Kembali dengan Keluarga

44 5 0
                                    

dua gadis itu pun menghadap ke belakang. "iya tuan, apa ada yg bisa kami bantu?"sahut gadis yg bernama nay

"jangan terburu-buru, saya hanya ingin mengobrol sebentar dengan kalian"ujar Eric yg terus menatap wajah gadis yg bernama nay.

"oh iya, kami juga tidak punya urusan diluar"ucap temannya

"kami berterima kasih banyak pada kalian berdua karna telah membantu cucu saya"ujar sang kakek lembut berterimakasih kepada dua gadis itu. "iya sama-sama"balas dia gadis itu bersamaan

"thanks"sahut Kenzo datar+dingin

"i-iya, sudah tugas kita saling membantu sesama manusia"ucap gadis yg bernama nay sedikit gugup

gadis yg bernama nay itu tersinggung, kenapa pria yg berdiri didepannya menatapnya terus? begitulah batinnya. "em..apa ada yg salah ya dari wajah saya?'tanya nay yg merasa sedikit risih karna pria itu terus menatapnya dengan tatapan yg sulit diartikan

"tidak ada, hanya saja wajah manis kamu mengingatkan saya pada istri saya"jawab Eric mengingat wajah sang istri yg mirip seperti gadis didepannya yg bernama nay

"ric, apa kamu merasa ada yg aneh tidak?"tanya sang kakek merasa seperti ia mengingat gadis itu

"aku juga merasa begitu"jawab Eric

"kalau begitu kita duduk dulu"ajak Eric pada dua gadis itu menuju sofa yg terdapat diruangan itu

mereka pun duduk disofa tersebut. "apa boleh saya bertanya sama kalian?"tanya sang kakek

"tentu saja tuan, anda bisa menanyakan apapun pada kami"ucap teman gadis

"pertama-tama siapa nama kalian, nak?"tanya kakek Roy

teman-teman Kenzo saat ini sedang mengerumuni Kenzo dan berbincang-bincang disana, kecuali jevan dan sintiya yg hanya duduk disofa lain. Kenzo terus menatap mereka berdua tajam seakan ingin membunuh mereka

"perkenalkan, nama saya Rani dan ini Kanaya"ucap teman gadis yg bernama Rani dan memperkenalkan temannya yaitu Kanaya yg dipanggil 'nay' oleh Rani tadi

"saya Eric, daddynya Kenzo, dan ini ayah saya, kakek Roy, kakeknya Kenzo"ucap Eric memperkenalkan dirinya dan kakek Roy

"Kenzo?"tanya Rani. "oh! pria tampan yg disana itu ya!"ucap Rani sedikit berteriak

"heh! malu-maluin aja"beo Kanaya

"ah? hehe maaf"maafnya sambil menundukkan kepalanya sejenak

"tidak apa-apa"sahut kakek Roy

"tapi apa benar? wajah saya semirip itu dengan istri Om?"tanya Kanaya memanggil Eric om

"iya, em..apa boleh saya curhat sebentar sama kalian tentang masa lalu saya?"tanya Eric

"tentu saja, kami siap dengerin kok"jawab Kanaya tersenyum hangat

"jadi begini..."Eric pun mulai bercerita tentang masa lalunya dengan istrinya disambung dengan dimana mereka mengalami kecelakaan yg membuat sang istri meninggal dunia. ia pun kemudian bercerita tentang anak keduanya yg masih bayi berusia 1 tahun, menghilang saat kecelakaan itu terjadi, dan saat itu ia berusaha mencari anak keduanya yg hilang tapi hasilnya nihil, ia tak sama sekali menemukan jejak satu pun dari anak keduanya yg terlempar begitu saja saat mengalami kecelakaan tragis. sontak kisah dari Eric membuat dua gadis itu sendu menatap Eric. bagaimana tidak, seorang ayah yg kehilangan anak keduanya itu membuat mereka berdua tersedu-sedu menatap Eric lirih dan sendu

"kasihan sekali...saya jadi pengen nangis.."ucap Rani

"tapi kenapa ya, kisah dari orang ini, mirip kayak ceritaku saat bibi dan paman (orang tua Rani) menceritakan apa yg terjadi padaku waktu kecil"batin Kanaya mengingat cerita yg pernah diceritakan oleh bibi dan pamannya

Transmigration Kenzo & EllyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang