Penebus Kesalahan

19 9 0
                                    

"Mungkin aku keliru.., tapi aku yakin kalau itu adalah pedang Ranlim..!" Saut Abigail Dari belakang.

Nayyara berbalik dan membukukan badannya ke Abigail.

"Maafkan aku..." Ucap nayyara dengan nada pelan.

"Apa maksudmu..?" Tanya Abigail yang panik.

Nayyara, Iky, dan Abigail duduk di Alun-alun, nayyara menceritakan seluruh kronologi dan alasan Ranlim bergabung ke Grub pemberontak. Setelah memberitahu itu semua Wajah Abigail mulai Masam dan Khawatir, Nayyara dan iky hanya bisa terdiam tidak bisa berkata-kata melihat expresi Abigail saat ini.

"Aku mengerti, dia melakukan itu semua untuk menolong orang disekitar nya." Seru Abigail tersenyum.

"Mau bagaimana pun itu keputusan nya, aku tidak bisa melarangnya ataupun menghentikan nya..., mendengar kalau kondisinya sudah mulai membaik aku menjadi lega..!" Lanjut Abigail.

"Aku minta maaf!" Nayyara kembali menundukkan kepalanya pada Abigail.

"Tidak, tidak, Ini bukan kesalahan mu, Ranlim melakukan itu untuk mu.., kau hanya perlu menjaga dirimu dan menjadi kuat, Ranlim pasti akan mengatakan itu kalau dia sudah sadar." Jawab Abigail tersenyum manis.

"Saat pertama aku mengenalnya dia cukup menyeramkan.., dia tidak mudah tersenyum dan tidak banyak berbicara.., saat mendengar cerita mu dia sudah mulai merubah sikapnya menjadi lebih baik. Aku harap aku bisa bertemu lagi dengannya satu hari nanti!" Lanjut Abigail.

"Baiklah aku harus pergi.., Terima kasih sudah menceritakan semuanya tentang Ranlim, semoga kita bertemu lagi." Abigail pamit dan pergi meninggalkan Nayyara dan iky duduk di kursi.

Nayyara dan iky pergi meninggalkan distrik Sholter dan melanjutkan berjalan menuju Markas mereka dengan berjalan kaki.

"Cih!, apa-apaan wanita itu sok mengenal Ranlim Lebih Jauh!" Seru iky mengebungkan pipinya dengan kesal.

"Apa kau cemburu?" Tanya Nayyara sambil tertawa.

"Haa siapa yang cemburu!, aku mengenal Ranlim lebih baik daripada dia tau!" Jawab Iky yang semakin kesal.

"Ranlim dan adiknya sudah tinggal bersamanya cukup lama, wajar saja dia mengenal Ranlim lebih jauh." Ucap Nayyara yang meladeni Iky yang sedang kesal.

"Itu tidak ada hubungannya..!" Iky mengoceh tidak mau kalah membuat nayyara tertawa melihat expresi iky yang lucu saat kesal.

Mereka berdua sampai di Markas dan bertemu dengan Amel di halaman depan.

"Kalian berdua dari mana saja?" Tanya amel yang sedang menyiram tanamannya.

"Aku menemani iky yang sedang membeli makanan Ringan di Distrik" Jawab nayyara menyembunyikan niat yang sebenarnya.

"Eeeee!" Iky ingin menyela ucapan nayyara tapi malah langsung menutup mulut iky.

"Apa yang kalian lakukan?" Amel kebingungan dengan tingkah mereka.

"Ahh, badan ku berkeringat, ayo iky kita mandi bareng!" Nayyara menarik tangan iky masuk ke markas meninggalkan amel yang kebingungan.

"Eeee tunggu!, kenapa kau berbohong dan malah menargetkan ku?" Tanya iky bingung.

"Ssstt!, jangan bilang pada siapapun kalau aku ke distrik ingin memperbaiki pedang Ranlim, kau mengerti?!" Jawab nayyara berbisik memperingati iky.

"Emang ada apa?" Iky semakin binggung.

"Ahh makanan Aida mulai dingin, lebih baik kau menyusul Aida sana!" Nayyara pergi ke kamar meninggalkan iky.

THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang