7. Reuni Di Pensi Sekolah

255 28 1
                                    

Penampilan Melvin dan band nya hari itu sangat bagus. Membawakan lagu tahun 90an membuat penonton benar - benar terhibur dan bernostalgia. Pensi sekolah dibuka untuk umum. Tentu saja banyak siswa siswi dari sekolah lain juga datang kesana.

Melvin segera menghampiri Kana yang duduk di depan ruang kelasnya sambil melayani pembeli di stand bazar nya yang menjual makanan dan minuman.

"Kamu keren banget nyanyi nya. Sayang aku ga dibolehin Pondra ikut joget tadi." Keluh Kana.

"Kalo lo joget nanti gue yang dimakan si Melvin nyet! Lo dari tadi aja susah banget disuruh diem, malah ikutan ngelayanin yang beli, padahal disini banyak orang." Pondra mengomel.

Melvin meraba dahi Kana lalu lehernya. Badannya masih agak hangat. Ia merogoh tasnya lalu mengeluarkan sebuah termometer dan menempelkannya ke dahi sahabatnya.

"37,5. Plesternya pake ya." Kata-kata Melvin adalah perintah, Kana hanya bisa mengangguk menurutinya.

Melvin mengeluarkan sebuah plester turun panas dari tasnya. Setelah membukanya Ia lalu menyibakkan rambut yang menghalangi dahi Kana, lalu menempelkan plester itu dengan hati-hati.

"Mau beli makan?" Tanya Melvin. Kana menggelengkan kepalanya.

"Dari tadi aja ngembatin brownies ini.. udah abis empat. Bikinan mama Pondra emang debest. Apalagi dessert box nya, kamu harus cobain nih Vin, yang coklat enak loh." Katanya mengacungkan jempolnya ke arah Pondra.

"Limit lo ambil empat lagi ya, jd ga usah kembalian." Kata Pondra, lagi-lagi Kana mengacungkan jempolnya.

Kana mengambil sekotak dessert box rasa coklat ukuran kecil di freezer, lalu menyerahkannya pada Melvin.

Stand milik kelas Kana ramai diserbu para gadis baik dari sekolah mereka maupun sekolah lain, dan kebanyakan dari mereka memang sembari menggoda Melvin.

"Lo jangan jauh-jauh ya Vin, biar laris manis nih stand kita hahahaha." Brian yang duduk di belakang Pondra tertawa kencang, Melvin hanya mengangkat kedua alisnya.

"Vin! Melvin!" Tiba-tiba suara seorang gadis terdengar memanggil nama Melvin.

Melvin celingukan mencari sumber suara, lalu akhirnya menemukan sang pemilik suara itu.

"Maya! Long time no seee!" Melvin berseru seraya menjabat tangan wanita bertubuh kurus di hadapannya.

"Na, kenalin ini Maya, temen SMP gw." Melvin mengenalkan Maya pada Kana, lalu mengenalkannya juga pada Pondra dan Brian.

"Sendirian aja?" Tanya Melvin yang tak melihat siapapun bersama Maya.

"Sama ayang lah.. lagi di stand jejepangan situ, tar dia nyusul." Kata Maya menunjuk stand milik kelas lain.

"Oh iya Vin, nomor hape lo ganti gak sih? Gue kok gak punya WA lo ya?" Tanya Maya, ia mengeluarkan ponsel dari tas nya.

"Oh iya ganti, sini gw masukin." Melvin meminta ponsel Maya, lalu memasukkan nomornya ke ponsel itu.

"Gue masukin ke grup ya, si Mirza ngajakin ngumpul minggu depan. Di sushi tei sumatra. Dateng yaa, bawa ayang juga." Ajak Maya, Melvin terkekeh. Teman semasa SMP nya ini memang paling bersemangat dan cerewet.

"Gue bawa sahabat gue aja. Ini Kana lo masih inget kan May?" Tanya Melvin. Maya membulatkan mulutnya sambil terbelalak.

"Ini Kana yang suka lo jemput pas pulang itu kann?? Hey, apa kabar?!" Ia menjulurkan tangannya untuk menjabat Kana. Kana menjabat tangan Maya sambil tersenyum.

"Kok kamu pake plester? Lagi demam? Ih si Melvin mah jahat, masa anaknya lagi demam diajakin ke pensi." Maya mengomel.

"Anaknya yang mau May.. mangkannya gue stand by disini." Jawab Melvin santai.

KaerimichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang