"Sekian pidato dari saya hari ini. Saya Gerald, mewakili seluruh siswa dan siswi kelas 12 pamit undur diri. I'll see you on top everyone!" Kana mengakhiri pidatonya lalu melambaikan tangannya dan turun dari podium.
Seluruh audiens di dalam aula bertepuk tangan riuh seraya bersorak riang setelah Kana mengakhiri pidatonya. Kana sendiri pergi membaur dengan seluruh siswa dan siswi disana. Semuanya saling berpelukan dan bercanda tawa di sekolah untuk yang terakhir. Setelah hari ini semuanya akan menempuh jalan mengejar mimpi masing-masing.
Kana memeluk dua sahabatnya. Pondra mengusak rambut Kana lalu mencubit gemas pipinya.
"Gue bakal kangen lo duduuutt!" serunya. Kana tersenyum lalu memeluk Pondra.
"Makasi banyak ya Pondra, udah selalu ada buat gue. Gue titip makam bokap. Tolong tengokin ya sesekali. Kabarin gue kalo perlu apa-apa." Kana mengeratkan pelukannya pada Pondra.
"Iya Dut, tenang aja. Lo nanti kabarin gue ya kalau ganti nomor hape atau ganti e-mail." Pondra melepaskan pelukan mereka lalu merapikan rambut Kana. Kana mengangguk.
"Jangan nangis sihhhh.." Kali ini Brian yang bicara melihat mata Kana sudah berkaca-kaca. Kana akhirnya memeluk Brian juga.
"Lo jangan sering bolos ya Bri, lulus jadi ST lo nanti." Kana menepuk punggung Brian.
"Lo juga pulang kesini harus udah lebih kuat ya Na.." keduanya melepaskan pelukan masing-masing lalu kembali tersenyum.
"Lo berangkat jam berapa?" Tanya Brian. Kana melihat ponselnya, mengecek jadwal keberangkatan dirinya.
"8.20 malem." Jawabnya pendek.
"Lo mau...." Pondra tak berani melanjutkan kata-katanya namun Kana mengerti arah pembicaraan itu.
"Gue kuat gak ya?" Ia bertanya kepada kedua sahabatnya.
"Kuat Na... pasti bisa. Yang pasti jangan sampe nyesel." kata Pondra menangkup kedua pipi Kana. Kana mengangguk mantap.
Kana berjalan ke melewati kerumunan siswa dan siswi yang sedang melepas rindu satu sama lain sebelum mereka benar-benar berpisah. Matanya berkeliling setiap sudut aula mencari sosok orang yang sangat ingin Ia temui hari itu.
"Hayoo nyari siapa? ciyeee ganteng banget yang abis pidato.." Melvin menepuk pundaknya dari belakang. Kana membalikkan badannya lalu tersenyum.
"Vin, ikut aku deh." Kana menarik tangan Melvin keluar aula. Mereka berjalan ke arah lorong yang menuju rooftop gedung itu. Tak sedetikpun Kana melepaskan genggaman tangannya pada Melvin, semenntara Melvin hanya tersenyum melihat tingkah Kana yang sudah kembali seperti sedia kala.
Sesampainya di rooftop. Kana beristirahat sejenak, Ia memegang bahu Melvin yang berdiri di hadapannya sambil terengah-engah.
"Mangkannya olahraga... jalan dikit aja engap begitu." Melvin menertawakan Kana yang kelelahan setelah naik tangga melewati tiga lantai sebelumnya.
"Fyuh! capek gila!" Seru Kana, Melvin tertawa lagi lalu menarik Kana ke dalam pelukannya.
"Selamat ya Nana kecil..." bisiknya.
"Vin...I'm going to the US tonight." Mata Melvin seketika terbelalak kaget mendengar ucapan Kana. Ia melepaskan pelukannya dan mencengkram kuat kedua bahu Kana.
"Say it again?" tanya Melvin, matanya menatap mata Kana tajam. Kana tersenyum walaupun menahan sakit di bahunya karena cengkraman Melvin yang sangat kuat.
"I'm going to the United States tonight." Jawab Kana mantap.
"Bohong! lo bohong sama gue!" Seru Melvin, tangannya semakin kuat mencengkram bahu Kana. Kana meringis kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kaerimichi
RomanceMewGulf AU; Kaerimichi Lahir dari keluarga super sibuk membuat Melvin (M ew) dan Kana (G ulf) jadi saling ketergantungan satu sama lain, hingga keduanya sadar akan perasaan masing-masing Inspired by : Kaerimichi by Younha https://open.spotify.com/tr...