06.Alergi

132 9 0
                                    

Sudah satu minggu berlalu.Jaemin sudah diperbolehkan pulang tiga hari yang lalu.Kini Jaemin sudah beraktivitas seperti semula.

Di pagi yang cerah ini,Jaemin berniat untuk membuat matcha cake.Setelah memastikan semua bahan terkumpul,kini lelaki tampan itu mulai bergulat dengan berbagai tepung dan bahan lain.

Cake berbentuk lingkar dengan warna hijau dan taburan bubuk matcha menambah kesan cantik pada cake buatan Jaemin.

tok

tok

tok

Suara ketukan pintu terdengar begitu jelas di telinga Jaemin.Segera ia membuka untuk melihat tamu yang datang.

Langkah Jaemin terhenti di depan pintu utama.Dibukalah pintu tersebut yang menampilkan seorang laki-laki jangkung yang tersenyum manis padanya.

"Jen?"Ya,tamu pagi ini ialah Jeno.Ia datang dengan membawa kresek putih ditangan kirinya.

"Hai"Sapa Jeno.

"Ayo masuk"Jaemin sedikit menyingkirkan tubuhnya memberi jalan masuk untuk Jeno.

"Nih"Ujar Jeno sembari memberikan kresek putih yang dibawanya,dan Jaemin menerimanya dengan senang hati.

"Apa ini?"Tanyanya.

"Cuma jajanan buat kamu,tau sendiri kan sejak kejadian kemarin kamu ngga dibolehin keluar sama om Yuta"Jelas Jeno sembari menatap lelaki manis didepannya itu.

Jaemin mengangguk saja,"Oh iya,kebetulan aku habis buat cake tadi.Kamu harus coba yaa"Kata Jaemin kemudian berlari kecil mengambil cake buatannya.

Jaemin menaruh nampan berisi cake didepan Jeno.Sedangkan Jeno,laki-laki itu menatap tidak minat kepada cake buatan Jaemin.Bukannya tidak suka,hanya saja Jeno alergi terhadap rasa matcha tersebut.

"Oh ayolah!,dari sekian banyaknya rasa cake,kenapa harus matcha?!"teriak Jeno dalam hati.

Jaemin yang melihat raut wajah tak suka dari Jeno mengernyit heran.

"Jen,ada apa?"Tanya Jaemin yang hanya dibalas gelengan oleh sang empu.

"Ayo makan"Kata Jaemin sembari menyodorkan sepotong roti di piring kecil kepada Jeno.

Sebenarnya Jeno sangat enggan menerimanya,tapi kalo ia beneran menolak yang ada ia akan di benci Jaemin.

Alhasil,Jeno menerimanya dengan doa,Semoga setelah aku memakan ini,aku tidak meninggalkanmu Jae.

Hanya dalam satu kunyahan,cake itu sudah beralih tempat ke perut rata jeno.Tak lama tubuh lelaki itu mulai terasa lemas.Pandangan memburam seketika,dan jeno pun pingsan.

Melihat itu Jaemin sontak panik,ia berlari menuju ke ruang kerja sang Ayah untuk meminta bantuan.

Cklek

Yuta mengalihkan pandangannya begitu mendengar pintu terbuka.Ia sengaja tidak masuk kekantor hari ini untuk mengawasi aktivitas Jaemin.Namun,ia malah mendapati raut muka Jaemin yang tampak panik,dan hal itu membuat Yuta ikut panik.

"Ada apa Na?"Tanya Yuta singkat.

"Jeno Yah,dia pingsan-"

Mengabaikan ucapan Jaemin selanjutnya,Yuta lebih dulu turun mengajak sang anak untuk melihat kondisi Jeno.

***
Jaemin dibuat menangis saat tau Jeno alergi terhadap rasa Matcha.Ia semakin merasa bersalah saat dokter mengatakan "saat ini pasien masih dialam bawah sadar,saya belum bisa memastikan kapan pasien akan siuman".

Air mata Jaemin tak henti-hentinya turun membasahi pipi tirus lelaki itu.Matanya yang memerah dan sembab,begitu juga dengan hidungnya.

Meski sudah ditenangkan oleh Yuta berkali-kali,namun hal itu tak langsung membuat Jaemin merasa tenang.Rasa bersalah itu terus menghantuinya.

"Na,Ayah mau beli makanan buat kamu dulu ya,kamu mau ikut tidak?"Tanya Yuta yang tentu dibalas gelengan oleh anaknya itu.

"Yasudah,kamu jaga Jeno,biar Ayah keluar sebentar"Akhirnya Yuta keluar seorang diri setelah mengelus rambut lebat anaknya pelan.

Menyadari sang Ayah telah keluar,Jaemin mulai menggenggam tangan kekar Jeno erat.

"Hiks..hikss...Nono kapan bangun?...Nana disini sendirian tau..."

Beberapa menit kemudian mata Jaemin mulai memberat.Dan tak lama Jaemin pun tertidur lelap dan kepalanya yang tepat di atas tangan Jeno yang digenggam.

Cklek

Yuta membuka pintu ruangan Jeno.Dapat ia lihat Jaemin yang tertidur lelap diatas tangan jeno yang digenggam.Kemudian ia meletakan makan siang untuk Jaemin yang tertidur.Untung saja tadi Yuta sudah makan dikantin.Setelahnya,ia keluar meninggalkan dua remaja tersebut.

Tak lama pintu kembali terbuka,menampilkan seorang dokter muda yang bertugas memeriksa Jeno.Ia yang melihat pemandangan mesra pasien nya itu hanya menggelengkan kepalanya.Dan mulai mendekat untuk memeriksa Jeno tanpa membuat Jaemin terbangun.

***
Matahari sudah menenggelamkan dirinya ,menampilkan cahaya rembulan yang mulai bersinar pertanda malam hari telah tiba.

Jaemin baru saja selesai membersihkan diri setelah ia bangun dari tidurnya.Kini ia tengah menikmati roti selai yang dibawakan oleh Taeyong,Bubu Jeno.

"Gimana roti buatan Bubu Na?"Tanya Taeyong meminta pendapat tentang roti buatannya.

"Roti buatan bubu enak banget,Nana jadi ke inget masakan bunda"Ujar Jaemin tersenyum manis.

"lain kali kalo Nana kangen masakan bunda,Nana bilang aja sama bubu biar nanti bubu buatin ya?"Kata Taeyong sembari mengelus rambut pekat laki-laki manis itu.

Tak lama datang seorang pria jangkung yang mendekat kearah Jaemin.Jaemin yang melihat itu merasa was-was.

"Jaemin,saya ingin bertanya.kenapa Jeno,putra saya bisa seperti itu?"Tegas pria itu sembari menatap Jaemin tajam.

"emm..maaf om,Jaemin ga tau kalo Jeno punya alergi sama rasa matcha.Tadi Jaemin buat cake matcha terus suruh Jeno coba.Tiba-tiba Jeno pingsan jadi Jaemin minta Ayah buat bawa Jeno ke sini"Jelas Jaemin dengan kepala menunduk karena takut dengan tatapan tajam dari pria itu.

"Seharusnya kamu tanya Jeno ada alergi terhadap matcha atau tidak?,bukan malah langsung memintanya memakan itu"Kata Jaehyun memperingati.

Taeyong yang melihat itu menatap kasihan kepada Jaemin.Apa-apaan suaminya itu,bukannya menasehati dengan lemah lembut malah membuat Jaemin ketakutan seperti itu.

"Sudahlah sayang,Jaemin kan ga tau.Kamu juga jangan asal marah kaya gitu dong.Bubu ga suka tau"

"Tapi kan bub-"

Perkataan Jaehyun langsung terhenti setelah mendengar bisikan dari istri tercintanya itu.

"bubu ga kasih jatah kalo gitu"

Berakhir dari Jaehyun yang hanya menghela napas mendengar ancaman sang istri.

"Jae,maafin om ya.Om tadi khawatir sama Jeno"

kepala Jaemin mendongak menatap Jaehyun sembari tersenyum manis,"iya om gapapa"

TBC

Hai guyss

Udah beberapa bulan nih mimin ga up?

Niatnya kan mau tiap minggu,tapi otak mimin buntu mulu jadi ga up-up dehh

Tetep tungguin mimin up selanjutnya yaa

See uu

Nana Nono [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang