25.Hilang?

60 5 6
                                    

Pagi ini Jaemin dan Haechan tengah bersama-sama bermain badminton ditaman rumah mereka.Suasana rumah terasa sepi saat Yuta yang pergi bekerja dan ditemani oleh Ten,sang istri.

"Den,didepan ada Den Jeno sama teman-temannya"Perkataan Bi Ijah mampu menghentikan aktivitas dua remaja itu.Keduanya mengangguk,dan segera menghampiri pujaan hatinya.

Jaemin dan Haechan pun sampai di dalam rumah,dan tampaklah beberapa remaja laki-laki yang tengah duduk diatas sofa di ruang tamu.

Jaemin duduk disebelah Jeno,sedangkan Haechan duduk disebelah Mark.Lalu,ada Jisung dan Chenle yang duduk bersebelahan.Mereka sibuk dengan pasangan masing-masing,mengabaikan tujuan mereka saat akan datang kesini.

" Oh iya,kita kesini mau ngajak kalian camping besok.Gimana?mau ikut 'kan?"Ajakan Chenle membuat mata kedua laki-laki cantik itu berbinar.Keduanya mengangguk setuju,membuat mereka yang ada disana pun tersenyum senang.

Beberapa menit kemudian,mereka pun akhirnya hanyut dalam obrolan-obrolan kecil.Sesekali tertawa senang saat merasa itu hal yang lucu.Jeno mengusap rambut Jaemin lembut sembari menyimak percakapan mereka.Semenjak bertemu dengan Jaemin beberapa bulan lalu,hidupnya semakin penuh warna.Dulu,Jeno yang dikenal dengan irit bicara nya pun menjadi lebih banyak mengeluarkan kata-kata.Tak hanya itu,ia juga lebih sering tersenyum.Bertemu dengan Jaemin memang membuat hidup seorang Jung Jeno menjadi lebih baik.

***
Hari dimana keberangkatan mereka camping pun akhirnya tiba.Kini,Jaemin,Jeno,Haechan,Mark,Chenle dan juga jisung sudah bersiap untuk menuju tempat tujuan mereka,yaitu Bukit Pertapan.

Mereka kini menaiki mobil untuk menuju ke tempat itu.Jeno yang duduk dikursi kemudi pun mulai menancap gas dan berlalu dari sana.

Jeno menatap kearah Jaemin yang duduk disampingnya,salah satu tangannya menggenggam tangan sang pujaan hati dengan lembut.

Jaemin menoleh ,"Ada apa?" tanyanya.

Bukannya menjawab,Jeno justru tersenyum manis.Ia tetap berusaha baik-baik saja meskipun ada perasaan tidak enak yang hinggap dihatinya.

"Perjalanan masih jauh,kamu tidur aja" alih-alih menjawab pertanyaan Jaemin,Jeno malah berkata lain.

Jaemin menggeleng,"Ngga mau,nanti kalo aku tidur kamu ga ada teman ngobrol"balasnya lembut,tangannya sibuk memainkan jari-jari Jeno yang terlihat lebih besar dari jarinya.

"Naa..,nurut ya?,aku gamau kamu kecapean nanti".

Setelah mendesak agar laki-laki itu tidur,akhirnya ia pun luluh dan berakhir tidur.Meskipun merasa tidak ngantuk,Jaemin tetap memaksakan dirinya agar bisa terlelap.

Jeno menatap Jaemin yang tengah tertidur,kemudian ia menatap kearah sahabatnya yang tampak tertidur juga.

" Semoga hal baik ada buat lo selalu Na Jaemin "lirih Jeno,kemudian kembali fokus pada jalanan didepannya.

Tak berselang lama,mereka akhirnya sampai di bukit Pertapan.Tampak beberapa tenda yang berjejer rapi diatas bukit itu.

" Mau pesan berapa tenda,kak?"tanya seseorang disana yang bekerja seperti seorang resepsionis rumah sakit.

"3 tenda,fasilitas lengkap"Jawab Jeno membuat laki-laki itu mengangguk.

" Baik kak.Dan silakan mengikuti teman saya disana"Lagi-lagi mereka hanya mengangguk saja,setelah membayar mereka pun segera mengikuti sang penunjuk arah.

Jaemin,Jeno,Haechan,Mark,Chenle dan juga Jisung baru saja sampai ditempat tenda mereka yang telah dipesan.Mereka menatap kagum pada cantiknya matahari yang akan terbenam itu.Angin yang sejuk ditemani dengan pemandangan alam yang begitu cantik membuat siapa saja ingin mengabadikan momen yang indah itu.

Beberapa dari mereka mulai mengeluarkan ponselnya untuk memotret bahkan mem-videonya.

Setelah selesai dengan kegiatan itu,mereka mulai memasuki tenda begitu hari sudah mulai malam.

"Oh iya,lo bawa dagingnya kan'Jen?" Tanya Mark pada Jeno.

Sang empu nama hanya mengangguk saja,kemudian mulai mengeluarkan beberapa bahan yang akan digunakan oleh mereka.Setelah selesai waktu isya,mereka mulai keluar dari dalam tenda,berniat untuk BBQ-an bersama setelah tadi menyewa alat dan keperluannya.

Kini,mereka tengah fokus pada tugasnya masing-masing.Tampak Jaemin yang tengah membakar daging,Haechan yang tengah memasak mie,Chenle yang tengah membuat bumbu bakar,Mark ,Jisung dan Jeno yang tengah mengobrol bersama.

Meskipun sudah ada beberapa makanan yang sudah tersedia,namun mereka tetap melanjutkan tugas mereka.

Hingga malam pun tiba,setelah selesai dengan acara makan-makan itu mereka pun kembali kedalam tenda.Chenle dan Jisung ditenda pertama,Jaemin dan Jeno ditenda kedua,dan Haechan dan Mark ditenda ketiga.

"Jen...mau kekamar mandii" rengek Jaemin begitu kandung kemihnya terasa penuh.

"Duluan aja Naa,nanti aku susul ya?" Jawab Jeno dengan pandangannya yang masih fokus pada ponselnya.

"Emm...okee" kemudian Jaemin mulai beranjak pergi untuk menuju ke toilet yang tidak terlalu jauh dari tempat tenda mereka.

Tak berselang lama Jeno pun beranjak menyusul Jaemin.Laki-laki itu melangkah menyusul Jaemin yang berada di toilet.Begitu sampai,ia mulai memanggil nama sang kekasih.Lama tak ada sahutan ia pun mulai merasa panik,membuka satu persatu bilik toilet secara kasar.Berharap Jaemin berada disana namun hasilnya nihil.Lelaki itu menghilang entah kemana.

"NA!!!" Teriak Jeno memanggil sang kekasih sembari melangkah menjauhi toilet.

"Jaemin!!!" Panggilnya lagi,namun masih tak ada sahutan oleh sang empu nama.

"Na Jaemin!!!" Panggil laki-laki itu lagi,namun tetap sama,tak ada sahutan.

Semakin cemas Jeno akhirnya mengabari para temannya yang berada di tenda.

"Mark!,Chan!,Le!Sung!.Tolongin gue,Jaemin hilang!!"Mendengar itu mereka semua tentu saja panik,hingga akhrinya mencari bersama.

Malam semakin larut,namun Jaemin belum juga ditemukan.Bahkan mereka sudah menghubungi pihak berwajib namun laki-laki itu masih belum ada kabarnya juga.

***
"Bos,saya berhasil tangkap anak itu" Ujar seseorang dengan ponselnya yang berada disebuah panggilan telepon.

"Bagus,pastikan anak itu tidak kabur.Jika itu terjadi,kamu dan keluarganya akan hancur" Jawab seorang pria dari balik ponsel.

Tubuh laki-laki itu pun bergetar ketakutan,pasalnya semua yang diucapkan oleh pria itu pasti akan terjadi jika ia tidak menuruti kemauannya.

Setelahnya sambungan telepon itu dimatikan sepihak oleh pria itu.Kemudian,ia mulai mengamankan laki-laki yang di dekapannya kedalam sebuah mobil yang ia bawa dan berlalu pergi dari sana.

TBC.....

Gimana sama part inihhh???

Udah lama yaww auth ga Up

Oh iyaaa,author ada niatan buat AU (daily chat)Nana Nono di IG.

Menurut kalian gimanaa???

Komen 1k nnti auth buatin yahh

Jangan lupa Vote,Follow and komenn

See uu

Nana Nono [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang