Harta Tersembunyi

38 12 1
                                    

Nayyara berhasil ketempat Ruangan Perawatan berkat ingatannya yang rute laboratorium ini. Nayyara meletakan Ranlim ke Kasur dan mengambil kotak obat di ruangan itu.

Nayyara mulai membalut luka Ranlim untuk menghentikan pendarahan nya yang tak berhenti. Saat sedang membalut tiba-tiba Nayyara dihentikan Ranlim yang sudah sadar.

"Bawa aku ketempat Naylas.." Ucap Ranlim dengan nada lemas.

"Apa?!, kau mau ingin terbunuh disana?!" Jawab Nayyara yang kesal.

"Ilmuan payah itu memiliki kekuatan yang menghubungkan DNA orang lain ke dirinya..., aku memiliki rencana untuk menghabisinya.." Ucap Ranlim menjelaskan.

"Apa maksudmu?" Tanya Nayyara.

"Waktu dimana luka ku terbuka kembali aku menyerangnya menggunakan pedang ku saat dia lengah, efek yang ditimbulkan lebih ringan dibanding saat luka ku masih tertutup." Jawab Ranlim memberitahu rencananya.

"Jadi rencanamu..."

"Aku sengaja menciptakan pendarahan itu agar darah di tubuhku menjadi berkurang, jadi efek dari kekuatan nya akan melemah di tubuhku." Jawab Ranlim.

"KAU HANYA MEMBUNUH DIRIMU SENDIRI!" Teriak Nayyara yang kesal.

"Tidak Nayyara, dengarkan ak"

"Tidak!"

"Apa kau ingin Naylas terbunuh disana?!"

"AKU TIDAK MAU KEHILANGAN SESEORANG LAGI HANYA UNTUK MELINDUNGI KU!"

Seketika Ruangan menjadi hening.

"Hiks.. Hiks.., Aku mohon, jangan melakukan hal tidak penting hanya untuk orang tidak berguna seperti aku...Ranlim." Ucap Nayyara Sambil menangis.

"Aku hanya makhluk experimen di laboratorium ini..., jadi jangan korbankan dirimu untuk salah satu objek Experimen.." Lanjut Nayyara.

"Aku tidak melakukan ini untuk mu." Saut Ranlim menatap Nayyara.

"Aku hanya melakukan ambisi ku bergabung di grub ini, aku akan menghabisi orang yang seperti Bangsawan atau tingkahnya yang seperti bangsawan." Lanjut Ranlim.

Nayyara hanya terdiam menatap Ranlim sambil meneteskan air matanya yang tidak berhenti.

"Aku tidak peduli kau itu makhluk experimen atau manusia pada umumnya.., kau temanku begitu juga Naylas."

"Aku tidak akan membiarkan Temanku terbunuh ditangan Orang seperti Itu!" Jawab Ranlim menyakinkan Nayyara.

"Jadi, kumohon Nayyara..., bawa aku ke tempat Naylas dan Bajingan itu berada.., aku akan mengakhiri mimpi buruk ini." Lanjut Ranlim.

Nayyara berdiri mengusap air matanya dan menganggukan kepalanya.

"Aku mohon, JANGAN MATI!" Ucap Nayyara dengan nada berat akibat menangis.

Mereka berdua pun pergi menuju tempat Naylas berada. Masih di tempat yang sama, Naylas terlempar kembali di bebatuan.

"Sepertinya kekuatan mu sudah mencapai batasnya yah ci hihi" Saut Kano melihat Naylas yang tak berdaya.

"Tidak ada batas untuk kekuatan ku berhenti..., Kekuatan ini akan terus mengalir ke tubuhku untuk membunuh mu." Ucap Naylas beranjak dari puing-puing reruntuhan.

"Kau sangat percaya pada dia, Sampai kau lupa tentang dirimu yang tak berdaya cahahahah!!" Kano tertawa terbahak bahak melihat kemenangan nya di depan mata.

"Berisik..., apa kau sudah selesai berbicara?" Saut naylas dengan tatapan kosong.

"Aku tipikal orang yang tidak suka...., MENDENGAR OMONG KOSONG ORANG!!!" Naylas Berlari dan kembali menusuk Kano sampai jatuh tersungkur.

THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang