2.perkamen

124 14 1
                                    

Ginny dengan emosi membanting tasnya di bangku kosong di seblah Luna Lovegood. Membuat gadis manis itu menatap heran pada temannya.

"Ginny Weasley, ada apa denganmu?" Tanya Luna dengan nada khasnya, yg dibalas gerutu oleh Ginny.

"Malfoy bajingan itu, aku akan membunuhnya!" Luna hanya memandang bingung.

"Memang apa yg terjadi dengan dirimu dan Draco Malfoy? Apa itu juga yg membuatmu marah marah dengan wajah merah begitu?" Oh Luna, tak tau saja kamu kalau efek kata² polosmu itu membuat jantung Ginny seperti tersambar petir.

'Apa? Wajahku merah?'

Tak lama kemudian profesor Snape masuk ke dalam kelas. Ini kelas kedua mereka bertemu Snape di kelas PTIH.

"Aku yakin otak kalian tak cukup dungu untuk melupakan tugas yg aku berikan" Snape diam sejenak, mengamati wajah para muridnya yg mendadak pucat pasi.

"Kecuali kalian lebih dungu dari pada troll gunung, tentu saja" lanjut Snape dingin.

Semua murid mengeluarkan tugas mereka dengan buru². Namun Ginny tak dapat menemukan perkamen miliknya, padahal ia yakin sudah memasukannya ke dalam tas tadi pagi

'Sial!'

"Kulihat miss Weasley kita tak mengeluarkan perkamennya" ucap Snape. Pria suram itu berjalan menghampiri Ginny, membuat sang gadis menelan ludah gugup.

"Biar aku lihat tugasmu miss Weasley " ucap Snape melirik mejanya yg kosong.

"S-sorry sir, sepertinya tugasku ketinggalan" ucap Ginny gugup.

" 'Ketinggalan', eh" Snape menaikan satu alisnya.

Satu kelas mendadak tegang oleh aura Snape.

"Potong 10 poin dari Griffindor dan detensi untuk miss Weasley karna teledor dan tak kompeten"

.

.

.

Bruk

"Bajingan, bahkan ada beberapa anak Slytherin yg datang terlambat dan tak membawa tugas juga, tapi kenapa malah aku saja yg dihukum!" Ucap Ginny geram. Ia bahkan membuat Ron hampir menyemburkan toti lapis yg dimakannya karna gebrakan Ginny pada meja tak bersalah itu.

"Snape memang pilih kasih dan menyiksa kita dari dulu. Kau beruntung Ginny, kau memang dihukum tetapi sudah jelas apa yg salah. Aku bahkan di detensi dan dikurangi 10 poin hanya karna mengupil di kelasnya!" ucap Ron dramatis. Harry dan Hermione tertawa mengingat kejadian itu.

"Tapi itu karna kau tak memperhatikan Ron" ucap Hermione seperti biasanya. Dan reaksi Ron juga selebay biasanya.

"Oh c'mon, Mione. Aku hanya mengupil, tapi si Ferret albino sialan itu bahkan dibiarkan tidur di kelasnya "

"Itu benar Mione, Snape memang pilih kasih. Terutama pada kita, dia membenci kita kau tau?" Ucap Harry membela Ron. Ginny bahkan ingin muntah melihat dua laki² itu mengangguk² bodoh sambil saling menatap.

Dan seperti biasa, kalau ada tinggkah bodoh dari dua mahluk itu, buku 1600 halaman Hermione pasti jadi korbannya.

"Lagian, aku yakin 2juta persen sudah memasukan perkamen itu dalam tasku, mengapa tak ada" saat Ginny sedang sibuk mengorek² tasnya, datanglah pengganggu.

"Mencari ini Weasley?" Ginny menoleh dan melihat Draco Malfoy dan seringai khasnya sedang mengayunkan perkamen tugas miliknya.

Ginny menatap terkejut, kenapa perkamennya bisa ada pada Malfoy?! Apa itu karna tadi pagi?!

Your Expression (Drinny)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang