17.Pasar malam

76 3 0
                                    

Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen ya sayyy!!

Jaemin memasuki ruang utama dan mendapati Yuta yang tengah duduk disana ditemani dengan berkas-berkas yang menumpuk.

"Ayah" panggil laki-laki itu dan berjalan mendekati Yuta.

Yuta menurunkan kacamata kerjanya begitu mendengar sang anak memanggilnya.Kemudiam Jaemin menyalimi tangan ayahnya itu dan duduk disampingnya.

"Habis darimana?" tanya Pria itu yang kemudian kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Jalan-jalan"

"Sama Jeno?" Tanya pria itu lagi dan dibalas anggukan oleh laki-laki itu.

"Jaemin kekamar dulu Yah" kemudian laki-laki itu beranjak dari sana meninggalkan Yuta yang sibuk dengan pekerjaannya.

Begitu sampai dikamarnya,Jaemin langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Setelah selesai laki-laki itu kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya itu.

Drtt drtt drtt

Deringan  ponsel menyita perhatian Jaemin.Langsung saja laki-laki itu membuka ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya.

"Hallo?"

"Hai Na" Sahut seseorang dari seberang.

"Ada apa?Jen?"

Terdengar helaan napas kasar dari sana,"Jen?"kata Jeno memastikan panggilan Jaemin.

"Em..maaf Nono" gumam Jaemin lirih namun masih bisa didengar oleh Jeno yang berasa disebrang ponsel.

"Good boy.Sudah malam,tidur" Titah Jeno.

"Iyaa,good night Nono"

Jeno tersenyum tipis saat mendengar namanya yang disebut oleh laki-laki itu.Karena panggilan seperti itu saja Jeno sudah bahagia,apalagi saat Jaemin yang memanggilnya seperti itu di bawah kungkungan Jeno dengan sedikit desahan?ehh..mengingat itu Jeno merasakan bawahnya yang mengeras dan dengan segera beranjak ke kamar mandi untuk bermain.

"Good night too sayang" kata Jeno sebelum ia benar-benar mematikan sambungan diponselnya.

Setelah memutuskan sambungan ponsel mereka,Jaemin pun meletakkan ponselnya itu diatas meja nakas dan mulai memejamkan matanya untuk tidur.

***
Matahari mulai muncul dengan malu-malu.Sinar mentari mulai memasuki kamar seorang laki-laki yang masih tertidur dibalik selimutnya.

Jaemin membuka matanya perlahan guna menyesuaikan dengan cahaya yang menyapanya.Kemudian mendudukkan dirinya untuk mengumpulkan nyawanya yang mungkin masih ada yang tertinggal didalam mimpi tadi.

Selang beberapa menit,laki-laki itu mulai beranjak untuk menuju ke kamar mandi dengan langkah gontai.

Beberapa menit berlalu,Jaemin kini tengah sarapan bersama Yuta,ayahnya.Atensi Jaemin teralihkan saat Yuta memanggilnya.

"Na?"

Jaemin menoleh,"Iya yah?"

Dengan ragu-ragu Yuta mengatakan sesuatu hal yang membuat Jaemin sedikit terkejut.

"Ayah mau nikah lagi,kamu bolehin?"kata Pria itu

Jaemin terlihat berpikir,membuat Yuta semakin ragu akan ucapannya tadi." Kalo nggak ya ngga masalah,Ayah turuti kemauan kamu"

Setelah lama berpikir,Jaemin pun mengangguk juga membuat Yuta bernapas lega."Selagi itu baik buat ayah,Nana bisa apa?" Yuta pun mengangguk.

Tak lama pria itu berpamitan untuk pergi bekerja seperti biasanya.Kini tinggallah Jaemin dirumah itu sendiri,kemudian ia memilih untuk menonton film.

Tak lama terdengar suara ketukan pintu.Membuat laki-laki manis itu beranjak untuk membukanya.Tampak dari balik pintu sesosok lelaki jangkung yang tergah berdiri.Jaemin sontak menyuruhnya untuk masuk kedalam rumah itu.

"Pagi" Sapa laki-laki itu,Jeno.

"pagi juga" balas Jaemin.

Jeno mendekat kearah Jaemin dan mengecup singkat bibir manis itu.Kemudian berbaring dengan paha Jaemin sebagai bantalan.Menyadari tak ada perlakuan mesra yang Jaemin lakukan membuat Jeno mendengus.

"Elusin" titah laki-laki itu sembari meraih tangan Jaemin lalu meletakannya diatas kepalanya.

Jaemin pun menuruti permintaan laki-laki itu dan mulai mengelus nya.Jeno menenggelamkan kepalanya di perut rata Jaemin membuat laki-laki manis itu merasa geli.

"No,awas ihh geli tau"Bukannya menjauh,Jeno malah semakin menjadi-jadi.

Tak lama setelah itu Jeno mengelus perut rata Jaemin.

" Gue ga sabar ada Nono junior didalam sini"Kata laki-laki itu.

***
Malam telah tiba,Jaemin baru saja selesai dengan ritual mandinya.Laki-laki itu kemudian melangkah turun untuk menghampiri Jeno yang tengah menunggunya.

"Udah?" tanya Jeno saat Jaemin sampai di depan.

Jaemin pun mengangguk,"Ayo cepat"ajak laki-laki itu tak sabar.

Jeno mulai menyalakan mesin motornya itu dan segera melaju kencang meninggalkan mansion itu.Tak lama mereka pun sampai disebuah pasar malam yang sangat amat ramai.Disana banyak wahana yang menarik atensi Jaemin untuk mencobanya.Mereka mulai melangkah menyusuri pasar malam yang padat itu.

Jaemin menatap kearah penjual korean food itu,"Mauu!"

Jeno yang gemas dengan tingkah laku Jaemin itu pun mengecup pipi laki-laki itu singkat.Kemudian mengangguk menuruti permintaan Jaemin dan mendekati penjual itu.

Setelah selesai membayar,atensi Jaemin kembali teralihkan dengan penjual arumanis disana.

"Mau itu!" ujar laki-laki itu dengan menunjuk ke arah penjual Arumanis.

Jeno mengangguk kemudian melangkah mendekat ke penjual itu dan langsung membelinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.15 malam.Jaemin masih setia duduk di kursi sembari menikmati jajanan yang tadi dibelinya.Jeno terus memandang Jaemin juga sesekali melihat pasar malam didepan mereka.

"Udah malem,ayo pulang" Ajak Jeno,Jaemin mengangguk.

Kedua laki-laki itu beranjak dari kursinya untuk pergi dari sana.

Motor sport hitam milik Jeno kembali melaju membelab membelah jalan raya malam itu.Angin malam berhembus menusuk kedalam kulit-kulit kedua laki-laki itu.

tbc....

Segini dulu yaa

Tandai jika ada typo yaa

Vote untuk tinggalkan jejak kalian


Komen untuk part selanjutnya

See uu,babayy

Nana Nono [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang