Chapter 10

5.9K 534 54
                                    

Sesampai mereka di Amerika, mereka langsung di sambut oleh flash kamera serta para wartawan yang datang mengerumuni Jaekyung. Kim Dan, (m/n), dan lainnya berdiri di belakang dan samping Jaekyung, berusaha menahan para wartawan yang bergerak kelewatan.

.

.

.

.

"MFC 274 minggu ini, kita akan menyaksikan pertarungan spektakuler antara legenda kelas menengah dan legenda kelas berat! Sekarang, mari kita bicara dengan legenda kelas berat kita, sang 'kaisar' langsung dari Korea! Satu-satunya Joo Jaekyung!"

Semua wartawan, kamera, dan para penonton menatap ke arah Jaekyung dan seorang wanita yang menjadi pembawa cara pada saat itu. (M/n) tersenyum sendu entah ia harus ikut senang atau sedih, padahal MFC adalah tempat impiannya dulu.

Akhirnya proses penurunan berat badan Joo Jaekyung di mulai, dari sesi lari keliling lapangan yang tentu diikuti oleh (m/n), kentang, dan Joseph. Nafas (m/n) memburu bahkan ia dapat merasakan jantungnya berdetak amat kencang, tak hanya itu kentang dan Joseph juga hampir mampus.

Hari yang panjang... Begitu banyak proses yang mereka lakukan. Tubuh (m/n) banjir keringat bukan main, kini mereka menyelesaikan pukul-memukul samsak. Ketiganya duduk bersandar pada satu dinding sembari mengambil nafas panjang.

"Huft..." Nafas berat (m/n) dapat Jaekyung dengar dengan jelas karena mereka duduk bersebelahan. Sudut mata Jaekyung dapat melihat (m/n) yang memegang bahunya sendiri, membuat Jaekyung sontak mengernyit dan menghadap kearah lain.

"Jaekyung, itu sudah cukup! Kalau kau melanjutkannya lagi, itu akan berlebihan." Ucap manajer Kim pada Jaekyung.

"Tuan, ini handukmu." Handuk pemberian Kim Dan sontak di rampas dengan kasar oleh Jaekyung, membuat (m/n) mengernyit tidak senang.

"Kalau kau tidak mau kasih aku saja." Ucap (m/n) yang nafasnya masih memburu meskipun sudah mendingan, yang membuat Jaekyung melirik kearahnya.

"Ah, (m/n) ini handuk untukmu." Kim Dan berjalan dan memberikan handuk ke (m/n). "Terima kasih, hyung." (M/n) tersenyum ke arah Kim Dan, membuat Jaekyung berdecak dan pergi dari sana mengabaikan ocehan manajer Kim.

Malam ini.

(M/n), kentang, dan Kim Dan berbaring di kasur masing-masing dengan wajah yang amat lelah, mereka sekamar dengan 3 tempat tidur yang terpisah. Akibat kegiatan yang amat berat ini membuat ketiganya lapar dan memutuskan makan makanan instan.

Dobrakan pintu membuat ketiganya berhenti makan, Jaekyung dengan wajah yang murka datang ke kamar mereka akibat suara yang terlalu berisik. Sontak kentang dan Kim Dan menunduk meminta maaf.

"Maaf tuan, kami akan mengecilkan suara kami." Ucap Kim Dan sembari menunduk.

"Tidak, lanjutkan saja. Penuhi dirimu dengan makanan dan berpesta sepanjang malam." Jaekyung mengambil coca cola dan menumpahkannya ke atas kepala Kim Dan.

(M/n) yang sedari tadi berdiri dalam diam kini bergerak dan mencengkeram kerah baju Jaekyung, wajahnya tak kalah murka melihat kelakuan kurang ajar dari orang dihadapannya ini. "Apa kau sadar baru saja kau memperlakukan orang yang lebih tua dengan kurang ajar?" (M/n) berbicara sedikit geraman berusaha menahan emosinya.

Jaekyung menatap (m/n) tajam dan dengan kasar mendorong pria itu hingga keluar dari kamar teman-temannya. Kini mereka berdiri berhadapan di koridor hotel dengan kamar Kim Dan yang ia tutup pintunya, hingga tidak ada yang dapat mengganggu.

"Inikah 'kaisar' yang selalu dibangga-banggakan? Semakin kepuncak semakin tidak tahu apa itu tata krama, hm?" (M/n) menatap Jaekyung remeh dan menyeringai.

[✓] Rival or More (JINX x M! Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang