Markas Pemimpin Militer

53 20 1
                                    

"Kita sudah sampai" Seru Zen kepada Ranlim.

"Ada masalah Ranlim?" Tanya Zen melihat Ranlim yang kebinguan.

"Kau masih belum menjawab pertanyaanku waktu itu.."

"Aku akan menjelaskannya nanti, ayo masuk dulu" Zen berjalan menuju rumah besar itu.

"Kreek!!" Suara pintu yang nyaring seperti sudah bertahun-tahun tidak diganti.

Ranlim memasuki rumah tua itu, disambut dengan Amel dan 3 orang yang menatapnya secara bersamaan yang membuat Ranlim seperti orang habis terkena masalah serius.

"Raaanlim!, aku tau kau akan bergabung dengan kami!" Seru Amel kegirangan.

"Kalian semua, dia adalah anggota baru grub ini, perkenalkan diri kalian"

"Aku Amel, Seeorang Witch dan ahli dalam mantra dan bisa membaca huruf-huruf kuno"

"Aku nayyara, tidak usah kepo dengan kekuatan ku."

"Aku daffa!, salah satu Anggota terkuat di Grub ini jika kau ingin resmi masuk dalam grub ini, kau harus bertarung dengan ku untuk membuktikan kelayakan mu dalam grub ini!" Ucapnya dengan nada nyaring.

"Tidak perlu, aku sudah melihat kekuatan nya dengan mataku sendiri" Jawaban Zen ke Daffa.

"Bukan begitu Ranlim?" Lanjutnya.

Ranlim hanya diam memperhatikan cewek yang hanya diam membaca buku dengan menggunakan topeng mirip seperti serigala. Sadar akan dia diperhatikan oleh Ranlim, ia pun menutup bukunya, beranjak dari sofa dan pergi tampa sepata katapun.

"Dia naylas.., orangnya tidak banyak bicara, tapi kau mungkin akan akrab dengannya" Ucap Zen memegang bahu Ranlim.

"Aku Zen, Pengelolah Grub dan memberikan misi kepada kau dan anggota lainnya" Lanjut Zen yang memperkenalkan dirinya.

"Aku Ranlim, Ahli dalam pedang." Seru Ranlim juga memperkenalkan kepada anggota yang lain.

"Baiklah, Sudah hampir tengah malam, yang lain silahkan tidur dikamar kalian masing-masing."

"Dan Amel, tolong bawa Ranlim ke kamarnya."

Semua beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar mereka masing-masing meninggalkan Ranlim, Zen dan Amel disana.

"Oi, kau belum menepati janjimu" Ucap Ranlim yang menagih hutang Zen.

"Aku tidak mengetahui secara detail tentang dirimu, tapi aku dapat merasakan energi yang unik dalam dirimu, dan seakan menarikku untuk memilihmu" Jawab Zen apa adanya.

"Kekuatan ku dapat mendeteksi energi yang tidak bisa orang rasakan, itu yang membuatku menjadi istimewa" Lanjutnya.

"Ayo Ranlim, aku akan membawamu ke kamar" Ucap Amel memotong pembicaraan mereka berdua.

Ranlim mengikuti apa kata Amel dan pergi meninggalkan Zen yang tersenyum kecil menatap Ranlim.

"Tuk!!"
"Tuk!"
"Tuk!"

"Apa kau masih mencurigai kami Ranlim?" Tanya Amel sambil menuntun Ranlim.

"Ada yang aneh dalam dirinya" Jawab Ranlim.

"Yah kau benar, Zen memang orang yang misterus, Dia tidak mau menunjukkan kepribadian nya kepada Orang lain" Seru Amel sambil membukakan pintu kamarnya.

"Kreek!!"

"Baiklah ini kamar mu, bagaimana menurutmu?" Saut Amel

"Cukup bagus." Jawab Ranlim santai.

THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang