21

2.6K 202 23
                                    

Orang-orang di rumah sakit tersenyum saat Arin menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang di rumah sakit tersenyum saat Arin menyapa. Banyak orang beranggapan bahwa hidup Arin sangatlah sempurna. Bagaimana tidak? Berparas cantik, memiliki suami yang mapan dan anak laki-laki yang sangat manis. Arindra Pradipta dipinang oleh Jason tepat setelah mendapat gelar sarjana kedokteran karena orang tua Jason yang sudah tak sabar ingin memiliki anak perempuan. Jason sendiri berani meminang karena telah lulus 2 tahun sebelumnya dan bekerja di perusahaan papanya. Saga hadir di tengah-tengah keluarga Adyaksa dan Pradipta sebagai cucu pertama karena Jason dan Arin yang sama-sama menyandang posisi anak tunggal. Semua orang menyayanginya karena Sagara yang begitu penurut dan tak pernah nakal.

"Jas, aku hamil." Ucapnya lirih menyerahkan tes pack yang sudah ia gunakan.

Jason yang tengah menghadap laptop menengok ke arah Arin. 2 garis biru tercetak di test pack yang Arin serahkan padanya. Entah perasaan apa yang harus ia ungkapkan saat ini.

"Syukurlah. Aku seneng, tapi aku khawatir sama kamu juga."

Jason senang, namun juga khawatir. Pasalnya Arin tengah menjalani residensi di rumah sakit sementara Saga pun baru saja menginjak usia 1 tahun beberapa bulan lalu. Kesepakatan yang mereka buat untuk memberi jarak pada anak keduanya nanti pun sirna sudah.

"Aku bakal jaga dia baik-baik."

"Kita jaga baik-baik."

🍃

"Dokter Arin!" Sapa seorang perawat di nurse station saat Arin tengah melintas.

"Udah berapa minggu, dokter?" Perawat itu melirik ke arah perut Arin yang membuncit.

"Dua puluh empat minggu."

"Pasti anaknya cakep nanti." Perawat itu terkekeh menggoda Arin.

"Ya kan saya juga cakep."

Percakapan mereka terhenti karena mendadak IGD sangat gaduh. Banyak pasien berdatangan karena kecelakaan beruntun baru saja terjadi di dekat rumah sakit. Arin dan petugas medis lain segera mengambil tindakan penanganan. Arin bisa bernapas lega setelah semua pasien telah dipindahkan ke ruang rawat. Ia masuk ke ruang istirahat karena kelelahan bekerja. Belum juga lelahnya tergantikan, perut yang terasa mulas membuatnya harus beranjak ke toilet untuk menuntaskannya.

"Akhhh!!" Nahas. Arin terjatuh sebelum keluar dari toilet. Beruntung ia merasa tak apa, hanya saja, perutnya terasa kaku usai keluar dari sana.

Sayang, hari buruk tak pernah ada dalam kalendernya. Setelah kejadian itu, air ketuban dalam kandungannya merembes hingga memaksa bayi dalam kandungan harus dikeluarkan.

🍃

Jason panik bukan kepalang saat dihubungi pihak rumah sakit karena Arin mengalami hal mengerikan saat jam kerja. Ia segera datang ke sana meninggalkan rapat perusahaan yang harus ia hadiri. Dokter mengatakan jika bayi yang berada di kandungan Arin harus segera dilahirkan di usia kandungan yang masih muda. Ia hanya pasrah kepada dokter yang menangani Arin agar tak kehilangan salah seorang di antara mereka.

Blue || Hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang