chapter seven

247 10 0
                                    

Zahir membuka pintu rumahnya dan seyra mengikuti langkah Zahir sambil memandang sekeliling rumah itu, rumahnya tampak nyaman dan rindang.
"Mas ini kamar seyra dimana ?"
tanya seyra kepada Zahir. "Itu di atas nanti sama mas, tak bawain kopernya yaa". "Loh ini kita tidur sekamar beneran ?" Gumam seyra dalam hatinya. "Ayoo ke atas sama mas jangan bengong disini nanti kesambet loh hhhh..." Goda Zahir sambil tertawa kecil kepada istrinya.

"mass jangan gituu seyra takut". "Yaudah ayoo, apa mau mas gendong ?". "Engga ga mauu" seyra melangkahkan kaki nya melewati Zahir sambil tersipu malu, Zahir yang melihat tingkah istrinya itu hanya tersenyum kecil.

Setelah sampai di kamarnya seyra memindahkan barang-barangnya yang dari koper ke dalam lemari itu. Zahir yang melihat seyra sedang sibuk mempunyai inisiatif untuk bertanya "seyraa mau mas bantu beresin ituu ?" "Engga mas terimakasih seyra bisa sendiri kok" jawab seyra.

"Jangan di biasain gitu yaa sekarang kan udah ada mas yang siap bantu kapan aja" "iya mas terimakasih" seyra hanya bisa mengucapakan terimakasih tak ada kata lain selain ucapan itu, dirinya sekarang sedang merasakan nikmat yang amat sangat di syukuri ketika bersama zahir.

Malam pun tiba Zahir dan seyra makan malam bersama sambil berbincang-bincang "mas habis ini mau ke kafe atau engga ?" Tanya seyra kepada Zahir "engga raa tapi mas mau pergi ke rumah teman mas sebentar yaa" "iyaa mas" jawab seyra, padahal dalam hatinya seyra tidak ingin Zahir pergi ia masih takut di rumah sendirian.

"seyraa mas pamit sebentar yaa, kamu beneran gapapa kalo mas pergi ?" "Iya mas gapapa ko jangan lama-lama yaa" "iyaa, mas cuman sebentar nanti kalau ada apa-apa hubungin mas aja yaa" Zahir pun pergi meninggalkan rumah menuju ke rumah Raka.

••••••••••••

"Haii gantengg pengantin baruu nicchhh hhhh" celetuk Ardan yang menggoda Zahir, benar di rumah Raka memang sedang ada acara kecil-kecilan yang dihadiri mantan anggota geng motor Zahir. "Kenapa pengen yaa" jawab Zahir dari celetukan Ardan.

"Udah biarin aja tu anak emang kurang minum air" gumam Raka menjawab Zahir. "Eh kenapa kok tumben Lo ngumpulin kita di sini kaa, emang ada masalah apa ?" Tanya Zahir kepada Raka. "Engga cuman pengen seneng seneng aja kangen sama kalian, apalagi sekarang Lo udah nikah jadi bakal jarang ketemu kan" jawab Raka. "Iya nih pasti Zahir sibuk buat dedek bayi hhhh" celetuk Ardan menggoda Zahir.

•••••••••••••••••

Di saat Zahir sedang ber senang-senang dengan temanya, seyra di rumah sendiri dan merasa bosan lalu dia pergi keluar untuk membeli makanan sembari menikmati angin malam yang menyejukkan.

Namun saat perjalanannya menuju mini market ia malah di ikuti oleh seseorang yang tidak ia kenal, "eh kayak ada langkah kaki yang ngikutin" gumam seyra dalam hati sembari mempercepat langkah kakinya. Orang yang mengikuti seyra juga mempercepat langkah nya agar tidak kehilangan seyra, seyra pun ketakutan ia berlari dan orang jahat itu juga ikut berlari mengejar seyra dirinya hendak berteriak minta tolong namun di jalan tersebut sepi tak ada seorangpun yang sedang berada di sana.

Dari kejauhan sorot mobil menghadang pandangan seyra, seyra yang kaget dengan hal tersebut ia terjatuh dan sial nya orang jahat itu memegang tangan seyra . "Bukhhhhh...." Tendangan seseorang mengenai tubuh orang jahat itu.

Akhirnya dua lelaki itu sedang beradu kekuatan tak disangka lelaki yang menyelamatkan seyra adalah Zahir suaminya sendiri. Dengan sekejap Zahir mengalahkan orang jahat tersebut lalu orang itu lari, Zahir hendak mengejarnya namun tangannya di tahan oleh seyra.

Zahir menoleh kebelakang lalu memeluk seyra tanpa ada aba-aba apapun "seyra kamu engga kenapa-kenapa kan ?" Dengan nada panik Zahir mengucapakan itu. "Mas khawatir banget sama kamu, maafin mas yaa udah ninggalin kamu sendiri" seyra hanya terdiam menunduk mendengar ucapan Zahir ia masih merasa kaget dengan kejadian yang baru saja menimpa nya.

Saat Zahir hendak menggandeng tangan seyra menuju ke mobil untuk pulang tak sengaja ia melihat lutut seyra yang terluka karna jatuh.

Dengan sigap ia Langsung menggendong seyra "mas masss turunin mas ngapain seyra gapapa cuman luka dikit" "engga ga mau mas ga rela istri mas luka walaupun cuma sedikit mas tetep ga bisa Nerima" "tapi seyra masih bisa jalan mas" "udah sssstttt jangan ngebantah" mendengar ucapan Zahir tersebut seyra hanya mengangguk diam.

Setelah sampai di rumah Zahir mengobati luka seyra "duduk dulu di sini yaa tunggu sebentar" "mas mau kemana?" "Mas mau ambil obat sebentar buat luka kamu" Zahir kemudian mengobati luka seyra. "Sssstttttt aaaaaahhhhh sakitttt MASSSSSS" teriak seyra yang kesakitan sambil memegang pundak Zahir. "Iyaa sayangg ini mas udah pelan-pelan loohh" "iyaa tapi tetep sakitttt" "sabar yaa di tahan sebentar biar cepet sembuh, nah udah sekarang kamu istirahat ya di kamar"

lagi dan lagi Zahir menggendong seyra layaknya seorang anak kecil yang sedang kesakitan menuju kamar, seyra tak bisa berkata-kata apapun selain menuruti perkataan Zahir. Seyra terlelap saat Zahir berada di samping nya. "Sayangg maafin mas yaa, mas janji bakal cari tau siapa yang udah buat kamu kaya gini" gumam Zahir dalam hati sembari menatap wajah manis seyra yang sedang terlelap di sampingnya itu.

Haii all makasiii yang udah mau bacaa dan ninggalin jejak nyaa staytuned teruss yaaa <3333
Tunggu episode selanjutnya!!!!

Zahir Al - ArzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang