2. Cheng Li

147 12 0
                                    

Sosok berpakaian biru tua muncul dari balik pohon. Hembusan angin menerpa rambut panjangnya yang diikat sebagian. Anak rambutnya dibiarkan mengalir sedikit di bagian kiri dan kanan. Alis tajam dengan mata bunga persik yang indah. Ini berbeda dari ketampanan milik Xiao Du. Pakaian mewahnya dibordir dengan pola ular bersirip.

Pandangannya sangat rumit menatap Tao Mo. Mula-mula terkejut dan bingung, lalu nampak sedih. Akhirnya dia mengerutkan kening dan tergesa-gesa berjalan menuju Tao Mo. Tao mo menebak dari ekspresi orang ini, dia sangat mengenal Tao mo yang asli. Ingatan dari tubuh tidak ada. Namun Xiao Du segera menghalangi orang itu.

Berdasarkan catatan misterius dikatakan bahwa Pangeran Tao Mo belum pernah menemui siapapun dari ibukota kekaisaran. Tapi ekspresi orang ini nyata. Ilmu psikologi Tao Mo belum hilang dimakan anjing.

"Aku ingin berbicara padanya"

Xiao Du menoleh, dia bergeser untuk berdiri disamping Tao Mo.

Ama yang sedari tadi diabaikan menonton semua pertunjukan. Orang asing itu menyadari kehadiran Ama. Tiba-tiba pupil matanya mengecil. Wajahnya menghitam. Kemarahannya tak tersamarkan sama sekali.

Ama tercegang. Sosok berpakaian biru itu gemetar menahan amarah, kedua tangannya mengepal. Dia menggigit bibir bawahnya sangat kuat. Menahan kebencian yang mendalam. Melihat keadaannya Tao Mo langsung memperingati.

"Kebencian membawa penderitaan"

Orang itu tersentak dan melepaskan gigitan di bibirnya sendiri. Itu berdarah. Tao Mo menatap Ama kemudian orang itu. Mencatat konflik ini di dalam hati.

"Menteri Agung Cheng Li, Menteri Hukuman"

Orang itu berinisiatif memperkenalkan diri. Dia kemudian menatap leher Tao Mo. Pandangannya berkaca-kaca, itu nostalgia sekaligus sedih.

Tao Mo segera menutupi lehernya. Ada kalung tali disana. Tao Mo akhirnya teringat catatan tentang perilaku seperti ini pada profil kakak kaisarnya Tao Shi. Tao Shi membenci kalung di lehernya ini. Karena mengingatkan fakta bahwa permaisuri ibunya tidak dicintai sebesar raja mencintai selirnya, yaitu ibu kandung Tao mo. Kalung ini dikenal dengan jimat cinta.

Ada sebuah tradisi di Cheng Du bahwa pasangan yang saling mencintai akan mengikat cinta abadi mereka dengan tali benang hitam tebal yang dibuat oleh tangan seorang Barkolage (tokoh keagamaan yang dianggap suci di dinasti) dan diberkati dengan doa.

Pasangan harus melakukan perjalanan jauh ke Kota Barkol untuk ini. Tapi tentu saja masih berlaku pengecualian. Kaisar pada waktu itu memanggil Barkolage ke istana untuk melakukan pengikatan dengan selirnya.

Jimat ini lalu dipakai di leher selir tercinta. Tapi kecantikan itu tidak berumur panjang. Sehingga kalung ini diwariskan ke Pangeran Tao Mo setelah dia meninggal.

Xiao Du melangkah maju lagi dan menghalangi pandangan Cheng Li dari kalung Tao Mo.

Tao Mo sempat menebak mungkin Cheng Li juga salah satu putra dari selir kaisar yang lain. Namun itu tidak mungkin, marganya Cheng bukan Tao. Ataukah dia putra yang tidak diakui?

"Ayo berteman, aku tidak berniat menyakitimu"

Cheng Li akhirnya menjelaskan niatnya. Tao Mo tidak menyangka kalimat itu yang akan dikatakan padanya.

"Yang Mulia, ini memang pertama kalinya kita bertemu. Namun dengarkan aku, jauhi Ama! Dia anjing bajingan"

Dia mengecilkan suaranya, agar hanya mereka bertiga yang bisa mendengar kalimat ini.

Tao Mo lega, ternyata mereka baru pertama kali bertemu. Cheng Li ini sangat mencurigakan, nampak aneh dan sedikit gila. Tapi nasihatnya tentang Ama benar.

Transmigrasi Misteri BL (Dinasti Cheng Du)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang