𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 - 𝐁𝐥𝐢𝐧𝐝
___________Yasmine dengan pelan segera memakaikan kembali bajunya yang tergeletak sembarang di lantai ke tubuh telanjangnya.
Setelahnya, mulai melangkah keluar kamar dengan langkah hati-hati tanpa menimbulkan suara yang bisa membuat Javier terbangun kembali.
Yasmine hanya ingin melihat keadaan Berlian sekarang meski waktu sudah menunjukan tengah malam buta.
"Sshhh...." rintihan keluar dari mulutnya karena langkahnya yang ia cepatkan untuk menuju pintu. Yasmine sampai terdiam sebentar untuk menormalkan rasa sakit di inti kewanitaannya.
Akibat pergulatan panas mereka beberapa jam tadi inti kewanitaannya terasa perih dan lecet. Dari dulu memangnya kapan Javier bisa bermain dengan lembut selain kasar dan tak sabaran?
Lalu setelah sakitnya mereda, Yasmine mulai membuka pintu dengan suara redam yang ia usahakan.
Dan berhasil.
Yasmine akhirnya segera menuju ke kamar Berlian. Melihat keadaan wanita itu dan juga anaknya yang mungkin ikut tertidur di sana.
Dan begitu memasuki kamar dengan lampu temaramnya, Yasmine bisa lihat Joan tertidur dengan memeluk pistol mainan kesayangannya. Dan ranjang sebelahnya kosong.
Karena Berlian melewatkan tidurnya. Memilih duduk terdiam menghadap kaca jendela yang terbuka. Dimana sinar rembulan menyorot wajah putihnya yang tirus itu. Termenung dengan tangan yang terus mengusap pelan perut besarnya.
Yasmine mendekat.
"Kenapa gak tidur?" tanya Yasmine begitu dirinya berdiri tepat di belakang Berlian. Ikut melihat ke luar. Dimana bulan bersinar terang di langit malam yang gelap gulita. Bintang yang semarak pun menjadi daya pemikat juga.
"Kak Yasmine?" Berlian terperanjat. Melihat ke belakang dimana Yasmine dengan gaun malam warna hitam. Rambut coklat gelapnya yang tergerai sedikit berkibar akan sapuan angin.
"Kebangun. Tapi, aku udah baik-baik saja," balas Berlian sekaligus menjelaskan keadaannya yang sudah baik-baik saja. Lalu kembali melihat ke arah rembulan yang sendiri di antara gemintang.
"Tapi, tetap saja. Kamu harus istirahat Berlian. Bayi kamu pasti juga terjaga kalau kamu bangun di tengah malam begini," ucap Yasmine dengan analogi asalnya.
"Lihat. Ada bintang yang berkelip," Berlian malah mengalihkan pembicaraan. Lagipula dirinya benar-benar baik-baik saja sekarang. Kejadian tadi sebenarnya sering ia dapatkan. Hanya saja, fisiknya terlalu lelah menghadapi Javier yang Berlian pun tak sanggup menguasai kontrol tubuhnya sendiri.
Dan usaha melarikan diri untuk pertama kalinya gagal. Jika saja kemarin dirinya berterus terang saat menelpon suaminya. Pasti sekarang Zafran sudah tau dirinya ada dimana sekarang.
Dan sekarang Berlian hanya bisa merenungi sedikit kebodohannya itu.
Dan mau tak mau Yasmine pun melihat ke arah yang ditunjuk Berlian. Tak lagi berusaha untuk membuat Berlian kembali istirahat.
Dan hening panjang melanda. Keduanya terdiam.
"Javier pasti memaksa kakak lagi," lalu Berlian membuka suara. Kebiasaan Javier saat tak mendapat apa yang lelaki itu mau dari dirinya pasti Javier lampiaskan pada Yasmine. Berlian merasa bersalah.
Pernyataan Berlian membuat Yasmine bingung untuk menanggapinya. Pasti wajah Berlian sekarang meredup. Sendu dengan tatapan bersalahnya.
Karena sekarang Berlian mulai menunduk tak lagi melihat bulan dengan sinar terangnya. Yasmine akhirnya berjongkok di samping Berlian. Tangannya juga mengangkat wajah yang menunduk itu. Melihat netra gelap itu yang mulai berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End)
FanfictionBerlian terpaksa menjadi pengantin pengganti atas kaburnya adik kandungnya tepat di malam sebelum pernikahan itu terjadi. Tak ingin membuat dua keluarga tambah malu dirinya harus rela menjadi istri lelaki yang tadinya akan jadi suami adiknya. Harusn...