Selamat bergabungFlashback on
Semua orang bersorak kala Reta berhasil mencapai garis finish terlebih dulu. Tak ada senyuman sedikit pun yang tercipta. Ia segera turun dari sport hitam kesayangannya.
Karena banyak dari manusia yang berada disana mulai mengerubungi.
Dibukanya lah helm full face yang sedari tadi terpasang.Puluhan pasang mata menatap Reta dengan pandangan kagum. Banyak dari mereka tak menyangka yang memenangkan balapan ini adalah seorang gadis? Yang benar saja. Bahkan ketua Snakel sang juara berturut-turut dikalahkan, walau hanya berkisar jarak 6 detik.
Reta menaiki panggung kecil yang tersedia. Juara pertama hingga ketiga diberi penghargaan berupa hadiah .
"Ini, dan selamat." Reta menerima hadiah yang diberikan. Tangannya terulur bersalaman pada orang yang mengadakan acara. Btw balapan ini bukan balapan liar yaa, jadii aman. Bahkan di tempat ini ada banyak polisi yang bertugas menjaga keamanan. Senakal-nakalnya ia tidak akan pernah menjadi kriminal apalagi sampai berurusan dengan hukum. Big no, kenakalannya itu masih kategori remaja pada umumnya.
Ia berjalan menuruni panggung. Banyak remaja yang mengucapkan selamat entah itu perempuan atau laki-laki. Ia hanya menganggukkan kepala tanpa repot-repot menjawab atau tersenyum.
Tangannya terulur melempar sesuatu digenggamannya. Seorang laki-laki tanpa dikenal mengernyitkan keningnya bingung, setelah menangkap yang dilempar gadis tak jauh darinya.
"Ambil." Satu kata yang keluar dari bibir gadis bermata biru safir membuat sekitarnya hening. Suasana mendadak berubah mencekam setelah gadis itu berbicara tanpa ekspresi.
"Ha? Ambil, buat gw?" Ohh ayolah kenapa dia jadi lemot.
"Hm"
Reta hanya berdehem lalu melenggang pergi meninggalkan kerumunan. Setelah kepergiannya suasana berubah menjadi ramai. Banyak dari mereka yang agaknya kecewa kenapa tidak dirinya saja yang dikasih motor secara cuma-cuma. Hoki dah.
Saat akan memasangkan helm, kegiatannya terhenti karena ada segerombolan laki-laki yang datang mendekatinya. Reta hanya memasang wajah datar seperti biasa. Dirinya sangat mengenali siapa lima sosok didepannya ini. Lain dan tak bukan anggota inti geng Snakel.
Jaket abu-abu dengan lambang perpaduan antara ular dan elang. Ada yang paling mencolok selain itu, yaitu gambar sayap elang dibagian lengan kanan dan dibawahnya terdapat tulisan 'leader' ya siapa lagi kalau bukan Elvan Putra dari bapak Giotama terhormat.
"Kiw kiw neng cantik". Galuh menarik bibirnya membentuk senyuman termanis menurutnya. Melihat kecantikan bak putri raja itu membuat wajahnya memerah menahan salting. Kenapa melihat Reta berpakaian serba hitam gini membuat kecantikan paripurnanya bertambah berkali-kali lipat. Ini sebenarnya manusia apa bidadari sih.
Ini pertama kalinya mereka bertemu dengan gadis bernama Retalyn diluar sekolah. Tentunya bukan bagi Regan yang setiap hari bertemu.
Mereka sedikit terkejut tadi setelah mengetahui yang memenangkan balapan ini adalah adik kelasnya. Mereka berpikir Reta hanya bisa menguasai ilmu bela diri seperti kebanyakan perempuan lainnya. Dan pemikiran itu sepertinya harus dibuang jauh-jauh supaya tak lagi berpikiran sempit. Nyatanya adik kelas mereka ini berbeda, dengan ciri khas yang mengitari.
"Selamat". El mengulur tangannya dan diterima baik oleh gadis didepannya.
"Ya". Kata singkat terucap dari bibir mungil itu rupanya mampu membuat kembaran dari Alfino tersenyum tipis. Saking tipisnya bahkan tak ada seorang pun yang menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Twins -Aku Reta
Teen FictionTentang Reta si biang masalah juga biangnya luka. Reta yang selalu menjadi bayangan kakak kembarnya. Dan Reta yang mencari sumber kebahagiaannya sendiri. "gw benci lo Rena, tapi kenapa gw nggk bisa hilangin rasa sayang itu ke lo?" "Sorry Ra, tapi...