٣

2.7K 65 0
                                        

"ya,kita izin pulang Assalamu'alaikum" Ucap Hafizah, Hafidz, Amry, dan Humaira

"Wa'alaikumsalam" Ucap ortu mereka semua dengan kompak

Ketika Hafizah dan Amry sudah sampai di rumah dan ia bersiap-siap untuk tidur

"Gus,udah mau tidur?" Ucap Hafizah

"Belum sayang" Ucap Amry

Hafidzah melirik Amry dengan tajam "Jangan panggil gitu"

"Di panggil gitu aja udah sedikit salting. Mau aja sih dia nikah atas dasar perjodohan, lagian aku juga gak suka sama dia. Umi sama Abi ku aja yang ngejodohin" batin Amry dengan tersenyum sinis

"Kenapa kan kita juga udah sah!!" Ucap Amry

"Aku tau kalau itu,udah besok lagi" Ucap Hafizah

Mereka pun tertidur dengan pulas karena kemarin mereka sangat lelah. Sinar pun mulai terbit namun Hafizah belum bangun dari tidurnya yang pulas itu

"Ning,ayo bangun! Udah pagi!!" Ucap Amry sambil mencoba untuk membangunkannya

"Eh iya Gus, Afwan" Ucap Hafizah

Seperti biasa, mereka langsung mandi lalu makan. Ditengah makannya yang lahap itu Amry pun menghentikan kenikmatan dari makanan itu dengan bertanya dan bercerita kepada Hafizah

"Ning, ana inggin bicara sama anti!!. Tapi anti jangan merasa tersinggung atau sakit hati dengan omongan ana" Ucap Amry

"Iya Gus, mau berbicara apa Gus?" Ucap Hafizah

"Sebenarnya ana menikahi anti itu karena sebuah perjodohan,ana sebenarnya tidak menyukai anti sama sekali" Amry menghembuskan nafas

"Ana tau kalau Gus itu bakal seperti itu!!" Ucap Hafizah dengan nada kesal

Hafidzah mengusap wajahnya "ngapain sih aku kok cemburu ya? Aku juga sama kek Amry, sama-sama gak suka" batin Hafidzah

"Na'am,sekali lagi ana minta Afwan ya" Ucap Amry

"Aku mau tanya Gus. Orang yang Gus sukai sekarang siapa?" Ucap Hafizah dengan keponya ia

"Ana sekarang menyukai dia yang bernama Seril" Ucap Amry

"Hah? Mengapa Gus tidak menikahi dia saja? Kenapa Gus menikahi ana?" Ucap Hafizah sembari kaget

"Memang kamu tau siapa Seril? Kamu tau dari mana? Dan aku tidak menikahi Seril karena ana disuruh sama Umi-Abi menikahi anti" Ucap Amry

"Seril, dia itu teman MA ku dulu Gus" Ucap Hafizah

"Oh aku kira siapa kamu. Kamu tau kan Seril yang saya maksud itu kayak gimana?" Ucap Amry

"Na'am" Ucap Hafizah dengan polosnya,saking ia sudah tidak bisa melawan rasa cemburunya

"Apa sih Hafidzah, sadar oii kamu kan gak suka sama Amry. Terus kenapa aku cemburu ya? Dia aja gak suka sama aku, cih kalau gitu ngapain nikah ya? Buang-buang uang aja" batin Hafidzah dengan sangat kesal

Setelah selesai makan,mereka langsung membereskan pekerjaan rumah lainnya. Akhirnya mereka selesai pada sore hari karena pekerjaan rumah mereka memang banyak (karena kan baru nikah jadi wajar lah ya)

"Gus ana mau tanya tentang Seril" Ucap Hafizah

"Iya kenapa?" Ucap Amry

"Emang udah berapa lama Gus menyukainya?" Ucap Hafizah

"Hampir 10 tahun" Ucap Amry

"Ehm pantesan aja Gus Amry gitu" Ucap Hafizah dalam hati

"Kenapa terdiam? Ga suka?" Ucap Amry

"Engga Gus aku malah inggin mengucap semoga kalian bisa bersatu secepatnya ya tanpa ada gangguan wanita lain termasuk aku" Ucap Hafizah sambil memasang wajah cemburu

"Amiinnn... Udah ayo tidur udah malem" Ucap Amry

"Bisa-bisa ya langsung di Aminin, aku kira dia bakal bilang 'kenapa kamu bilang kek gitu? Gak boleh bilang kek gitu ya Ning' dugaan yang salah" batin Hafidzah

Matahari pun mulai terbit

"Gus aku izin ya mau keluar rumah" Ucap Hafizah

"Mau kemana kamu?" Ucap Amry

"Ana mau main ke rumah temanku" Ucap Hafizah

"Siapa hiya?" Ucap Amry

"Teman ana" Ucap Hafizah

"Ana tau tapi hiya siapa? Laki-laki atau perempuan?"

"Perempuan lah yakali laki-laki,ga cemburu anta? Oh iya kan anta tidak menyukai ana jadi ya ga cemburu" Ucap Hafizah dengan sedikit menyindir Amry

"Udah tau kalau aku gak suka, terus kenapa bilang gitu. Sabar am, bentar lagi dirimu sendiri yang akan mengajukan perceraian" batin Amry

Amry pun hanya bisa terdiam. Lalu Hafizah melangkahkan kaki,ia pun tidak menyalimi Amry tapi hanya mengucap salam saja. Setelah sampai di rumah temannya,oh jadi yang dimaksud Hafizah tadi itu mau kerumah Seril teman MA nya dia

"Assalamu'alaikum" Salam dari Hafizah yang sangat kencang dan mengetuk pintu

"Wa'alaikumsalam" Ucap Seril sambil memeluk Hafizah karena ia sudah cukup kangen dengannya

"Udah-udah aku mau bicara sesuatu sama kamu Seril!" Ucap Hafizah

"Eh iya-iya serius banget emang mau bicara apa kamu? Yuk masuk dulu,bentar aku bikinin cemilan dulu" Ucap Seril

"Tidak usah repot-repot,ana cuma mau nggomong sebentar aja kok" Ucap Hafizah

"Oh, bicara apa zah?" Ucap Seril

"Eeekmm,jadi gini ser....." Ucap Hafizah

Hafizah menceritakan yang tadi diceritakan oleh Amry

"Ooo jadi gitu,eh maaf ya zah aku jadi merasa bersalah sama kamu!" Ucap Seril

"Enggak,engak kamu sama sekali tidak bersalah justru aku yang bersalah" Ucap Hafizah

"Tapi kamu yang lebih merasa zah" Ucap Seril

"Hmm,okey-okey aku mau tanya ke kamu. Kamu ada niatan tidak menikah dengan Amry?" Ucap Hafizah

"Ada sih,aku juga mengharap dia dari 10 tahun yang lalu. Aku tau Amry itu sudah menjadi suamimu tapi mengapa hati dan pikiranku masih menyebut namaku?" Ucap Seril

"Owh, ya udah makasih aku izin pulang dulu ya Assalamu'alaikum Ser" Ucap Hafizah

"Wa'alaikumsalam zah" Ucap Seril

Hafizah pun pulang dengan rasa kecewa dan tentunya ia selalu cemburu sampai-sampai diperjalanan masih ia pikirkan hal itu

🗣️ Syukron Katsir yang baca lanjut di part selanjutnya ya📝 janggan lupa like and follow 📍

Seorang Gus Dan Ning (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang