Sejak pertandingan yang dimenangkan (m/n), Jaekyung memilih untuk berlibur sebentar di Amerika bersama sahabatnya ini, sedangkan timnya yang lain disuruh untuk langsung pulang ke Korea.
Keduanya berjalan dengan santai di jalanan yang penuh dengan orang yang berlalu-lalang, bahkan ada yang terpesona dengan penampilan mereka, namanya juga petinju tentu tubuh mereka sangat sempurna.
Makan di cafe, mengobrol, pergi ke pusat perbelanjaan, nonton film, semuanya mereka lakukan selama Jaekyung di Amerika.
Jangan tanya Jaekyung tinggal di mana selama seminggu di Amerika, tentu apartemen (m/n) yang jadi korban, untung saja terdapat kamar kosong di sana.
Kini malam telah tiba, namun hal itu tidak mengurangi para pejalan kaki, malah mereka semakin malam semakin ramai.
"Ingin makan malam?" Jaekyung menoleh ke arah (m/n).
"Di mana?"
"Di restoran pasta kesukaanku." (M/n) menarik lengan Jaekyung agak keras menuju restoran kesukaannya.
Kringg
Pintu kaca di dorong hingga terbunyi bel nyaring, restoran bernuansa hangat karena interior yang penuh kayu langsung mereka lihat.
"Selamat datang tuan (m/n)!" Seorang gadis yang berdiri di kasir sedikit berteriak dan tersenyum lebar ke arah mereka berdua.
"Hai Della." (M/n) tersenyum tipis ke arah gadis pony tail itu.
"Seperti biasa?" (M/n) mengangguk.
"Aku membawa teman, siapkan pasta terenak kalian ya! Buatlah dia ketagihan." (M/n) tersenyum dan terkekeh melihat anggukkan antusias dari gadis tersebut.
Masih dengan senyuman (m/n) membawa Jaekyung duduk di sebelah jendela besar hingga mereka dapat melihat pejalan kaki lain.
"Kalian terlihat dekat." (M/n) tersenyum ke arah Jaekyung dan mengangguk.
"Ya, dia sangat energic membuat semua orang yang datang kesini langsung menghangat."
Melihat (m/n) yang terus menerus membicarakan gadis pony-tail itu membuat Jaekyung agak.......
.. Kesal.
Hingga dua piring pasta yang masih berasap karena panas datang ke meja mereka. "Selamat makan tuan-tuan!" Della tersenyum lebar.
"Terima kasih, Della." (M/n) tersenyum.
Kini hanya terdengar dentingan garpu dan piring tanpa adanya obrolan di antara mereka. Jaekyung sempat terkejut merasakan rasa pasta yang amat enak dan cocok di lidah Korea nya.
•••
"Apa kau suka?" Kini mereka tengah berjalan menuju apartemen (m/n). Jaekyung mengangguk dengan wajah datar.
"Beneran? Wajahmu seperti tidak tulus." (M/n) melirik ke arah wajah Jaekyung yang datar dan terlihat sedang badmood.
"Aku baik." Jawab pria bersurai hitam itu datar dan singkat.
Sebuah gedung tinggi sekitar 75 lantai kini berada di hadapan mereka, keduanya langsung melangkah ke lift tanpa adanya obrolan lagi.
'Dia kenapa sih?' Batin (m/n) bingung melihat perubahan suasana hati Jaekyung yang drastis. Kalau di komik mungkin sekitaran Jaekyung sudah mengeluarkan aura hitam yang kelam.
Sesampai ke dalam apartemen sederhana milik (m/n) mereka berpisah tanpa sepatakata, (m/n) menuju ke kamarnya untuk mandi dan begitu pula dengan Jaekyung.
ZRASHHH
'Dia kenapa si?' (m/n) berfikir keras di bawah derasnya shower. Dahinya mengernyit dan dengan jari yang memegang dagu, otaknya berpikir keras takut-takut ia melakukan kesalahan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Rival or More (JINX x M! Reader)
Fanfiction"Kau sakiti dia, kau berurusan dengan ku." - ? "Heh, kau kira itu akan membuatku takut? Akan ku buat ku bertekuk lutut padaku." - ? ⚠️ BL Area! ⚠️ Start : 09 November 2023 Finish : 23 Januari 2024 JINX © Mingwa Rival or More © _yukihotaru_