4.rahasia

120 12 2
                                    

Hermione memandang aneh pada sahabat wanitanya, pasalnya gadis itu sudah terlihat kesal dan menggerutu sejak pagi² sekali. Bahkan Ginny Weasley yg biasanya telat sarapan karna keasikan bermimpi sudah membangunkannya pagi² sekali hanya untuk curhat,

Tentang bagaimana Draco akhir² ini jadi jauh lebih menjengkelkan dari biasanya.

Yah, Hermione memang merasa kalau si ferret itu sudah lebih jarang mengganggu dirinya, Harry, dan Ron. Namun yg ia tidak habis pikir adalah Ginny yg jadi target selanjutnya.

Baik Draco maupun siswa Slytherin lainnya tak mempunyai masalah yg serius dengan Ginny, kecuali Quidditch tentu saja. Bahkan seingat Hermione, pertama dan terakhir kalinya Draco berbicara personal dengan Ginny adalah pada saat di florish and boots, pada awal tahun pertama Ginny

walau tak personal juga sih, Ginny hanya membela Harry, dan setelah itu Draco hanya balas menghina Ginny dengan beberapa kata. Tapi tetap saja, itu adalah satu²nya saat dimana mereka berbincang.

Jadi, mengapa malah Ginny yg jadi target si Malfoy?!

Brak!

Uh, ok. Hermione tak tahan lagi.

"Ginny, ada apa denganmu sebenarnya? Kau menggebrak meja terus,Kau hampir menumpahkan jus labuku tau!" Kesal Hermione.

Ginny menatap lawan bicaranya itu dengan pandangan bersalah.

"Uh, maaf Hermione. Aku hanya kesal, mengapa Malfoy terus menggangguku akhir² ini!"

Harry yg sedari tadi hanya memperhatikan pun mulai memikirkan perkataan Ginny, yg ia anggap ada betulnya.

Draco tak mengganggu golden trio lagi selama kelas, tetapi jika sesekali mereka berdebat topik 'Weasley betina' atau 'Weaslett' pasti keluar dari mulut si pirang itu, entah hanya menjadikannya bahan lelucon, mengejek, atau menanyakan keberadaannya dengan 'tumben si cewek Weasley itu tak mengikutimu Potter, padahal saking seringnya membuntutimu aku sempat mengira dia terkena mantra perekat' atau 'si Weaslett sedang mempersiapkan klub penggemarmu eh, aku tak melihat cewek bar-bar itu disini'

Kalau Harry pikir²...

Memang aneh sekali.

Harry dan Hermione saling berpandangan penuh arti,

"Apa?" Ucap Ginny setelah Harry dan Hermione langsung menatap ke arahnya tiba², dengan pandangan mengebu.

"Ginny, mungkin saja Malfoy memiliki rencana buruk padamu. Ingat kalau Harry pernah ia injak pada awal tahun? Mungkin saja ia mau menggunakanmu yg dekat dengan Harry untuk balas dendam untuk ayahnya" Harry dan Ron menganggukan kepalanya dengan semangat

Harry lalu meraih tangan Ginny, membuat wajah gadis Weasley itu agak memerah. Sedangkan Hermione tampak agak cemburu, namun ia melihat dengan pasrah.

"Ginny, kau masih memiliki galleon yg digunakan untuk laskar Dumbbledor kan?" Tanya Harry.

Ginny menganggukan kepala

"Bagus. Dan kau masih ingat cara menggunakan benda itu?"

Sekali lagi, Ginny mengangguk.

"Selalu bawa kemanapun kau pergi, dan ingatlah untuk memanggil kami dengan itu kalau terjadi sesuatu denganmu. Oh, haruskah aku memberikanmu marauders map? dan jubah gaib mungkin?"

Ok, Ginny rasa Hermione dan Harry sudah gila.

"Tapi menurutku tak begitu" ucap Fread memancing pandangan heran padanya.

"Yah, maksudku, kalau Malfoy memang mau balas dendam pada Harry mengapa tak melalu Hermione saja? Kan ia pacar Harry. Atau langsung pada Harry? Mengingat yg sudah ia lakukan sebelumnya" ucapan Fred membuat mereka agak setuju.

Your Expression (Drinny)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang