"Hub, gimana masakan aku enak ga?" Ucap Hafidzah
"Ee-mm.. Enak ko kata siapa ga enak?" Ucap Fatih
"Kata kamu gitu" Ucap Hafidzah
"Oh, kalau kata aku berarti masakan kamu beneran ga enak" Ucap Fatih
Raut wajah Hafidzah kini berubah menjadi cemberut "Ya udah besok dan seterusnya masak sendiri. Ga usah manja hub"
"Lah siapa yang manja? Orang tadi aku mau bantuin kamu masak, kamunya yang ga ngebolehin aku" memang benar ucapan Fatih, dari tadi Fatih sendiri yang bilang kalau mau bantuin masak
"Ihh aah Hubby mah nyebelin sekarang eee-eeh" rengek Hafidzah
"Hehe.... Engga-engga becanda zau... Masakan kamu enak ko" Ucap Fatih
"Beneran? Nilai coba. Mulai dari rasanya, bumbunya yang kurang apa, cara memasak yang benar gimana?. Jawab atuh hub" Ucap Hafidzah
"Nilai dalam mencintai sudah lebih dari beribu-ribu%, rasaku ke kamu takkan pernah berubah, bagiku kamu tidak ada kurangnya, caranya agar silaturahmi tetap terjaga adalah saling mengerti satu sama lain" Fatih menatap wajah Hafidzah
Hafidzah tersenyum "Aaa hub, bukannya aku ga mau salting ya. Tapi ini soal masakan bukan aku TAU"
"Engga, emang engga tau tapi tempe" Fatih ngejailin Hafidzah
"Ya udah kalo gitu" Ucap Hafidzah sambil mengambek
"Hhmm.... Iya-iya engga-engga zau... Aku cuma bercanda ko. Jangan gitu dong zau!. Ihh ngambek ya? Zaujati maafin Hubby ya! Hubby tau ko kamu nanyanya serius, tapi malah Hubby jawab yang nggak-nggak" Ucap Fatih
"Oh" Ucap Hafidzah
Mereka pun makan. 4 menit kemudian mereka selesai makan, tapi sepertinya Hafidzah masih ngambek sama Fatih. Yapp sebenarnya sifatnya Hafidzah itu dia suka ngejailin tapi ga suka kalau dijailin. Bingung kan jadinya
"Zau dah adzan yuk sholat" Ucap Fatih
"Ya" Ucap Hafidzah
Mereka pun sholat Maghrib. Setelah sholat Maghrib langsung setoran hafalan dan muroja'ah. Setelah itu sudah adzan isya, dilanjutkan sholat isya. Waktu menunjukkan pukul 21:15, mereka sudah selesai beres-beres rumah
"Zau ayok tidur gih udah malem" Ucap Fatih
"Ya" Ucap Hafidzah dengan singkat
"Eemm.. yakin mau diem-diem an? Ga mau bicara gitu?" Ucap Fatih
"Ga" Ucap Hafidzah
"Dih... Bohong banget. Ga boleh bohong. Emang lantai lebih menarik ya dari pada aku suamimu???" Ucap Fatih sambil cemberut. Ia terkekeh diakhir ucapannya sendiri
"Ih engga hub!!" Ucap Hafidzah
"Ya udah kalau emang lantainya lebih menarik" Ucap Fatih
"Engga hub..... Ya Allah ya Karim" Ucap Hafidzah sambil berteriak
"Heh! Astaghfirullah ga boleh teriak zau!" Ucap Fatih
"Ih mangkanya ga usah gitu juga hub! Kan kamu dulu yang mulai" Ucap Hafidzah
"Iya-iya maafin aku. Mau maafin ga?" Ucap Fatih
"Iyaaaaaa aku mau kok mas.. sayangku cintaku" Ucap Hafidzah
Fatih tersenyum "beneran gak aku dipanggil sayangku cintaku sama Hafidzah? Ya Allah gak baik buat jantungku yang berdetak terlalu kencang. Siapapun tolong bawa saya ke RS agar saya mendapatkan perawatan jantung" batin Fatih dengan senyumannya yang masih ia tunjukkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (Segera Terbit)
SpiritualAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...
