Bab 6 : apa yang dia cari?

22 13 7
                                    

     mengeluh hanya dapat membuat mu tertekan, namun  dengan bersyukur akan membawa mu ke ribuan jalan kemudahan.
   
               ~usai 🌿

.
.
 
  Pulang dari sekolah aku memutuskan berpamitan untuk pulang lebih awal pada zea,dengan alasan acara keluarga,padahal mah kalau ada acara keluarga aku tak pernah hadir,percuma hadir namun tak di anggap sebagai anggota.

Aku memutuskan untuk mampir ke salepa menggunakan angkutan umum untuk membeli stok alat lukis ku yang sudah habis.

  Akan tetapi, saat aku memasuki gedung salepa yang tak hanya menjual alat lukis,namun menjual beragam jenis alat tulis dan buku bacaan  langkahku menuju ke lorong novel,mata ku membulat sempurna saat melihat salah satu buku dari penulis favorit ku terpampang jelas di rak buku 'janji~ Tere Liye ' aku pun tanpa ragu meraih buku itu, ketika tanganku memegang buku yang ku inginkan, ada tangan wanita yang ingin meraih buku itu.

  "Heh itu punya gue!" Teriaknya sembari menjijit

Pandanganku pun sontak menoleh ke sumber suara itu, yang ternyata lagi dan lagi itu ada sih anak baru yaitu Feli,dunia ini sempit banget ya ketemu nih cewek terus hari ini

"Lo?! Kenapa sih kita ketemu terus apa jangan-jangan Lo ngikutin gw ya?" Tanyaku menggerutu kesal.

"Heh! lo jangan kepedean deh jadi manusia ogah banget ngikutin Lo, sekarang gue nggak peduli pokoknya gw mau novel itu!" Celoteh nya

" Hello? hak lo apa nyuruh-nyuruh gw? Mak gw lu?lagian selagi gw punya duit gw punya hak dong untuk beli nih buku."

"ck,ngalah dong sama cewek. lagipula sebelum lo ngambil tuh buku, gue udah duluan di sini buat ngeraih nya, kalau gitu effort gue percuma dong."

"Makanya, jangan pendek dasar botol Yakult, nih bukunya!"  ujarku sembari memberikan novel itu kepada Feli.
Lagi pula tujuan utama ku ke sini bukan untuk membeli novel tapi membeli alat lukis.

"Heh sembarangan lo manggil anak orang botol Yakult,lo tuh tiang listrik ketinggian!" Jawabnya jutek.

Aku tak mengindahkan jawaban nya, lantas pergi meninggalkannya.

Saat aku sudah menemukan alat tulis yang ku cari,aku segera menuju kasir, untuk membayar, karena aku ingin pergi ke suatu tempat yang tak ada di ketahui  banyak orang selain aku.

Sesampainya di kasir aku segera meletakkan cat akrilik di meja kasir

" Jadi totalnya berapa ya kak?" tanya ku pada mba kasir.

"90 Ribu mas,"

"Ini ya kak, ambil aja kembaliannya"

"Terimakasih, selamat datang kembali, "

Setelah membeli cat akrilik itu pun aku bergegas menaiki gojob yang telah ku pesan untuk pergi ke suatu tempat,aku berhenti di gang patah hati,yang di mana ada hutan tepat di depannya.
Tanpa berfikir panjang aku pun memasuki hutan tersebut.
mungkin sebagian orang bertanya kenapa aku tak takut untuk memasuki hutan ini sendirian tanpa ada yang menemani? Ya,karena prinsip ku jika kita percaya Allah maka,kita akan selalu dalan lindungannya lagi pula, selama 10 tahun semenjak kejadian itu.aku belum pernah mengalami hal mistis di hutan ini.

Namun ntah mengapa saat aku melangkah lebih dalam ke hutan itu,aku mendengar langkah kaki seperti ada yang mengikuti,hal ini tak pernah ku alami,namun aku tetap berfikir positif dan berdoa kepada sang kuasa, mungkin itu hanya hewan yang sedang berkeliaran di hutan ini.

Hingga sampai lah di tengah hutan, tempat ku menyendiri,dengan tempat indah yang menghiasi, terlihat begitu asri ,namun mau berharap apa? ini hanyalah sebuah fiksi.
Terdapat sungai yang jernih,dengan pemandangan langit indah, serta rumah pohon di samping sungai,aku mengeluarkan alat lukis ku dari tas yang ku bawa, ku goresan kuas ku ke kanvas lalu mulai melukis sebuah pemandangan yang luar biasa ini.

Usai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang