Yoo Jung terbangun dengan pusing yang masih betah menghinggapi kepala kecilnya itu. Suasana kamar itu masih gelap, matanya menjelajahi sekitar ruangan. Hanya satu pemandangan yang membuatnya tertegun saat itu, disisi kanan kasur itu, terdapat sesosok namja yang sangat Yoo Jung sayang.
"Oppa, irona-yo" ucap yeoja itu pelan sambil menggoyang-goyangkan tubuh namja yang tertidur sambil menggenggam jemarinya
"Arasseo" dengan ogah-ogahan Ravi membuka pelan kelopak matanya, memperhatikan wajah dongseng kesayangannya itu
"Aku baik-baik saja" sepertinya Yoo Jung tau apa yang ada dibenak oppa nya itu
Ravi meletakkan telapak tangan Yoo Jung di pipi sebelah kanannya. Ia memejamkan mata untuk merasakan kehangatan dari tangan mungil dongseng nya itu. Setelah puas, tak lupa dia memeriksa temperatur badan yeoja itu.
"Yak ! Gwenchana-yo" karena kesal diperlakukan seperti itu, Yoo Jung menjitak kepala Ravi
"Aw ! Dasar, dongseng kurang ajar ! Apa yang akan kau lakukan kalau kepalaku yang berharga ini terluka?" Ravi dengan gemas dan sedikit rasa dendam mencubit kecil hidung mancung Yoo Jung
"Cih, kepala begok gitu kok bangga banget"
"Hey .. Hey .. Hey, jangan meremehkan rapper yang satu ini, dengan kepala ini aku sudah berhasil membuat beberapa lagu"
"Ck, dwaesso!" Yoo Jung tak kuat melihat wajah bangga yang terpampang jelas di muka oppanya itu, dia memalingkan wajah
"Yoo Jung-ah, Ravi-ya, ayo sarapan ! Jangan membuatku menyeret kalian keluar dari situ" Njumma memperingatkan mereka
Mereka saling menatap satu sama lain, lalu seditik kemudian kakak beradik itu langsung melompat dari kasur kemudian berlari dengan cepat menuju meja makan.
"Yeay, aku menang !" seru Ravi bak pemenang lari maraton
"Itu juga karena kebetulan kepalaku lagi pusing saja" Yoo Jung mencoba beralasan
"Apa perlu aku ambilkan obat?" celetuk Ken, yeoja itu hanya membalas dengan memalingkan wajahnya
"Aigoo, jangan berantem dipagi-pagi buta seperti ini" Njumma mencoba menghentikan mereka
"Ey, matahari sudah berada jauh dipermukaan air. Ini sudah siang" Hyuk membetulkan perkataan N
"Sudahlah, cepat makan ! Kalian kebiasaan menentang pembicaraan leader keren ini" seketika semua berpura-pura muntah setelah mendengar perkataan N
Semuanya kembali normal, mungkin kejadian semalam masih jelas teringat. Semuanya berusaha berakting tidak terjadi apa-apa. Hanya saja, Yoo Jung belum bisa memaafkan Ken.
~ ~ ~
Yoo Jung pov
Sudah seminggu sejak kejadian semalam, namun suasana di dorm malah semakin mencekam (?) Semuanya berawal dari ketika Ken oppa mengganggu aktivitas ku.
"Yoo Jung-ah, ini aku belikan cokelat kesukaanmu" dia berjalan mendekatiku dengan menenteng tas plastik. Sayangnya aku terlalu malas menanggapinya, jadi dengan cepat aku beranjak lalu menuju kamarku
Dia nggak berhenti sampai disitu, kepalaku terasa akan pecah jika lama lama berantem dengannya. Kelakuannya antara lain seperti berikut :
1. Pagi itu aku baru saja hendak menuju kamar mandi, sebelum kakiku menginjak sebuah surat dengan bunga.
2. Setiap pagi dia menyapaku, walaupun aku akan mengacuhkannya 10000 kali
3. Entah bagaimana bisa ketika aku menaiki bus menuju sekolah aku, aku melihat sepanduk VIXX lebih tepatnya hanya Ken oppa dengan tulisan 'Semuanya akan baik-baik saja jika kau berani mengakui kesalahanmu'
KAMU SEDANG MEMBACA
VIXX
Teen FictionDisini kumpulan ff VIXX. Saya akan membuat kalian menjadi lead femalenya. Karena saya sendiri tidak rela bias dipasangkan dengan cewek lain T_T Update setiap Rabu