2. trapped

589 118 22
                                    

"Ya! Keluarlah dari balik pohon!"

Lisa tiba-tiba saja jadi berkeringat dan tubuhnya menjadi panas dingin mendengar suara Junhoe yang terdengar lebih mirip seperti terompet kematian.

Lisa panik, namun segera mencoba peruntungannya dengan membuat suara gesekan kecil antara kaki dan semak-semak di dekatnya sebelum dengan pelan meniru suara kucing, berharap Junhoe akan percaya.

"Meong..."

Junhoe terlihat menutup matanya seperti meredam emosi yang sudah sangat memuncak ingin meledak dengan keras.

Junhoe membasahi bibir bawahnya sebentar, mencoba untuk tidak meledak kedua kalinya.

"Aku tahu kau melihat semuanya bodoh. Cepat keluar atau aku akan menghabisimu sampai tak bersisa"

Lisa semakin panik di tempatnya, Lisa sangat tahu ancaman yang keluar dari mulut Junhoe itu tidak pernah main-main. Tapi akan berkata apa Lisa jika ia benar-benar menunjukkan presensinya?

Jadi Lisa meneguk ludahnya sekali lagi yang terasa berat dan melakukan peruntungannya kembali,

"Meong..."

Bagus, Lisa sudah memompa amarah Junhoe sampai melebihi puncak tertinggi. Laki-laki itu berteriak dan berlari ke arah Lisa penuh amarah yang meledak. Hal itu tentu saja membuat Lisa panik dan ikut berlari menjauhi Junhoe dengan teriakan nyaring pula, berharap ada seseorang yang lewat dan bisa menyelamatkan dirinya.

Lisa sudah tak memikirkan nasib vespanya. Yang Lisa tahu hanya berlari sekuat tenaga menjauhi Junhoe yang lebih terlihat seperti babi hutan gila saat ini.

Lisa benar-benar terus berlari sampai tidak menyadari bahwa Junhoe yang bisa berlari lebih cepat dari Lisa sudah berada sangat dekat dengan gadis itu dan jantung Lisa benar-benar terlepas dari tempatnya saat Junhoe menggapai pundaknya untuk ditarik ke belakang hingga badan Lisa yang tengah berlari kencang berbalik menghadap Junhoe dan menubruk tubuh besar lelaki itu dengan sangat keras. Membuat keduanya jatuh ke aspal dengan posisi Lisa berbaring di atas tubuh Junhoe.

Junhoe meringis merasakan punggungnya panas ketika beradu dengan aspal sedangkan Lisa bahkan tak memiliki kesempatan untuk merasakan ngilu di dadanya yang berhantaman dengan dada keras milik Junhoe, gadis itu segera memberi jarak antara wajahnya dan leher Junhoe. Sudah bersiap kabur namun Junhoe dengan sigap menahan Lisa dengan menekan punggung gadis itu tetap menempel pada tubuhnya agar Lisa tidak bisa kabur.

Lisa terkunci dan hanya bisa menopang tubuhnya menggunakan lengan yang ia letakkan di dada Junhoe untuk memberi jarak antara wajahnya dengan Junhoe.

Junhoe di tempatnya mengernyit kaget melihat wajah Lisa. Alasan pertama, Junhoe baru saja bertemu Lisa siang tadi dengan ingatan menjijikan tentang kentut, lalu alasan yang kedua adalah kondisi Lisa saat ini bahkan lebih buruk dari penampilannya siang tadi. Rambut gadis itu berantakan, poninya acak-acakan, dan beberapa rumput hijau bahkan terlihat menempel pada seragamnya.

Dengan secepat kilat, Junhoe yang baru sadar betapa joroknya wanita di atas tubuhnya ini langsung mendorong Lisa menjauh hingga badan Lisa terlempar ke samping dan mengaduh saat dirinya ikut berbenturan dengan aspal seperti Junhoe beberapa detik yang lalu.

Junhoe segera bangkit dari tidurnya di aspal dan menepuk seluruh badannya, baik yang depan maupun belakang. Seakan Lisa dan aspal sama-sama kotornya bagi Junhoe.

"Gadis gila! Apa saja yang kau lakukan disekolah sampai jadi sangat berantakan seperti itu? Menjijikkan sekali"

"BUKAN URUSANMU BAJINGAN!"

Baik Lisa maupun Junhoe sama-sama terkejut pada teriakan yang baru saja Lisa gaungkan karena terlampau kesal.

Ya, benar. Bahkan Lisa juga kaget dengan keberanian darimana yang ia dapatkan sehingga nekat berteriak sekaligus mengatai Junhoe si preman sekolah yang ditakuti seluruh siswa bahkan guru dengan sebutan bajingan.

Un-Pretty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang