05. Jalan-jalan

27 2 0
                                    

Hai!!!!
Maaf ya kalau feel nya kurang
Ini pengalaman pertama aku nulis tentang cerita berbau islami

Huhu:((
Mohon dimaafkan kalau ada kurang atau typo

Okelah gengzzzz

Happy reading📚📖
Jangan lupa vote dan komen yawww

***

"Ziva, bangun sayang." Azzam mengelus pelan pucuk kepala Ziva. Berkali-kali ia mencium kening Ziva, namun Ziva sama sekali tidak terusik.

Setelah bertahun-tahun berusaha, eh bercanda. Setelah bermenit-menit, Ziva akhirnya bangun dari mimpi indahnya.

"Apasih Gus, ganggu saya tidur aja." Ziva duduk dengan kesadaran yang masih setengahnya.

"Sholat subuh, yuk."

"Nanti aja, jam setengah enam."

Gus Azzam menghela Napasnya. "Kamu mau sholat subuh apa sarapan? Udah ayok bangun."

Ziva berdecak sebal, dengan kesadaran yang masih setengahnya ia Ziva berdiri dengan sekaligus membuat dirinya kehilangan keseimbangan.

Reflek dirinya jatuh ke pelukan Azzam. Kesadarannya langsung muncul sepenuhnya, ia melepaskan pelukan Azzam.

"Apasih peluk-peluk aja!"

Azzam tertawa gemas. "Kan kamu yang jatuh ke saya."

"Ya 'kan sa-saya darah rendah. Makanya jatoh, udah ah mau wudhu!" Ziva berlalu didepan Azzam dengan sengaja ia menabrak bahu Azzam.

Ziva memebalikkan tubuhnya. "Ga sengaja! Maap!"

Azzam terkekeh geli.

Tidak lama Ziva menongolkan kepalanya dari dalam kamar mandi. "Gus ga wudhu?"

"Kamu duluan, kalo bareng bisa batal terus, saya."

Ziva melirik kesana kemari dan mengangguk kaku. "Yaudah, saya wudhu dulu."

Lagi-lagi Azzam gemas dengan kelakuan istrinya itu.

Setelah keduanya wudhu, Azzam dan Ziva pergi ke masjid. Tentu saja banyak pasang mata yang memperhatikannya.

"Gus, nanti kalo ada yang nanya siapa saya. Jawab aja sepupu, ya."

Azzam mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

Ziva menggeleng. "Saya masih malu, aja."

Azzam menghela napasnya dan mengangguk. Sebenarnya Ziva bukan malu karena menjadi istri Azaam, tapi ia malu karena dirinya yang menjadi istri Azzam seorang Gus. Dirinya masih jauh dari kata baik, maka dari itu ia takut dan malu dengan penilaian orang-orang.

***

Sore harinya setelah sholat ashar, Azzam izin pamit karena ada kelas mengajar. Tetapi karena Ziva merasa bosan akhirnya ia ikut bersama Azzam.

"Assalamu'alaikum." Azzam memasuki kelas, diikuti oleh Ziva.

Seluruh santriwati menjawab salam Azzam, namun banyak yang berbisik menanyakan siap perempuan yang dibawa Azzam.

"Sebelumnya, perkenalkan namanya Ziva dia adalah-" Azzam menjeda omongannya sebentar ia melirik Ziva yang menatapnya seolah memberikan kode.

Azzam menghela napas. "Dia sepupu saya."

Setelah Ziva memperkenalkan diri dan duduk di kursi paling belakang, Ziva menopangkan dagunya menatap Azzam yang sedang menjelaskan materi pelajaran.

Sebenarnya Azzam ini lebih dari kata sempurna.

My Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang