak lain adik dari ibunya. Tetapi kabarnya, Tante nya tersebut telah meninggal saat duduk di bangku SMA. Dikabarkan karena Tantenya mengidap penyakit kanker otak.

LYLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang