Third pov
Keesokan harinya.
Chara dan Mirko saat ini sedang berpatroli di kota menggunakan kostum hero mereka, Chara sendiri sedang menikmati es krim coklat yang di belikan oleh Mirko untuknya karena janji mereka kemarin sedangkan Mirko sendiri menikmati Parfait yang dia beli.
Mirko:"Ah nikmatnya~"
Chara:"Hm, Mirko Sensei untuk patroli ini apakah kita hanya di sekitar kota ini atau sampai ke kota lain?" Tanya Chara sambil menjilati es krimnya.
Mirko:"Untuk saat ini kita berpatroli di sekitar sini dulu, ada informasi bahwa beberapa waktu yang lalu terjadi perampokan di sekitar sini mungkin bila beruntung kita bisa menangkap perampok-perampok itu." Jawabnya dengan santai.
Chara hanya mengangguk paham dan melanjutkan menikmati es krimnya sambil melihat keadaan sekitar, di kota yang ramai dan penuh pengguna quirk ini memang kejahatan akan selalu muncul.
Mirko sendiri adalah pro hero yang sudah memiliki pengalaman yang signifikan dalam karir pro hero nya, sehingga dengan statusnya itu dia dapat mengetahui informasi dari pemerintah Jepang tentang kejahatan yang terjadi baru-baru ini bila tak di beritakan di televisi.
Mirko:"Oi Chara-chan, Aku baru sadar kalau kostum hero mu itu tak terlihat sama dengan kostum hero yang kau gambar dulu?" Tanya Mirko dengan heran tentang kostum heronya.
Chara:"Ah itu, sebenarnya Aku punya dua kostum, kostum yang ini hanya ku gunakan bila berpatroli atau melakukan investigasi karena tampilannya yang tak terlihat heroik atau mencolok, dan kostum satunya itu ku gunakan bila ada misi." Jelasnya.
Mirko:"Oh begitu... KENAPA KAU BARU MEMBERITAHU KAN KU SEKARANG!" Untuk sesaat Mirko paham dengan penjelasan Chara dan dengan lugu membalasnya, tapi beberapa saat setelah itu dia berteriak yang membuat beberapa pejalan kaki memfokuskan pandangan mereka ke kedua guru dan murid itu.
Chara:"Ya ampun Sensei jangan berteriak begitu, kau menarik perhatian yang tidak perlu, malu-maluin saja." Keluh Chara dengan tingkah laku Mirko.
Mirko:"Ah hkhem, maaf tapi kenapa kau baru beri tahu aku sekarang?" Lanjutnya dengan sedikit penasaran dan melupakan kekonyolan yang dia buat.
Chara:"Karena Sensei tak bertanya." Itu saja jawaban dari Chara yang membuat Mirko menampar wajahnya dengan satu tangannya karena malu.
Mereka berdua pun melanjutkan patroli mereka hingga sore hari tidak ada tanda-tanda tindakan kriminal terlihat, Mirko sedikit heran dengan ini biasanya di kota ini ada gangster yang berada di gang-gang sempit tapi saat mereka lewat disana tak ada satupun tanda-tanda dari mereka.
Bahkan Perampokan pun tak terjadi kali ini yang menambah keanehan yang terjadi, Chara yang melihat wajah serius Mirko yang sedang dalam pikiran nya sendiri sedikit memiringkan kepalanya.
Chara:'Tak biasanya Mirko Sensei berpikir sampai seserius ini?' Pikirnya dengan heran.
Banjo:'Yup, tapi aku paham dengan situasinya juga, karena saat di jalan di menceritakan kepadamu tentang kejahatan yang baru-baru ini terjadi.' Ucap Banjo mengutarakan pendapat nya.
Nana:'Ya dilihat dari keadaan kota saat ini tampak sangat damai dan tak seperti biasanya, ini terlihat mencurigakan.' Tambah Nana.
Chara:'Heh tak kusangka dunia ini begitu 'Villain' bagi kita semua, damai salah, kacau salah kalau begini, LALU APA YANG 'KANAN'. ' Gerutu nya yang di dengar oleh para pendahulu ofa, ada yang setuju dan ada yang cringe dengan mendengar selingan kata-kata 'pun' itu.
Hiraukan candaan Chara yang garing yang pasti kalian tak pahami itu, mari lanjut ke cerita.
(Chara:"Lah kan bener, Aku nggak bercanda dan apanya yang 'gery'!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Ke Bnha Dengan Genocide
FantasyBercerita tentang seorang remaja laki-laki sma yang bernama ken, dia adalah seorang otaku yang biasa saja dan memiliki kehidupan yang biasa saja. Namun tiba-tiba semuanya berubah. Catatan: jika terjadi kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi, kar...