Matahari bersinar cerah, kicauan burung terdengar indah, hilir angin membuat sejuk, sinarnya menembus ke celah jendela kamarku, membuat ku terbangun dari tidurku.
Aku menerjapkan mata, mengumpulkan nyawa untuk bangkit dari ranjang yang empuk ini.nurani ku berkata aku harus bangkit untuk bisa membuat hal yang baru lagi, seraya mengucapkan sumpah serapah, agar Kata 'bangga' itu ku dengar dari lisan orang tua ku. Aku pun bangkit dari kasur, bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
ku rasa setan-setan di samping ku pada kecewa.Selesai bersiap-siap,dan merasa diri ini sudah tamvan, aku memutuskan menuruni tangga, tuk menemui sang Ibunda tercinta.
Andra dan Hana ternyata sudah terlebih dahulu di meja makan,aku pun menghampiri mereka,dan ikut duduk di meja makan sembari mengambil piring dan menyedok makanan yang hendak ku santap.
Ibu menepis tangan ku yang sedang menyedok sepotong ayam goreng dengan wajah tak senang." Itu untuk adek mu Hana," ucapnya singkat.
Aku memutarkan bola malas,mendengus kesal"Huh,kalau nggak Andra,Hana yang di prioritasin " ucapku ku menggerutu
"Lagi pula lu anak sastra kan?
gw dengar-dengar dari teman-teman lu,lu bagus dalam berpuisi? Jadi nggak baik banyak makan gorengan kek gini,ntar suara lu serak." ucap Andra menyambung pembicaraanAku termenung sejenak,malas menanggapi. dan melanjutkan mengunyah sarapan ku, 'yang di katakan bang Andra benar juga' batinku.
Setelah selesai menyantap makanan,aku pun beranjak dari tempat duduk ku, menghampiri mama untuk berpamitan di ikuti Andra dan Hanna.
aku mengulurkan tangan ku,di ikuti oleh Hanna dan Andra,mama menerima uluran tangan Hanna dan Andra namun tidak dengan ku."ma,kami pergi dulu ya!-assalamualaikum" ucap Hanna melambaikan tangannya, dan memberikan senyuman manisnya ke mama.
Andra dan Hanna menaiki mobil yang di belikan mama untuk mereka,aku memilih untuk menaiki go job yang telah ku pesan menuju sekolah,karena aku tahu bahwa mereka tidak mau satu mobil Dengan ku karena merasa malu dengan penampilan ku, walaupun mereka tak pernah mengutarakan hal itu.
...Sesampainya di sekolah ~
...
Aku memasuki gedung sekolah,namun langkah lu terhenti, ketika melihat geng caceman ( cantik, centil,manis).
tepat di hadapan ku, yang di pimpin oleh Saraya Armonia yang kerap di sapa Raya, gadis cantik, berambut pirang, bola mata kecoklatan, hidung mancung, serta senyum Pipit, yang membuatnya sangat cantik saat tersenyum.
tak heran kecantikan nya menjadikan ia wanita famous di sekolah ku--selain cantik ia adalah anak dari donatur terbesar di sekolah ku,tak heran ia menjadi incaran para jantan di sekolah.
Ia juga terkenal gemar membully siswa baru atau pun siswa cupu seperti ku. menjadi sasaran empuk bagi nya.Dengan ragu,aku memberanikan diri untuk melewati geng Raya, karena tak ada jalan lain untuk menuju kelas selain melewati lorong itu.
aku melangkah cepat melewati raga geng itu, Raya yang melihat ku itu pun segera mengulurkan kakinya.Dubrak!
membuat ku tersandung, tubuh dan ku kenakan pun tersungkur ke lantai, aku pun mulai meraba lantai untuk mencari kacamata ku dengan keadaan buram.
Raya yang melihat hal itu menyunggingkan senyum nya, lalu tertawa terbahak-bahak di ikuti geng nya.
"Sshh ... " aku mendesis kesakitan.
seluruh siswa yang menyaksikan hal itu hanya menatap miris ke arah ku tak sedikit pula yang menertawakan ku juga seperti raya dan geng nya.
saat aku sedang sibuk meraba lantai untuk mencari kacamata ku,ada seorang laki-laki yang menghampiri ku, meraih kacamataku yang terselip di bawah kursi memberikan nya untuk ku, aku mendongakkan pandangan ku ke arah nya, mengambil kacamata ku yang ada di genggaman nya dan memakainya.
Ia mengulurkan tangannya untuk membantuku. aku tersenyum tipis,dan menerima bantuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Usai
Teen Fictionsetiap kisah yg kita jalani di setiap jalan akan ada cerita,yang suatu saat akan menjadi kenangan yang manis maupun pahit. " kehidupan itu ibarat kan bianglala yang selalu berputar meskipun lambat". Semua yang kita jalani memang berat namun tuhan m...