13. its not right

322 86 18
                                    

"Kau tahu dia hanya anak polos yang tidak tahu apa-apa kan? Tapi aku akan mengambil beberapa keuntungan darinya seperti menghabiskan satu malam bersama mungkin?"

"Aku sudah menyelesaikan tantangan dengan berkencan dengannya, biarkan aku mendapatkan keuntungan lain terlebih dahulu sebelum mengakhiri semua kepura-puraan ini, karena sepertinya dia gampang dibodohi"

"Suka? Kau bilang aku menyukainya? Tentu saja tidak. Siapa yang akan menyukai gadis membosankan seperti itu? Aku hanya ingin mencoba tidur bersamanya dan tak lebih, Lisa sama sekali bukan tipeku"

Eunwoo terus mengulang-ulang kalimat Junhoe yang tak sengaja ia dengarkan pagi tadi dengan kepala yang berdenyut ngilu.

Pria itu memiliki jadwal piket pagi tadi dan bertugas membuang sampah ke gerobak besar di belakang bangunan sekolah. Namun siapa sangka bahwa dalam perjalanannya ia justru tak sengaja mendengar pembicaraan Junhoe bersama teman-temannya yang berandal.

Baru tiga hari yang lalu Eunwoo mengenal Lisa, namun sekarang pria itu sangat mengkhawatirkan gadis yang baru ia kenal kemarin.

Eunwoo masih tidak percaya bahwa Junhoe akan berubah sejauh itu dan menjadi sosok yang sangat menyeramkan.

Bagaimana bisa Junhoe berusaha mencari keuntungan dari kepolosan seseorang dan berniat melecehkan seseorang dengan rencana selicik itu. Dari awalpun Eunwoo sudah tidak percaya Junhoe mau berkencan dengan seorang gadis seperti Lisa. Lalu sekarang ternyata semua tebakannya benar. Semua ketakutan Eunwoo menjadi nyata.

Chaeyeon menyenggol lengan Eunwoo membuat pria yang sedari tadi melamun itu tersentak kaget.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Chaeyeon perhatian. Tapi Eunwoo tidak menjawab. Pria itu hanya menggeleng dan menarik segaris senyum simpul.

Chaeyeon menghembuskan nafasnya lelah, "Wajahmu sangat pucat, kau bahkan tidak makan apapun saat istirahat tadi. Kau membuatku takut"

Kini Eunwoo memaksa senyumnya untuk muncul dengan lebih meyakinkan, agar gadis di sampingnya tidak perlu merasa khawatir pada dirinya. "Aku sungguh baik-baik saja, jadi bagaimana? Apa ada bagian yang tak kau pahami dari bukunya?" ucap Eunwoo berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Eunwoo, aku sungguh tidak bercanda. Katakan padaku jika kau sakit dan aku bisa mengantarmu ke uks sekarang. Lombanya satu minggu lagi, kau harus menjaga kesehatanmu" khawatir Chaeyeon. Keduanya memang dipasangkan untuk sebuah lomba musik dari dua bulan yang lalu, dan itu pula alasan mereka pergi menonton pertunjukan musik klasik berdua saat itu.

Eunwoo jadi ikut merasa bersalah pada Chaeyeon sekarang. Karena kecemasannya pada gadis yang baru ia kenal tiga hari yang lalu, membuat gadis lain yang menjadi pasangan lombanya ini jadi ikut cemas. Padahal Eunwoo tahu Chaeyeon sangat bergantung pada lomba minggu depan. Gadis itu harus menang agar kedua orang tuanya mengizinkannya melanjutkan pendidikan ke hal yang memang ia sukai sedari lama, yaitu musik.

"Kapan jam pulangnya?" tanya Eunwoo sembari berusaha melihat ke arah langit dari jendela-jendela perpustakaan.

Chaeyeon melirik jam tangannya, "Sekitar satu jam lagi"

"Aku akan pergi ke uks, tapi bisakah aku meminta tolong sesuatu?" tanya Eunwoo

"Katakan, apa yang kau minta"

"Bisa kau minta Lisa datang ke uks setelah jam pelajaran berakhir nanti? Aku akan menunggunya disana"

Chaeyeon tentu saja tidak paham apa yang Eunwoo ucapkan kepadanya. "Lisa siapa maksudmu?"

"Lisa kekasih junhoe, kau tau kelasnya kan? namanya lisa ternyata"

Chaeyeon kini terdiam. Ia rapatkan bibirnya karena tidak menyangka Eunwoo akan memintanya untuk memanggilkan Lisa. Ada apa sebenarnya dengan gadis itu hingga bisa terlibat dengan Junhoe dan Eunwoo. Chaeyeon bahkan tidak pernah menyadari kehadiran gadis itu selama dua tahun lebih ia sekolah di sana jika bukan karena kejadian Junhoe yang menghadang jalan pulang demi membujuk Lisa yang merajuk saat itu. Tapi bagaimana bisa tiba-tiba Lisa menjadi sangat populer hingga kini Eunwoo pun ikut mencarinya.

Un-Pretty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang