Jangan Asal Berjanji

1K 11 0
                                    

Jangan terlalu sering membuat janji dengan teman cewemu, apalagi janji itu sulit untuk kamu tepati. Contohnya aku. Mempunyai teman cewe yg menjadi media curhat memanglah menyenangkan. Sharing ceritapun juga enak karena bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda. Sampai akhirnya curhat yg ini berakhir berbeda, perkenalkan namaku Yuda, anak kuliah semester 3 dan aku punya teman cewe adik kelasku semester 1 kuliah juga. Kita dari SMA yg sama tapi akhirnya beda kampus karena jurusan yg diambil pun ga sama dimana aku Teknik, dan dia Psikologi.

Singkat ceritanya kita kadang saling share pengalaman dan cerita, sampai suatu hari aku bermimpi dimana di mimpi itu aku bukan diriku. Aku memakai gaun pesta berwarna hitam, rambutku pun cukup lumayan panjang sampai bahu ke bawah, dan di mimpi itu aku seperti ada di sebuah pesta, kemudian aku lupa apa yg terjadi dan bangun dari tidurku.

Hal ini pun aku ceritakan ke dia dan tanyakan ke dia apa maksud dari mimpiku karena secara dia kan anak psikologi. Kemudian dia menjawab 'Mungkin itu sisi feminim dari dirimu yg sedang tertidur dan mencoba keluar, haha'. Jawabnya. Kemudian akupun iseng menjawab 'Wah, kalo emang iya sisi feminim ku lebih cantik dari kamu loo haha' dan dia pun menjawab dengan menantang balik 'Berani buktiin? Dan jelas jawabanku adalah tidak dan itu cuma bercanda dan akhirnya kita membahas topik berbeda.

Dua hari setelah itu, kagetnya aku, dia mengirim foto wajahku yg sudah di edit dan ditempelnya di foto dirinya yg memakai seragam sma sehingga mukaku menggantikan mukanya tersebut. Dia pun bilang 'Nih penampakan kamu kalo jadi cewe.. Seksi banget haha'. Aku pun kaget dan menjawab 'Wih, gila.. Benarkan aku lebih cantik hahaha'. 'Yaudah kalo kita gitu next time kalo ketemuan aku kasih pinjam pakaian sma ku buat nanti kakak pakai'.

Katanya. 'Oke kalo suatu saat kita ketemu' jawabku. Kemudian setelah dari pembahasan itu, dia pun ingin meminta bantuan dariku 'Eh kak Yuda aku minta film dong yg ada di flashdisk mu. Kamu ada banyak kan? 'Iya ada beberapa yg baru juga.' Jawabku. 'Yaudah besok ke rumah ya sekalian bawain filmnya. 'Katanya dan akupun mengiyakan hal tersebut.

Aku akan hanya pergi ke rumahnya ketika tidak ada seorang pun di rumahnya kecuali dirinya saja. Dan ketika aku berangkat dengan motor, benar saja ternyata cuaca sedang tidak bagus. Mendadak hujan deras dan aku berteduh di salah satu yg memang sudah dekat dengan rumahnya. Aku pun berpikir apa aku terobos saja hujannya saat sudah sedikit reda, atau pakai jas hujan. Akupun berpikir option yg pertama saja, karena sudah dekat.

Ketika sudah sedikit reda, aku pun langsung naik motor dan berangkat lagi, tapi tak selang beberapa detik, hujan kembali deras dan basahlah pakaianku sampai didepan rumahnya aku pun menggedor pagarnya untuk minta dibuka pintu. 'Ya ampun kak sampai basah gitu. Nih keset lap kakinya. Bentar aku ambilin handuk dulu.' Dia pun masuk ke dalam untuk ambil handuk dan aku pun mengambilnya untuk lap muka dan badanku. Pakaianku benar-benar basah kuyup.

'Duh itu bajunya basah gitu, ganti dululah.' Katanya. 'Gausah gapapa.' Kataku. 'Enak aja, nanti kalo duduk di kursi bisa ngecap itu basahnya' Katanya. 'Ya iya sih, cuma ganti, pakai apa, orang aku cuma bawa yg aku pakai aja juga' Kataku. 'Aku pinjemin pakaianku gimana? Haha' Katanya. 'Enggak!!' Kataku. 'Yaudah itu jaketnya dibuka dulu. Aku coba liat dulu ada baju papaku yg muat' Aku pun berdiri beberapa menit di luar sambil membersihkan beberapa barangku yg basah dan akhirnya dia pun keluar sambil menyodorkan baju yg dia bawa. Dia membawakan aku kaus polo putih dan celana pendek basket. Aku pun masuk ke dalam kamar mandi buat memakainya kemudian keluar dengan memakai pakaian tersebut. Bajuku yg basah dia bawa ke dryer mesin cuci agar cepat kering. 'Gak nyangka bakal pas bajunya di kakak' Katanya. 'Iya untungnya pas tapi agak gantung. Baju siapa nih? Kaga enak aku minjem-minjem' Kataku.

'Itu bajuku kak hehe, celananya juga. Aku cari yg nggak seberapa kecewean dan nemunya itu. Tapi ngeliat kakak pakai celanaku, kesannya jadi kayak pakai hot pants karena kakak tinggi haha bajunya juga agak gantung. 'Sumpah ini bajumu? Pantesan agak gantung' Kataku. 'Nih minum dulu tehnya mumpung masih hangat. Bentar aku mau ambil barang dulu di kamar.' Katanya. Dia pun pergi ke kamarnya dan aku berada diruang tamunya sambil minum teh dan menyalakan laptopnya. Selang beberapa waktu, dia pun keluar sambil membawa barang. 'Itu ada baju sma nya yg kemudian diletakkan diatas meja ruang tamu. Masih kondisi terlipat rapi. 'Apa ini?' Tanyaku. Pakaianku. Kan kakak udah janji mau pakai. Ayolah.' Katanya. 'Kapan aku ngomong janji itu haha' Kataku. Dia pun menunjukkan chatnya dan disana memang aku sudah berjanji. Aku terus melihat ke arah adik kelasku dengan matanya yg berharap pada diriku.' Akupun memegang bahan pakaianku tersebut. Aneh, padahal bahannya sama dengan pakaian sma ku, tapi rasanya sangat lembut. Detak jantungku tidak karuan. 'Ayolah kak pakai ya.. Sekali ini aja nanti nggak lagi. Cuma pengen liat aja sesuai foto yg aku edit atau ngk' katanya. Aku pun dengan berat hati menjawab 'Iya iya' dan berjalan ke kamar mandinya untuk ganti. Di kamar mandi, aku pun mengganti baju dan celana yg aku pinjam yg dimana-mana kalo dipikir-pikir kenapa harus aku lepas ya?'. Pertama, aku memakai kemejanya. Ukurannya yg ternyata pas di badanku tapi agak gantung di bagian lengan. Setelah itu, aku roknya. Pada bagian ini, aku  sempat berhenti sejenak karena detak jantungku berdegup kencang tapi akhirnya aku pun memakainya. Ketika aku memakainya, rasanya bahannya begitu lembut padahal ini bahan yg sama dengan seragamku dulu, bedanya tidak terdapat sekat pembatas antara kakiku.

Disana kosong hanya diisi oleh angin yg masuk ke sela-sela kakiku. Aku pun kemudian keluar dari kamar mandi dan ternyata dia sudah menyiapkan kamera untuk memotretku. 'Aku foto buat kenang-kenangan kak' Katanya. 'Eh, jangan' Kataku. Udah ke ambil haha.. Satu foto aja lah. Tenang ini rahasia kita, hehe. Udah sini aku ajarin gimana caranya pakai kerudung' Katanya. 'Hmm. Loo kan kamu ada yang praktis langsung pakai itu kan?' Tanyaku. Aku nggak ketemu yg itu, jadi sini aku ajarin dari yg pakai sendiri aja. 'Pertama buat model segitiga' Katanya. Aku pun mengikuti semua gerakan yg dia  berikan sampai memakai jarum pentulnya. 'Waahaha.. ternyata begini ya muka kakak kalo jadi cewe. Coba liat di cermin itu' Katanya. Aku pun melihat diriku di cermin. Sosok perempuan menatapku balik dari cermin itu. Sosok putri sma yg pakaiannya agak menggantung.
'Loo bagian roknya kok basah? Kakak pipis dari belakang ya?' tanyanya. 'Ini dalamanku aja yg basah kena hujan tadi. Kan gak mungkin aku gak pakai.' Jawabku. Hahahaha iya iya tau kok. Masa kakak bisa berubah langsung jadi cewekan ga mungkin haha, Katanya. Tak lama dari itu, diluar terdengar suara motor dan ternyata mamanya sudah pulang.

Akupun bergegas ke kamar mandi untuk ganti pakaianku, dan adik kelasku juga segera mengambil pakaianku yg ada di belakang. Alhasil, akupun kembali memakai pakaianku yg sudah cukup kering dan minta ijin untuk pamit pulang, sedangkan adik kelasku mengiyakan sambil tertawa kecil. Sesampainya dirumah dia pun chat aku sambil mengirim beberapa fotoku tadi. Kapan-kapan lagi ya kak? Xixixi' katanya.

Cerita Fiksi Crossdresser Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang