7. Kebenaran

31 2 0
                                    

---------------------(Masa Lalu)---------------------

"Ayah, ayah, Momo berhasil memecahkan kasus di catatan lain lagi"

Seseorang berpakaian merah dengan bordiran benang emas melihat anak lelaki kecil berlari ke arahnya. Di sampingnya berdiri seorang wanita dengan alis yang di cat dan mata bunga persik dengan kulit lembut seperti sutra. Kecantikan yang tiada tara. Di telinganya dikaitkan sepasang anting mutiara. Sebuah tali hitam diikatkan di leher rapuhnya.

Mereka berdua menyambut kedatangan pangeran Tao Mo. Pangeran kecil yang berumur tujuh tahun.

Seseorang lain berlari dari kejauhan mendekati mereka. Badannya sedikit lebih tinggi dari pangeran kecil Tao Mo. Ini adalah putra mahkota Tao Shi. Dia lalu berdiri di samping ayah kaisarnya.

"Momo kami sangat tertarik dengan pemecahan kasus. Mungkin Tao Shi bisa mengangkatmu menjadi menteri investigasi"

Mendengarnya putra mahkota kecil itu mengangguk beberapa kali, sangat antusias dengan masa depan.

"Ayah, ayah, dimasa depan orang-orang yang mengandalkan Momo harus membayar upeti"

"Momo orang pintar memiliki kewajiban melindungi orang lain"

Selir itu memperingatkan putranya. Namun kaisar membela selir dan pangeran kecilnya.

"Ibumu benar. Di masa depan kakakmu akan menjadi orang nomor satu di dinasti. Dia memiliki kewajiban untuk untuk melindungi semua orang, termasuk Momo kami. Kamu harus meminta semua upeti hasil jerih payahmu padanya nanti. Putra mahkota di masa depan harus melindungi semua orang, dia tidak akan memiliki banyak waktu untuk melindungi Momo"

Tao mo kecil yang sedang digendong ayahnya saling bertatapan dengan Tao Shi. Kemudian mereka menatap ayah mereka dengan bingung. Kaisar menggosok kepala Tao Shi.

"Shisi kamu tidak boleh bergantung pada orang lain untuk melindungimu. Kamu harus memiliki kekuatan untuk melindungi diri sendiri sekaligus melindungi seluruh dinasti"

Tao Shi kecil yang berumur 8 tahun tidak terlalu mengerti ucapan kaisar, tapi dia masih mengangguk. Kemudian kaisar juga menggosok kepala Tao Mo.

"Momo kami hanya perlu melakukan yang terbaik untuk menjaga kediamannya. Di masa depan Xiao Du akan melindungi dirinya. Menurutmu Momo di mana letak kediaman miliknya?"

Pangeran kecil Tao Mo sudah membaca puluhan buku semenjak usianya 5 tahun. Selir sendiri yang mengajari dan mendorongnya untuk membiasakan rutin membaca.

Berdasarkan apa yang dia ketahui dari buku-buku, meski belum mengerti makna sesungguhnya dia meniru mentah-mentah sebagai jawaban atas pertanyaan ayah kaisarnya.

"Ayah dibawah langit ini mana yang bukan merupakan kediamanku? Empat kota besar termasuk padang rumput?"

Pangeran kecil itu menggelengkan kepalanya.

"Sebagai seekor ular yang diberkahi sepasang sirip dan sepasang sayap oleh dewa langit, aku Momo bersumpah bahwa tidak ada bagian sekecil apapun dari daratan, perairan maupun jalur langit yang bukan merupakan kediaman bagiku"

Mendengar pidato berwibawanya, kaisar dan selir langsung tertawa gembira. Tao Shi tidak mengerti tapi tawa kedua orang dewasa itu menular, jadi dia ikut tertawa juga.

Seorang wanita yang sedari tadi melihat semua kebahagiaan empat orang itu mendapati mereka sudah berhenti mengobrol. Dia merasa inilah waktunya untuk menyampaikan pesan.

"Yang Mulia, pemandian pangeran sudah siap"

Kaisar menoleh, menurunkan pangeran dan menyerahkannya kepada wanita itu. Ini adalah wanita dengan tahi lalat di sudut bawah sebelah kanan bibirnya.
***

Transmigrasi Misteri BL (Dinasti Cheng Du)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang