Zahir Al - Arzan

chapter five

Beberapa hari tlah berlalu setelah pertemuan dua keluarga itu, kini tiba saatnya seyra menjadi milik Zahir Abigail raespati seutuhnya. Hari ini seyra dan Zahir akan menikah Zahir menggunakan abaya dengan di lapisi jas yang berwarna hitam tidak lupa menggunakan peci, membuatnya semakin terlihat tampan.

Semua orang yang berada di gedung ini sedang sibuk masing-masing mereka semua sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Walaupun acaranya tidak dihadiri terlalu banyak tamu namun acara ini tetap dilaksanakan sebaik mungkin. Para tamu hadirin sudah hadir dan duduk di bangku yang di sediakan, mereka semua sudah siap menyaksikan akad nikah dari pernikahan Zahir Abigail raespati dan Humaira zemira seyra.

Ayah seyra Herman segera mengucapkan akad nikah putri kesayangannya itu
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti Humaira zemira seyra alal mahri seperangkat alat shalat, dan uang senilai 17 juta $ hallan."
Kemudian di jawab oleh calon suaminya yaitu Zahir Abigail raespati
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."
"Bagaimana para saksi sah"  "sahh". Setelah itu semua memanjatkan doa, kemudian Zahir segera melantunkan bacaan surah ar-rahman.

Seyra yang mendengar lantunan bacaan ayat suci Al-Quran dari mulut Zahir tanpa sengaja hatinya tersentuh dan meneteskan air mata, entah bagi seyra semua ini masih terasa seperti mimpi.

Seyra keluar dari ruang rias dan menuju gedung acara di iringi para pengiring nya, seketika Zahir yang melihat seyra tak berkedip karna paras istrinya yang begitu cantik. Seyra mengenakan gaun putih yang bermotif bunga sedikit,membuat dirinya terlihat menawan dan sangat elegan. Semua orang yang ada di sana juga kagum pada kecantikan seyra.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, ternyata mereka semua sudah ada di penghujung acara, setelah acara selesai Zahir dan seyra tetap tinggal di hotel tersebut selama satu malam, setelah itu mereka berdua pindah ke rumah yang sudah di tetapkan untuknya, rumah seyra dan Zahir letaknya tak jauh dari pesantren Al-arzan.

Jadi memudahkan Zahir jika ada acara tertentu di pesantren, orang tua seyra dan Zahir pamit pulang terlebih dahulu "seyra sayang bunda pulang dulu ya, titip Zahir nanti kalau nakal marahin aja gapapa hhh...." Celetuk Shinta yang menggoda menantu barunya itu " iya bunda hati-hati di jalan yaa ".
" Seyra jangan lupa titipan ibu yaa..."
Kata Ratih kepada seyra, seyra yang mendengar itu kebingungan
" Ibu mau nitip apa sama seyra?"
" Ibu pengen cepet momong cucu jangan lupaa yaa hhhh..... " Ratih kembali menggoda putrinya itu.

" Sudah sudah lebih baik kita semua kembali ke rumah, biarkan mereka berdua punya waktu berduaan " kata Abi Zahir yang mencoba membantu seyra karna sedari tadi di goda oleh ibu dan bundanya.
Zahir yang mendengar godaan itu semua hanya tertawa kecil dalam hatinya.

Kini seyra dan Zahir berada di satu kamar yang sama, mereka berdua dari tadi belum saling bicara sama sekali. Zahir memang dingin kepada orang yang belum dia kenal namun sekarang seyra sudah menjadi istrinya jadi bagaimana pun dia harus belajar bersikap hangat kepada seyra.

"Seyra kamu ga mau mandi dulu?" Tanya Zahir yang mencoba mencairkan suasana. "Engga seyra nanti, ee... kakak dulu yang mandi".
Sebenarnya seyra memanggil Zahir dengan sebutan kakak karna dia bingung harus memanggilnya apa.

"Kok manggil nya kakak, ga mau manggil mas" gumam Zahir sambil tersenyum di depan seyra. "Eeee i-iya mas" jawab seyra yang masih malu ketika di dekati Zahir, setelah mengucapkan itu seyra segera lari ke kamar mandi.

Entah karna dirinya gugup atau salah tingkah, padahal tadi dia yang menyuruh Zahir terlebih dahulu mandi. Zahir yang melihat tingkah lucu seyra hanya terkekeh geli, mimpi apa dia semalam sampai bisa mendapatkan istri yang cantik dan lucu.

Setelah selesai mandi, mereka berdua sibuk dengan hp nya masing-masing karna sedari tadi seyra dan Zahir tidak bermain hp sama sekali. Hampir lupa seyra dan Zahir belum bertukar nomor hp, Zahir yang peka akan hal itu segera meminta nomor nya seyra "seyra boleh minta nomor hpnya ?" "Boleh mas ini" "terimakasih yaa, nanti kamu kalo ada apa-apa bilang sama mas jangan sungkan"
"Iya mas makasii ya"
Seketika seyra yang mendengar ucapan itu dari Zahir merasa kebingungan, bagaimana tidak dengan tampang galak nya itu ternyata Zahir bisa bersikap hangat juga. Wanita mana yang tidak luluh jika di beri perhatian secara terus-menerus.