Bab 21

361 29 2
                                    

Sejak hari dimana dia mengetahui Seokjin memutuskan pergi darinya dan kembali pada Irene Jungkook benar-benar terpuruk, bahkan setelah 2 tahun berlalu sikapnya selalu tenang dan banyak diam dia juga sering menangis bahkan juga kadang dia mengamuk tanpa sebab membuat taehyung takut dan khawatir saat harus meninggalkannya sendiri di appartemen mereka ketika dia harus bekerja

Seperti hari-hari biasanya hari ini pun taehyung langsung segera kembali ke appartemenya begitu selesai bekerja meskipun hujan turun cukup deras sejak siang, melepaskan jas hujan yang sedari tadi dia kenakan dan memakai kembali jacket kulit yang seharusnya dia pakai begitu selesai memarkirkan motornya di basement gedung itu.

Dia tidak sempat membeli makanan untuk Jungkook karna hujan terus turun dia berniat memasak begitu tiba di unitnya, Jungkook memang tidak pernah menyiapkan masakan lagi tidak seperti dulu dan itu memang perintah taehyung laki-laki itu sengaja menjauhkan Jungkook dari segala hal yang kemungkinan akan berbahaya untuknya

Ckleekk...

Hanya cahaya redup yang menyambutnya seperti biasa saat laki-laki itu melepaskan sepatu kerja miliknya dan menggantinya dengan sendal, kembali langkahnya dia bawa menuju kamar tempat mereka berdua beristirahat dan seperti biasanya sosok itu sedang duduk di tepi ranjangnya dengan tatapan menatap lurus keluar balkon, dia mendudukkan dirinya tepat disamping wanita itu setelah menaruh tasnya di sofa dekat ranjang dan mengganti pakaiannya

"Apa semuanya baik-baik saja Jeon?" Tanya taehyung sambil menatap sahabatnya itu

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya pelan tak ada suara yang menjawab pertanyaan itu, taehyung sudah terbiasa dengan suasana ini sudah dua tahun Jungkook kehilangan dirinya sendiri membuatnya menjadi sosok yang sangat asing bukan hanya bagi taehyung tapi bagi dirinya sendiri, vitamin yang taehyung letakan diatas piring kecil diatas nakas pun terlihat masih utuh tak berkurang lagi-lagi dan lagi Jungkook tidak meminum vitaminnya

Taehyung kembali menundukkan kepalanya saat menatap air mata Jungkook hampir terjatuh dia hanya bisa menarik nafasnya dalam, taehyung benar-benar merasa seakan ikut hancur melihat Jungkook setiap hari semakin kehilangan senyumannya sahabatnya ini benar-benar seterpuruk itu setelah kepergian seokjin

"Kau menangis lagi Jeon?..." Tanya taehyung pelan

Jungkook tak menjawabnya dia hanya menolehkan kepalanya menatap taehyung yang berada disebelahnya tepat saat taehyung menatapnya juga

"Aku bisa apalagi selain menangis V?...hiikkss.." Tanya Jungkook
"Aku juga... hikkss...hikkss.. aku juga manusia bukan dewa hikss.." ucap Jungkook terisak membuat taehyung ikut menahan air matanya menatap Jungkook yang menundukkan kepalanya

Taehyung mendekatkan tubuhnya membawa tubuh Jungkook kedalam pelukannya dia berusaha menenangkan wanita itu, punggungnya terus bergetar sedangkan taehyung terus menepuk-nepuk pelan berusaha membuat Jungkook sedikit lebih tenang

"Ini pasti sangat sulit bagimu Jeon..." Ucap taehyung pelan sambil terus menepuk-nepuk punggung Jungkook

"Aku hikkss.. aku sudah benar-benar berusaha V...." ucapnya masih terisak
"Apalagi yang bisa aku lakukan??..." Tanya Jungkook dalam pelukan sahabatnya itu

"Kenapa bukan aku Jeon...?" Tanya taehyung pelan membuat Jungkook semakin mempererat pelukannya
"Tidak bisakah kau hanya melihatku saja Jeon.... Ini benar-benar menyakitkan.." ucap taehyung lagi sambil terus menepuk-nepuk pundak Jungkook
"Gwencana Jeon.... Gwencana..." Ucap taehyung lagi berusaha menenangkan Jungkook

Jungkook melepaskan pelukannya pada tubuh taehyung dan menjauhkan tubuhnya memberi jarak sedikit pada sahabatnya itu, menatap mata tajam taehyung sekilas lalu memutar tubuhnya lagi kembali menatap lurus pada balkon di hadapannya

"V... Sekeras apapun aku mencoba melarikan diri dari semua perasaan ini nyatanya aku kembali lagi ketitik ini" ucap Jungkook pelan dan sendu
"V..." Panggil Jungkook lagi membuat taehyung menatapnya yang masih menatap lurus

"Waee..?" Jawab taehyung pelan

"Jika aku bunuh diri..." Ucap Jungkook membuat taehyung bagai tersambar petir mendengarnya

"Aiiisshhh!!!... Jeballl... Berhentilah berfikiran seperti itu jeon...." Ucap taehyung yang saat ini sudah bangkit dari ranjang namun Jungkook kembali menggenggam tangannya

"Orang-orang tidak banyak mengenalku V mungkin hanya keluargaku yang akan berbicara dia sangat menyedihkan tapi setelah beberapa bulan mereka pasti langsung melupakan kejadian itu" ucap Jungkook lagi membuat taehyung berlutut tepat di samping sahabatnya itu membuat Jungkook menatapnya

"Meski begitu orang-orang tetap akan membicarakan mu Jeon... Lagipula si brengs...aaiisshh..si bajinga...si anak baru itu yang meninggalkanmu Jeon" ucap taehyung
"Maksudku kau lah yanh ditinggalkan Jeon jadi berhentilah merasa bersalah dan menyesal seperti ini... Jebbbaaaalllll..." Mohon taehyung berharap Jungkook mau mengerti dan mendengarnya

"Tapi mereka tidak tau rasa sakitnya V..." Ucap Jungkook

"Bagaimana denganku?" Tanya taehyung sambil menatap Jungkook dan memegang erat kedua bahu wanita itu membuat Jungkook menatap telak mata tajam taehyung yang memerah

Jungkook terdiam memandangi kedua mata tajam itu bergantian membuat dia lagi dan lagi hanya bisa menundukkan kepalanya dan terisak, taehyung membawa Jungkook kedalam pelukannya kembali menenangkan sahabatnya itu

"Sekali saja.. setidaknya sekali saja fikiran aku sebelum kau memutuskan sesuatu Jeon..." Ucap taehyung pelan
"Kaulah yang paling aku khawatirkan Jeon... Aku mengerti sakitnya Jeon, tidak perlu orang lain cukup aku yang mengerti" ucap taehyung lagi membuatkan Jungkook semakin terisak-isak dan menganggukan kepalanya pelan

"Hikkks...hikkkss...miann..." Ucap Jungkook di tengah-tengah isakannya

Saat ini Seokjin sedang makan malam bersama Irene di unit appartemen mereka setelah masing-masing dari mereka selesai bekerja, mereka sibuk menjalani kehidupan masing-masing meskipun mereka tinggal di unit yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Seokjin sedang makan malam bersama Irene di unit appartemen mereka setelah masing-masing dari mereka selesai bekerja, mereka sibuk menjalani kehidupan masing-masing meskipun mereka tinggal di unit yang sama

"Apa benar-benar tidak masalah kalau aku post foto ini di akun sns ku?" Tanya irene pada Seokjin membuat laki-laki yang sedang mengunyah itu hanya menganggukkan kepalanya
"Jin!!" Panggil Irene

"Wae?" Tanya seokjin malas
"Posting saja lagipula itu foto lama" ucap Seokjin

"Kenapa?" Tanya irene membuat Seokjin yang duduk dihadapannya bingung

"Apanya yang kenapa?" Tanya seokjin bingung

"Kenapa kau terus membiarkan Jungkook berfikir kau menghianatinya? Kau pasti tau dia terus memantau akun sns ku jin" ucap Irene
"Kenapa kau terus-menerus ingin Jungkook berfikir kau sudah melupakannya?" Tanya irene lagi membuat sahabatnya itu menaruh sumpit yang sedang dia gunakan

"Aku hanya tidak ingin dia terus berharap... Senyumnya yang manis... Aku ingin dia kembali memposting foto dia sedang tersenyum manis seperti pertama kali aku mengenalnya" ucap Seokjin
"Dia juga lebih aman bersama taehyung, aku tidak akan bisa melindunginya seperti itu" ucap Seokjin lagi

Irene hanya memandang sendu sahabatnya itu, mereka sudah sama-sama memaafkan dan menerima berakhirnya hubungan mereka yang dulu dan sekarang Irene benar-benar menganggap Seokjin seperti sahabatnya benar-benar sahabat dekatnya

"Jinn.." panggil Irene membuat Seokjin kembali mengangkat kepalanya dan menatap Irene dihadapanya
"Sebelum kau mengharapkan kebahagiaan orang lain kau harus lebih dulu mencari kebahagiaanmu sendiri, sesekali menjadi egois itu tidak apa-apa jin... Kau boleh melakukannya" ucap Irene sambil tersenyum tipis menatap sahabatnya itu




















KARMA (Taekook gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang