"Udah ayo bangun hub!"
"Oh"
"Nanti langsung makan ya, udah aku siapin"
"Oh"
Hafidzah yang sudah mulai geram dengan ucapan Fatih. Hanya ah oh ah oh saja "Jawab makasih zaujatiku gitu lho!"
"Iya-iya zau. Tadi kamu ga sadar zau?"
"Ga sadar apa?"
"Hehe... Pas kamu bangunin aku tadi, sebenarnya aku udah bangun duluan terus balik tidur-tiduran"
"Waduh berarti hubby tau kalau aku sempat mencium dia?" Batih Hafidzah. Rasa malu Hafidzah kini mulai tumbuh
"Berarti kamu dengar semua apa yang aku bicarakan?" Hafidzah ragu untuk menyatakan hal ini
"Iya! Kenapa hm?"
"Aaaa aku malu hub. Kenapa sebelum-sebelumnya kamu ga bilang ke aku?"
Fatih terkekeh "Ya, ga papa. Ya udah ayok cepet ntar kyai nunguin lama lagi!"
"Asyyiapp" Hafidzah bersemangat dan mengancungkan jari jempol
Mereka pun berangkat ke pondok milik kyainya Fatih. Nama pondoknya adalah ponpes Al-Lail. Sesampainya di ndalem
"Assalamualaikum" Salam Fatih dan Hafidzah
"Wa'alaikumussalam"
"Tafadholu bil julus" Ucap Bu yai
"Na'am" Jawab Hafidzah dan Fatih
Fatih melihat kearah kyai dengan kebingungan "Afwan kyai, kyai ada apa menyuruh ana kesini?"
"Jadi gini Lee. Kyai sama Bu yai ini kan udah harus ada yang mengantikan. Semua santri dan santriwati setuju kalau yang mengantikan kyai dan Bu yai sebagai penerus ponpes ini adalah alumni terpanjang, pemilihannya dengan cara polling" Ucap kyai
"Laa anta saja yang akan masuk ke polling, tapi ada 2 calon penganti ponpes. Yang bernama Rifad dan Jaliz. Kamu masih ingat sama mereka tih?" Ucap Bu yai
Bagaimana Fatih bisa melupakan mereka, orang setiap hari chatan "Na'am bu yai, ana masih ingat. Dan apakah calonnya cuma 3 saja?" Ucap Fatih
"Na'am tih, karena ketiga calon dia yang sudah mondok cukup lama dan dapat dipercaya. Terutama kamu tih Fatih" Ucap yai
"Amiin"
"Nanti siapkan fisi dan misi mu untuk melanjutkan ponpes ini ya. Oh ya kalau kamu menginap di pondok ini sementara waktu ga papa tih? Hanya untuk pemilihan calon aja, kalau kamu kepilih terserah kamu mau pulang atau tidak" Ucap kyai
"Ana tidak tau kyai kalau itu, semua itu semua saya serahkan pada Zaujati ana" Fatih melihat Hafidzah yang dari tadi terdiam
Hafidzah mengangguk "Ana setuju kyai-bu nyai kalau memang harus menginap di pondok"
"Alhamdulillah" Ucap kyai dan Bu nyai
"Ya sudah kamu bawa barang-barang kamu ke pondok. Nanti tidur di ndalem ya!" Ucap Bu nyai
"Na'am bu nyai" Ucap Fatih dan Hafidzah
Setelah membawa barang ke pondok dan memberskannya...
"Afwan Gus Fatih, ana disuruh memberi informasi bahwa nanti anta ikut kyai ke aula sehabis sholat isya" seorang santri kemari untuk memberi informasi kepada Fatih
"Na'am" Ucap Fatih
"Zau nanti kamu ikut ke aula ya"
"Okeh hub. Oh ya hub, tadi pas ditanya kyai kamu bisa nginep disini sementara waktu itu... Kenapa kamu tanya ke aku? Seharusnya kamu yang menjawab, bukan tanya jawaban ke aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (Segera Terbit)
SpiritualAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...
