END

5.2K 471 37
                                    

09 November XXXX

Suara riuh terdengar dari gor yang luar biasa besarnya, suara kamera serta flash kamera terlihat di mana-mana. Kini hari yang sangat dinanti-nanti kan oleh seluruh orang pencinta boxing.

Bahkan surat kabar sampai ke media sosial, semuanya memiliki berita yang sama.

(Full name) VS Joo Jaekyung

Dua orang yang sempat membuat sejarah di dunia per-boxingan, serta dikenal sebagai partner sejati karena tidak dapat terpisahkan. Namun tepat di hari ini, tepatnya di Amerika. Partner yang tidak dapat terpisahkan kini menjadi musuh, yang akan menentukan masa depan mereka sendiri.

Tepat pukul 17.00, suara dari pembawa acara kini terdengar di seluruh sudut gor, memancing teriakan semangat dari para penonton.

"Mari kita panggilkan sang tiran, Joo Jaekyung!"

"UWOOOO!"

Jaekyung masuk ke dalam gor bersamaan dengan manager serta anggota tim yang lain.

"Mari kita panggilkan juga, (Full name)!"

"UWOOOO!!!!"

(M/n) masuk ke dalam gor dengan wajah yang tenang. Namun dahinya mengernyit bahkan bibirnya tersenyum tipis, tipiss sekali. Bersamaan dengan Jaekyung yang mengernyit juga menatap dirinya.

Jaekyung benar-benar mengikuti perkataan (m/n), untuk menggunakan jaket pemberiannya saat bertemu di ring internasional. Dan hal itu mengundang senyuman tipis di bibir (m/n).

Namun Jaekyung mengernyit akibat penampilan (m/n) yang berubah. Tingginya memang masih sama namun rambut yang dulunya hitam kini berubah menjadi warna sedikit abu, serta potongan yang berbeda.

"Marilah kita lihat bersama! Pertandingan fenomenal tahun ini!"

"(FULL NAME)!"

Wajah serta seringai di wajah (m/n) disorot hingga terlihat di layar lebar, timnya membantu membukakan jersey abunya itu. Teriakan yang di dominasi perempuan terdengar di setiap sudut gor.

"Dan JOO JAEKYUNG!"

Kini wajah datar dan angkuh Jaekyung yang di sorot hingga wajahnya juga muncul di layar lebar, sontak teriakan perempuan dan laki-laki terdengar memenuhi gor.

Kedua lelaki bertelanjang dada, bercelana pendek berbeda warna, dan sarung tinju, kini berdiri berhadapan di atas ring tinju. Tak ada lagi tatapan mata yang hangat layaknya teman lama.

"Mari kita saksikan bersama, pertandingan antara (full name) dan Joo Jaekyung!"

TENG TENG TENG

Kini kedua lelaki di atas ring merada di posisi siaga masing-masing, pukulan (m/n) luncurkan pada Jaekyung namun gagal karena refleks Jaekyung yang tinggi. Giliran Jaekyung yang ingin memukul bahu kanan (m/n), sontak (m/n) melakukan pertahanan.

BUAK

Pelipis kiri (m/n) dipukul dengan cepat saat ia sibuk fokus pada pertahanannya tadi. "Ugh." (M/n) menatap Jaekyung tajam dan dengan tangan kanannya ia memukul bahu kiri Jaekyung.

Jaekyung yang merasakan nyeri sontak mengernyit dan kurang fokus bahwa lawannya kini dibelakangnya. Pitingan ia dapatkan dari (m/n), sontak gemuruh teriakan penonton memenuhi gor.

Namun Jaekyung tidak menyerah begitu saja, ia langsung menyikut wajah (m/n) yang berada di belakangnya berkali-kali. Hingga perlahan pitingan dari (m/n) melonggar dan memberi akses Jaekyung untuk menjauh.

(M/n) yang tidak ingin Jaekyung melepaskan diri, langsung mengambil langkah besar dan berusaha untuk membanting pria itu kasar. Akibat berat badan serta kekuatan (m/n), membuat Jaekyung terbawa ke belakang.

[✓] Rival or More (JINX x M! Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang